MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Banyaknya kasus meninggal dunia Di RSUD Subang karena terpapar virus Covid-19 mengakibatkan kelangkaan stok peti jenazah, hal itu memberikan peluang buat Aceng yang biasa sebagai pekerja bangunan.
Selama pandemi, tidak ada yang mempekerjakan sebagai kuli bangunan. Alhasil warga perumahan Buta Rengat, Kelurahan Sukamelang Subang ini banding stir jadi pembuat peti jenazah.
Sebelum ada covid-19, selalu banyak yang menyuruh namuan dengan adanya pandrmi ini sudah jarang.
Untuk menyelamatkan kehidupannya sebagai kuli bangunan dan melihat adanya peluang dia pun memutar otak hingga kemudian muncul ide untuk membuat peti jenazah.
Siapa sangka keputusan yang diambilnya sangat tepat. Kini ide itu justru menjadi penyelamat kehidupannya.
Menurut Aceng, dua minggu ini puluhan peti jenazah dipesan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Subang.
“Dan hari ini pesan 22 unit juga dari Rumah sakit suasta rujukan Covid-19, juga sekarang ada yang memesan,” katanya Rabu (7/7/2021).
Dengan membuat peti jenazah pun penghasilannya kembali normal dan meroket hingga mencapai puluhan juta rupiah.dari Satu peti jenazah di jual seharga Rp 800.000 perunit.
Dengan meningkatnya angka kematian akibat covid 19, saat ini, rumah sakit milik pemkab Subang ini telah menghabiskan sedikitnya 10 sampai 20 unit peti jenazah perhari yang seluruhnya digunakan untuk jenazah pasien Covid-19.
Meski kini bergantung pada usaha pembuatan peti jenazah Aceng tetap berharap pandemi akan segera usai dan tidak ada lagi kabar duka pasien meninggal karena virus corona di Kabupaten Subang.
“Musah mudahan saya berharap virus corona ini segera sirna dari muka bumi ini, dan tidak terdengar lagi adanya kabar duka pasien covid meninggal agar semua aktivitas normal kembali,” tutupnya.