Beranda blog Halaman 9

Jalur Wisata Ciater Subang Gelap Gulita, Warga Was-Was Melintas

Jalur wisata Ciater Subang gelap gulita

Subang — Jalur wisata Ciater, Subang, kini berubah drastis. Setelah ratusan warung kaki lima ditertibkan, jalan yang dulu ramai dan terang benderang kini gelap gulita. Warga lokal pun mengaku ngeri setiap kali melewati jalur yang berbatasan dengan kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini.

Biasanya, lampu-lampu dari warung jagung bakar, mie instan hangat, dan deretan kendaraan yang berhenti sejenak menjadi penawar lelah di sepanjang jalan. Namun, kini yang tersisa hanya jalanan sepi dengan hawa dingin khas pegunungan, tanpa cahaya.

Perjalanan sejauh 19 kilometer dari Cimahi ke Ciater yang biasanya ditempuh dalam 1 jam 12 menit pun jadi terasa mendebarkan. Terutama bagi pengendara motor yang melintas di tengah kebun teh sunyi, ditemani bayangan Gunung Tangkuban Parahu yang menjulang gelap.

Rizaldi, pengendara asal Cimahi, mengaku kini merasa was-was. “Ya jadi seram lewat sini, soalnya biasa ada warung 24 jam sekarang sudah dibongkar. Jadinya kan gelap,” katanya, Selasa (12/8/2025). Menurutnya, dulu warung-warung ini jadi penyelamat pengendara saat hujan atau lelah di perjalanan.

Tak hanya itu, warung-warung sederhana ini juga jadi destinasi murah meriah bagi keluarga. “Kadang sengaja juga dari rumah sama keluarga ke sini cuma mau makan mie, karena kan suasananya sejuk, lihat kebun teh, liburan murah lah istilahnya. Sekarang enggak bisa lagi,” tambah Rizaldi.

Bagi warga Subang, kondisi ini bukan hanya kehilangan tempat istirahat, tetapi juga menambah risiko bahaya. Deni, warga lokal, menilai jalur gelap ini rawan kriminalitas dan kecelakaan. “Jelas takut nanti lewat sini, risiko ada begal semakin besar. Kemudian kecelakaan, waktu warung ada saja kan sering ada kecelakaan, apalagi sekarang kalau malam hari jalan sepi terus gelap. Makanya enggak kebayang sama kami,” ujarnya.

Ribuan warung yang dianggap ilegal karena berdiri di atas lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) telah dibongkar oleh Satpol PP Jabar dan Kabupaten Subang beberapa hari lalu. Kini, puing-puing bangunan itu masih berserakan, menyisakan cerita dan nasib pedagang kecil yang entah akan ke mana setelah penggusuran.

Kadinkes Subang Jenguk Pasien di Purwakarta, Respons Cepat Aduan Warga

Subang kembali punya kabar hangat. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Subang, dr Maxi, S.H, M.H.Kes, yang juga Ketua IDI Cabang Subang, kemarin langsung tancap gas menuju RSUD Bayu Asih Purwakarta. Beliau menjenguk Samsul, warga Desa Batangsari, Kecamatan Sukasari, yang tengah dirawat setelah kecelakaan pada 3 Juli 2025 lalu.

Aksi cepat ini berawal dari pesan warganet. Keluarga pasien, lewat media sosial, melayangkan aduan kepada Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita. Mereka khawatir operasi Samsul tak kunjung dilakukan. Aduan itu pun viral dan sampai ke telinga Kadinkes. Tanpa banyak basa-basi, dr Maxi bergegas memastikan kondisi pasien langsung ke rumah sakit.

Di RSUD Bayu Asih, dr Maxi bertemu dokter penangan, pasien, dan keluarga. Dari penjelasan medis terungkap bahwa Samsul sebelumnya sempat dirawat di RS Santosa. Setelah pulang, ia mengalami kejang-kejang hingga harus dirujuk ke Purwakarta. Catatan medis menunjukkan Samsul mengalami patah tulang iga kanan dan penyumbatan di otak yang memicu kejang. Maka, prioritas perawatan difokuskan pada penanganan kejang, bukan langsung operasi.

