Beranda Teknologi Hari Batik Nasional 2021: Tokopedia x Dekranas Bagi Cerita UMKM Batik Berdayakan...

Hari Batik Nasional 2021: Tokopedia x Dekranas Bagi Cerita UMKM Batik Berdayakan Ibu-ibu Rusun Marunda

Tokopedia-1.jpeg

suarasubang.com – Menjelang Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2021, Tokopedia mencatat penjualan produk batik meningkat hampir 2x lipat selama kuartal II jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu.

“Kemeja batik, kain jarik serta masker kain batik menjadi beberapa produk batik yang banyak diburu masyarakat,” ungkap Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni.

Berbagai peningkatan ini mendorong Tokopedia terus berkolaborasi dengan para mitra strategis, contohnya bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk menggelar Pameran Online Rumah Kriya Asri (RKA) hingga Desember 2021.

Ketua Umum Dekranas, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, mengungkapkan “Mengusung tema 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, toko daring Dekranas di Tokopedia menghadirkan puluhan UMKM dengan ribuan produk kerajinan nusantara, termasuk batik. Harapannya lewat pemanfaatan teknologi, UMKM bisa terus menjadi tonggak pemulihan ekonomi nasional.”

BACA JUGA:  3 Tips Produktif Menggunakan Galaxy Z Fold6 ala Content Creator Apiipp

Pemilik Batik Marunda, Irmanita H. Sinurat (Irma) adalah salah satu UMKM perajin batik yang telah bergabung di Pameran Online RKA Dekranas lewat Tokopedia. Sejak 2015, Irma memberdayakan puluhan ibu dan perempuan muda putus sekolah di wilayah Rumah Susun Marunda lewat bisnis batiknya.

“Pelatihan membatik terus kami berikan bagi ibu-ibu rusun agar mereka bisa mandiri secara ekonomi, bahkan bisa melatih UMKM lainnya. Kami pun menggandeng sejumlah seniman dan desainer ternama yang menyumbangkan ide-idenya untuk dijadikan motif batik kami,” ujar Irma.

BACA JUGA:  Vapor Chamber di Galaxy Z Flip6: Pengalaman Ngonten Lebih Lancar dan Nyaman

Jumlah perajin yang bergabung di Batik Marunda kini telah meningkat 5x lipat dibandingkan awal. Selain ibu-ibu penghuni rusun, Irma juga membantu pegiat usaha lokal kain dan alat batik asal Pekalongan sebagai penyedia material pembuatan Batik Marunda.

Sejak pandemi, omzet Batik Marunda turun hingga 80% dari total keseluruhan pendapatan. “Namun kami tetap berinovasi dengan membuat masker kain batik yang lebih relevan dengan keadaan saat ini,” tutur Irma.

Sebagai pembina, Irma pun mencari cara untuk memasarkan Batik Marunda agar perekonomian ibu-ibu penghuni rusun bisa terus terbantu. Jika biasanya produk dijual di beberapa galeri offline, kini platform digital seperti Tokopedia lah yang menjadi etalase Batik Marunda.

BACA JUGA:  Komunikasi Tanpa Batasan Bahasa dengan Fitur AI On Device di Galaxy Z Flip6

“Setelah bergabung di Tokopedia lewat program Dekranas, banyak sekali manfaat yang dirasakan, mulai dari pelatihan terkait pemasaran produk secara online, kemudahan dalam bertransaksi hingga promosi ke masyarakat lebih luas,” ujar Irma.

Bahkan kini omzet Batik Marunda perlahan meningkat kembali. Hal ini menjadi motivasi Irma bersama perajin lainnya untuk menghasilkan produk batik dengan harga lebih terjangkau agar dapat menggaet pasar milenial.

Keberadaan UMKM – termasuk yang bergerak di industri batik – sangat penting didukung oleh semua pihak. “Mari dukung keberlangsungan industri batik dalam negeri dengan memakai produk buatan UKMM lokal agar kita bisa bangkit bersama memulihkan perekonomian Indonesia,” tutup Astri.