Beranda Berita Subang Tahun Ini, Dinas PUPR Subang Garap 360 Paket Pekerjaan Jalan Senilai Rp...

Tahun Ini, Dinas PUPR Subang Garap 360 Paket Pekerjaan Jalan Senilai Rp 160 Miliar

ahmad-amin.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – 360 paket pekerjaan jalan senilai Rp 160 miliar akan segera direalisasikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Subang pada tahun ini.

Menurut Kepala Dinas PUPR Kabupaten Subang, Drs H Syawal, melalui Kepala Bidang (Kabid) Jalan, Ahmad Amin, ST., M.Si., dari total jumlah paket tersebut didominasi proyek Juksung 263 paket dan sisanya 97 paket lelang atau LPSE.

“Total anggaran untuk perbaikan jalan di tahun 2021 ini sebesar Rp 160 miliar. Semuanya ada 360 paket pekerjaan, terdiri dari 97 paket lelang atau LPSE dan 263 paket juksung,” ujar Ahmad Amin, Rabu (7/7/2021).

BACA JUGA:  PT DAHANA Kampanyekan Perangi Judi Online

Terkait banyaknya proyek juksung yang mendominasi sebagian besar paket pekerjaan jalan di Dinas PUPR, pihaknya mengaku hal tersebut berdasarkan usulan dari bawah, termasuk usulan yang berasal dari aspirasi anggota DPRD (pokpir).

“Kita menampung usulan semua pihak, baik musrenbang, pokok-pokok pikiran (pokpir) dewan, usulan-usulan desa dan kecamatan serta SKPD. Jadi banyaknya juksung ini bukan keinginan PUPR tapi ini sudah berdasarkan usulan-usulan dan masuk ke sistem renja atau rencana kerja,” tegasnya.

BACA JUGA:  Indra Zaenal Ingin Perbaiki Pelayanan Publik dan Birokrasi di Subang

Amin menyebut, pelaksanaan lelang proyek jalan dimulai minggu-minggu sekarang. Bahkan untuk yang berasal dari DAK sebanyak tujuh paket, mulai Minggu depan keluar SPK.

Amin juga berharap, dari total jalan kabupaten sepanjang 1.032,6 kilometer, dinasnya menargetkan 72 persennya bisa diperbaiki hingga kondisinya jadi baik di tahun 2022 mendatang.

“Jalan kabupaten yang menjadi tanggung jawab PUPR sepanjang 1.032,6 kilometer, dimana jalan yang kondisinya baik baru 61 persen. Diharapkan tahun 2022 nanti jalan yang kondisinya baik bisa naik jadi 72 persen, mudah-mudahan bisa terlaksana, karena keterbatasan anggaran tetap menjadi masalah klasik, antara anggaran dengan jumlah kerusakan jalan ini kan tidak seimbang,” pungkas Amin.