Samsul pun dipasang trakeostomi untuk membantu pernapasannya. “Belum dioperasi tidak ada hubungannya dengan kepesertaan BPJS Kesehatan, tapi dokter sedang fokus penyembuhan kejangnya,” jelas dr Maxi.

Penjelasan ini akhirnya membuat keluarga memahami situasi. Mereka mengaku cemas hingga mengirim pesan ke Bupati. Kadinkes Subang pun tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya, justru dengan adanya laporan itu, persoalan bisa cepat mendapat perhatian.

“Kami sangat mengapresiasi dan terima kasih kepada para dokter serta pihak RSUD Bayu Asih Purwakarta yang merawat Samsul dengan sangat baik. Semoga Samsul bisa cepat sembuh,” ucap dr Maxi.

Polwan Polres Subang Tanam Jagung untuk Ketahanan Pangan

Polwan Polres Subang tanam jagung ketahanan pangan

Subang punya cerita unik di Hari Jumat, 15 Agustus 2025. Dalam rangka merayakan HUT Polwan ke-77, para srikandi berseragam biru dari Polres Subang memilih cara yang berbeda: bukan potong tumpeng atau konvoi motor, tapi… menanam jagung di Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang. Ya, jagung, si biji kuning yang bisa jadi pakan ternak sampai pengganti nasi.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kabagren Polres Subang, AKP Dedeh Rochayati. Beliau tak sendiri, hadir pula IPDA Masnoah dari Bag SDM, IPDA Herlina Swandy dari Satlantas, serta deretan Polwan lainnya yang tampak penuh semangat—seakan ladang jagung itu catwalk dadakan mereka.

IPDA Herlina Swandy, Kanit Kamsel Satlantas Polres Subang, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar gaya-gayaan di ladang. Ada misi besar yang diusung: mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Penanaman jagung tersebut sebagai bukti Polwan Polres Subang turut berperan dalam program ketahanan pangan yang dicanangkan bapak Presiden RI Prabowo Subianto,” ujarnya.

Lebih lanjut, Herlina menyampaikan harapan agar gerakan sederhana ini bisa berdampak nyata. Ia ingin Polwan Polres Subang tidak hanya hadir di jalanan dengan peluit, tetapi juga di tengah masyarakat sebagai penopang kebutuhan pangan.
“Kami pun mengajak masyarakat untuk menanam jagung hibrida, karena Bulog siap menerima hasil panen jagung dari masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku dan harga yang ditetapkan,” tambahnya.

Bayangkan, satu ladang jagung bisa jadi solusi dua sisi: perut ternak kenyang, dapur rumah pun aman. Dari pakan hingga tepung pengganti beras, jagung benar-benar multifungsi. Dan siapa sangka, di balik seragam tegas Polwan, tersimpan tangan-tangan yang piawai bukan hanya mengatur lalu lintas, tapi juga menanam harapan lewat biji jagung.

DPRD Subang Gelar Rapat Paripurna, Prabowo Tekankan Kedaulatan dan Pemberantasan Korupsi

Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto HUT ke-80 RI

Subang – DPRD Kabupaten Subang menggelar Rapat Paripurna untuk mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI. Rapat yang berlangsung pada 15 Agustus 2025 di ruang rapat gedung DPRD Subang itu dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Subang, Victor Wirabuana Abdurrachman, S.H., serta dihadiri Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, S.IP., bersama Wakil Bupati Agus Masykur Rosyadi.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani, menegaskan pentingnya peran partai politik sebagai wadah perjuangan yang melahirkan pemimpin berpihak pada rakyat. Ia juga mengingatkan perlunya kehadiran nyata pemerintah di tengah masyarakat.

Membuka pidatonya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengajak seluruh rakyat untuk mengingat kembali perjuangan para pendiri bangsa. Ia menegaskan bahwa kemerdekaan saat ini adalah hasil kerja keras para presiden sebelumnya.

“Delapan puluh tahun sudah para pendiri bangsa mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Seluruh presiden bekerja keras membangun Indonesia menjadi bangsa yang adil dan makmur,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden menekankan tujuan utama kemerdekaan adalah membebaskan rakyat dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan, serta menjadikan Indonesia berdaulat dalam memenuhi kebutuhan pangan.

“Negara kita harus bisa berdiri di atas kaki sendiri, berdaulat, dan mampu memenuhi kebutuhan pangan dengan anugerah yang diberikan Allah SWT,” tegasnya.

