Beranda Berita Nasional Menjerit Pupuk Langka di Banjaranyar Ciamis, Petani: Kartu Tani Buat Apa?

Menjerit Pupuk Langka di Banjaranyar Ciamis, Petani: Kartu Tani Buat Apa?

Menjerit-Pupuk-Langka-di-Banjaranyar-Ciamis.jpg

harapanrakyat.com,- Para petani di wilayah Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menjerit karena pupuk langka. Para petani mengaku bahwa saat ini sulit mendapatkan pasokan pupuk urea.

Hal tersebut diakui oleh Yoyo, seorang petani asal Dusun Pasiripis, Desa Sindangrasa, Kecamatan Banjaranyar.

Pada musim tanam pertama kali ini, ia mengaku sangat kesulitan untuk mendapatkan pupuk urea bersubsidi.

Bahkan, ia pun mempertanyakan manfaat dan fungsi dari Kartu Tani yang merupakan salah satu program pemerintah.

Baca Juga: Harga Terjun Bebas, Petani Cabai di Panawangan Ciamis Mengeluh Cuma Balik Modal

BACA JUGA:  Poco X6 dan X6 Pro Diterjunkan ke Pasar Indonesia

Sebab Kartu Tani miliknya tetap tidak bisa dijadikan andalan, untuk bisa mendapatkan pupuk dengan mudah. Yoyo merasa bahwa kartu untuk para petani tersebut tidak berguna dan tidak ada manfaatnya.

“Yang jadi pertanyaan saya adalah, untuk apa kartu tani yang selama ini dibagikan kepada petani? Fungsi dan manfaatnya apa? Toh selama ini meski sudah mempunyai Kartu Tani, mencari pupuknya tetap saja sulit,” keluhnya kepada HR Online, Selasa (29/11/2022).

BACA JUGA:  Rekapitulasi Pemilih Pemilu 2024 Indonesia: Data DPT & Analisis Suara Nasional

Lanjutnya menambahkan, bahwa kelangkaan pupuk tersebut bukan hanya untuk subsidi, namun juga pupuk non subsidi.

“Padahal saat ini kami para petani sangat membutuhkan pupuk, mengingat usia tanam padi milik kami sudah memasuki untuk tahap pemupukan,” tukasnya.

Sehingga dengan pupuk yang langka tersebut, kata Yoyo, para petani kini merasa pusing.

“Program pemerintah saya anggap gagal, dan memberatkan para petani,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sindangrasa Egi Suprayoga Samsu, membenarkan jika para petani di desanya saat ini menjerit akibat terjadinya kelangkaan pupuk jenis urea.

BACA JUGA:  THR PNS 2024 Cair 100 Persen, Cek Besarannya di Sini!

“Kasian para petani, jika kondisi kelangkaan pupuk ini terus berlarut-larut,” ucapnya.

Menurutnya, pemerintah terutama dinas pertanian juga harus ikut andil untuk segera turun tangan mengatasi pupuk yang langka saat ini.

Egi menuturkan, area persawahan di Desa Sindangrasa yang mempunyai luas 99 hektar itu, saat ini sudah musim tanam dan memasuki masa pemupukan.

“Namun kondisi tersebut diperparah akibat terjadinya kelangkaan pupuk di lapangan,” katanya. (Suherman/R5/HR-Online/Editor-Adi)