Beranda Berita Subang Cerita Mistis Tersesat di Gunung Guntur Lima Hari, Tidak Pernah Betemu Malam...

Cerita Mistis Tersesat di Gunung Guntur Lima Hari, Tidak Pernah Betemu Malam Hari Hingga Sosok Misterius

Gibran-Arrasyid-.jpg

MEDIAJABAR.COM, GARUT – Kisah pendaki Gunung Guntur, Garut yang tersesat selama lima hari menjadi perbincangan hangat. Apalagi ada cerita mistis yang membuat pendaki itu selamat.

Gibran Arrasyid (14) adalah pendaki yang mengalami sendiri harus terjebak di gunung selama lima hari. Dia kemudian mengalami kejadian-kejadian aneh.

Selain selama tersesat di gunung Gibran tidak pernah melihat malam hari, dia juga mengalami sejumlah kejadian aneh. Yakni lima orang tak memiliki wajah yang dia temui di gunung berketinggian 2.249 meter itu.

Setelah kembali pulih setelah perjalanannya selama lima hari tidak makan saat tersesat di gunung, Gibran sudah mulai bisa bercerita.

Saat dijumpai di rumahnya di Kampung Citangtu, Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan, Garut, Jawa Barat, Sabtu malam (25/9/2021), siswa SMP sudah bisa beebicara dengan lancar.

BACA JUGA:  KPUD Siap Menggelar Debat Publik Paslon Pilkada Subang di Bale Dahana

Dia bercerita bahwa baru dua kali naik gunung. Saat pendakian yang kedua kalinya ini dia mengalami kejadian yang diluar nalar manusia.

Didampingi oleh keluarga, dia menceritakan bahwa selama tersesat, dia tidak pernah menemukan pergantian siang dan malam.

Kemduian datang tiga sosok perempuan tua menawarinya makanan, berupa nasi dan ikan. Gibran memang merasa lapar ketika itu, tetapi dia memilih untuk tidak mengambil sajian tersebut.

Lalu datang lagi lima sosok manusia. Dia tak bisa mengenali orang-orang tersebut karena semuanya tak memiliki wajah.

“Ya ada orang yang gak kenal, 5 orang tapi wajahnya gak kelihatan,” tutur Gibran seperti dikutip dari Tvonenews.com

Gibran menceritakan bahwa kelima sosok yang tidak memiliki wajah tersebut kembali meletakkan nasi di tanah. Sambil mengatakan sesuatu.

“Geura emam (cepat makan),” ujar salah satu sosok itu.

BACA JUGA:  Rakor Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi 2024: Pj. Bupati Subang Fokus pada Tata Kelola RKPD dan APBD 2025

Namun Gibran bergeming. Dia tetap tidak mengambil makanan itu. Gibran terus terdiam. Lalu dia melihat seekor monyet memakan pisang. Binatang itu kemudian membuang sebagian buah tersebut. Gibran lantas mengambil dan memakan pisang itu.

Gibran mengaku bahwa di tempat tersebut dia hanya merassakan beberapa jam saja, karena tidak ada pergantian siang dan malam.

Padahal Gibran sudah menghilang selama lima hari. Tim pencarian pendaki itu sudah berusaha mencari selama lima hari, namun tidak pernah menemukannya.

Saat hilang, Gibran kesulitan meminta pertolongan, lantaran mulutnya seperti dikunci. Dia tidak bisa berkata apa-apa saat berada di gunung tersebut.

“Mau minta tolong, bibir susah bicara kayak dikunci,” kata Gibran.

Dia juga menuturkan, bila merasa haus, Gibran meminum air dari Curug Cikoneng yang terletak tak jauh darinya.

BACA JUGA:  DPRD Subang Dorong Pembangunan Mal Pujasera untuk Tingkatkan PAD

Tim gabungan naik turun gunung untuk mencarinya. Dia baru ditemukan pada Jumat (24/9/2021) petang di Curug Cikoneng dalam keadaam lemas.

Sebelum tim penyelamat datang, Gibran menceritakan dia mendengar suara azan. Saat itulah Gibran bertemu dengan seseorang yang memberinya makan. Setelahnya, dia melihat banyak orang mendatanginya.

“Iya aya nu masihan mam, terakhir mah ngadangu azan, (ya ada yang ngasih makan, terakhir dengar suara azan),” kata Gibran.

Orang yang ditemui Gibran itu adalah Mang Ade, kuncen atau juru kunci Gunung Guntur serta tim SAR yang telah berhari-hari melacak keberadaannya.

Kini Gibran sudah berada di tempat aman, di rumahnya. Ayahnya, Alam Surahman mengatakan, Gibran langsung makan dua piring begitu tiba di tempat tinggalnya.