Terkait korupsi, Presiden Prabowo menyatakan tekadnya menindak tegas praktik korupsi di semua tingkatan. Ia menyebut kebijakan efisiensi pemerintah pada 2025 berhasil menyelamatkan Rp300 triliun dari potensi penyalahgunaan anggaran.

“Korupsi adalah masalah besar bangsa kita. Saya memimpin upaya pemberantasan korupsi, dan di tahun ini kami telah menyelamatkan Rp300 triliun yang kami lihat rawan diselewengkan,” ungkapnya.

Presiden juga menyampaikan keyakinannya bahwa konsistensi dalam menjiwai UUD 1945 serta rancangan negara dari para pendiri bangsa akan membawa Indonesia selamat dari berbagai tantangan.

“Kalau kita konsekuen atas apa yang telah dirancang oleh para founding fathers, saya yakin bangsa kita akan selamat,” ujarnya.

Selain itu, Presiden Prabowo turut memaparkan program-program yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat. Beberapa di antaranya adalah pembentukan Danantara, Koperasi Merah Putih, serta program Makan Bergizi Gratis.

Acara ini juga dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Subang, anggota DPRD, Sekretaris Daerah, para Kepala OPD, camat, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Subang, Ketua DWP Kabupaten Subang, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Komplotan Curanmor Indramayu–Subang Gasak 17 Motor di Sleman

komplotan Indramayu–Subang

Suarasubang.com – Polresta Sleman mengungkap 14 kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan mengamankan 12 tersangka. Delapan di antaranya merupakan komplotan asal Indramayu–Subang yang dalam dua bulan terakhir berhasil mencuri 17 unit sepeda motor di wilayah Sleman.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Mateus Wiwit Kustiyadi, menyebutkan kasus tersebut tersebar di empat wilayah hukum: Polresta Sleman (4 kasus), Polsek Depok Timur (2), Depok Barat (3), Bulaksumur (3), Godean (1), dan Ngemplak (1).

Barang bukti yang diamankan meliputi tujuh motor hasil curian serta satu mobil yang digunakan sebagai sarana kejahatan. Modus pelaku yakni memakai kunci T atau kunci palsu dengan tambahan magnet untuk membuka penutup rumah kunci.

“Komplotan ini datang ke Sleman dengan mobil, lalu menyewa motor untuk mencari sasaran. Motor yang dicuri rata-rata jenis matic dan dijual seharga Rp2,5–4 juta,” ungkap Wiwit, Jumat (15/8/2025).

Aksi mereka dilakukan dini hari, terutama di area kos di Kapanewon Depok. Dari total 17 motor yang dicuri, polisi baru mengamankan sembilan unit. Satu pelaku masih buron dengan TKP di Maguwoharjo.

Pemprov Jabar Siap Dukung Pembangunan RS di Subang Utara

Subang – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan kesiapan mendukung pembangunan rumah sakit di wilayah utara Kabupaten Subang. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menilai minimnya fasilitas kesehatan membuat banyak warga Subang Utara harus berobat ke Karawang dan Purwakarta.

“Kami bisa membantu pemerintah Subang untuk membangun rumah sakit,” ujar Dedi di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Jumat (15/8/2025).

Ia menilai postur APBD Subang saat ini cukup untuk merealisasikan pembangunan rumah sakit baru, mengingat layanan rumah sakit daerah belum optimal dan rumah sakit swasta masih terbatas.

“Dengan APBD saat ini kan cukup. Saya sudah minta Bupati untuk membangun satu rumah sakit di utara,” tegasnya.

Sembari menunggu pembangunan, Dedi menyarankan Pemkab Subang memperkuat pelayanan rawat inap puskesmas sebagai solusi sementara. Dengan begitu, pasien dengan kasus ringan hingga sedang bisa ditangani tanpa harus langsung dirujuk ke rumah sakit.

“Perkuat ruang rawat inap puskesmas. Kalau sakit dalam tensi rendah cukup ke puskesmas,” pungkasnya.

