Beranda Berita Subang Jalur Wisata Ciater Subang Gelap Gulita, Warga Was-Was Melintas

Jalur Wisata Ciater Subang Gelap Gulita, Warga Was-Was Melintas

Jalur wisata Ciater Subang gelap gulita

Subang — Jalur wisata Ciater, Subang, kini berubah drastis. Setelah ratusan warung kaki lima ditertibkan, jalan yang dulu ramai dan terang benderang kini gelap gulita. Warga lokal pun mengaku ngeri setiap kali melewati jalur yang berbatasan dengan kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini.

Biasanya, lampu-lampu dari warung jagung bakar, mie instan hangat, dan deretan kendaraan yang berhenti sejenak menjadi penawar lelah di sepanjang jalan. Namun, kini yang tersisa hanya jalanan sepi dengan hawa dingin khas pegunungan, tanpa cahaya.

BACA JUGA:  Kang Rey Virtual Briefing: Dari Aduan Netizen sampai Trik "Tolak Titipan Proyek"

Perjalanan sejauh 19 kilometer dari Cimahi ke Ciater yang biasanya ditempuh dalam 1 jam 12 menit pun jadi terasa mendebarkan. Terutama bagi pengendara motor yang melintas di tengah kebun teh sunyi, ditemani bayangan Gunung Tangkuban Parahu yang menjulang gelap.

Rizaldi, pengendara asal Cimahi, mengaku kini merasa was-was. “Ya jadi seram lewat sini, soalnya biasa ada warung 24 jam sekarang sudah dibongkar. Jadinya kan gelap,” katanya, Selasa (12/8/2025). Menurutnya, dulu warung-warung ini jadi penyelamat pengendara saat hujan atau lelah di perjalanan.

BACA JUGA:  Warung Pinus Subang: Liburan Santai di Tengah Hutan, Nongkrong Rasa Staycation

Tak hanya itu, warung-warung sederhana ini juga jadi destinasi murah meriah bagi keluarga. “Kadang sengaja juga dari rumah sama keluarga ke sini cuma mau makan mie, karena kan suasananya sejuk, lihat kebun teh, liburan murah lah istilahnya. Sekarang enggak bisa lagi,” tambah Rizaldi.

Bagi warga Subang, kondisi ini bukan hanya kehilangan tempat istirahat, tetapi juga menambah risiko bahaya. Deni, warga lokal, menilai jalur gelap ini rawan kriminalitas dan kecelakaan. “Jelas takut nanti lewat sini, risiko ada begal semakin besar. Kemudian kecelakaan, waktu warung ada saja kan sering ada kecelakaan, apalagi sekarang kalau malam hari jalan sepi terus gelap. Makanya enggak kebayang sama kami,” ujarnya.

BACA JUGA:  Petani Muda Langka? Bupati Subang Bersuara: “Ayo, Anak Muda, Pegang Cangkul Lagi!”

Ribuan warung yang dianggap ilegal karena berdiri di atas lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) telah dibongkar oleh Satpol PP Jabar dan Kabupaten Subang beberapa hari lalu. Kini, puing-puing bangunan itu masih berserakan, menyisakan cerita dan nasib pedagang kecil yang entah akan ke mana setelah penggusuran.