Sekda Subang Serahkan Rekening Bantuan untuk Pedagang Terdampak Penertiban di Ciater

bantuan pedagang Ciater

Subang – Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., meninjau sekaligus menghadiri kegiatan penyerahan rekening bantuan bagi pedagang terdampak penertiban bangunan liar di Kecamatan Ciater. Acara berlangsung di Aula Pemda Subang, Rabu (13/8/2025), dan dilaksanakan oleh Bank BJB Cabang Subang.

Bantuan ini merupakan amanat Gubernur Jawa Barat untuk penguatan ekonomi masyarakat yang terkena dampak penertiban bangunan liar. Penerima berasal dari Desa Cisaat, Desa Palasari, dan Desa Ciater.

“Ini adalah hak Bapak Ibu, dan penyaluran dilakukan dalam bentuk rekening BJB agar lebih aman,” ujar Kang Asep. Ia juga menekankan pentingnya ketertiban selama proses penyerahan rekening.

Dalam keterangannya, Kang Asep menjelaskan bahwa pendataan dilakukan secara ketat, termasuk verifikasi kepemilikan bangunan melalui KTP dan surat keterangan desa, untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

Ia turut mengapresiasi masyarakat yang telah mendukung penertiban demi keindahan dan ketertiban lingkungan.

Turut hadir Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Subang, Bambang Suhendar, S.IP., Sekretaris Satpol PP, dan jajaran terkait.

Harga Gabah di Subang Tembus di Atas HET, Petani Bersyukur

harga gabah Subang

SUBANG – Kenaikan harga gabah kering giling di tingkat petani Kabupaten Subang dibenarkan oleh Sekretaris Dinas Pertanian Subang, Asep Herdyana. Saat ini, harga gabah yang sebelumnya berada di kisaran Rp4.500/kg telah sesuai bahkan melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah sebesar Rp6.500/kg.

“Dulu sebelum Presidennya Pak Prabowo, harga gabah di tingkat petani di bawah HET yaitu Rp4.500 per kilogram. Alhamdulillah, sejak Januari lalu hingga sekarang, harga gabah kering giling sudah ada yang di atas HET,” ujar Asep, Jumat (15/8/2025).

Asep menilai kenaikan harga ini membuat petani merasa lega dan bersemangat kembali menanam padi. Menurutnya, salah satu faktor pendorong adalah program serap gabah langsung dari petani yang dilakukan oleh pemerintah melalui Bulog dan TNI, sebagai bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo di bidang ketahanan pangan.

“Syukurlah jika harga gabah di tingkat petani melebihi HET, itu berkah bagi petani agar sejahtera dan semakin bersemangat menanam padi,” pungkasnya.

Bupati Subang Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB

Subang – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita menegaskan Pemerintah Kabupaten Subang tidak akan menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), membantah isu yang ramai beredar di masyarakat. Pernyataan ini disampaikan usai Sidang Paripurna Istimewa mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI, Jumat (15/8/2025).

Di saat sejumlah daerah memberlakukan kenaikan tarif PBB hingga ratusan persen, Kang Rey menilai Subang belum perlu mengambil langkah tersebut karena kondisi keuangan daerah masih aman.

“Tidak ada (kenaikan tarif PBB). Masih aman,” tegasnya.

Meski ada penurunan transfer dana dari pemerintah pusat, Kang Rey optimistis APBD Subang tetap terjaga berkat peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia menekankan upaya terus dilakukan untuk mencari sumber PAD baru, termasuk optimalisasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Menurutnya, saat ini belum ada rencana menambah jumlah BUMD, melainkan memperluas divisi di PT Subang Sejahtera agar target PAD bisa terus tercapai bahkan meningkat.

Harga Beras di Subang Naik, Penjualan Turun Hingga 50%

harga beras Subang naik

SUBANG – Gencarnya operasi pasar oleh berbagai instansi belum mampu menekan harga beras di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kenaikan harga gabah di tingkat petani menjadi pemicu utama melambungnya harga beras di pasaran.

Sejumlah pedagang di pasar tradisional mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat. Ade, pedagang beras di Pasar Pamanukan, menyebutkan penjualan berasnya turun hingga 50 persen dalam dua pekan terakhir.

“Akibat harga beras naik, pembeli di pasar tradisional Subang menurun drastis hingga 50%,” ujar Ade, Rabu (13/8/2025).

Konsumen kini banyak membeli beras secara eceran atau ngeteng dibanding per karung seperti sebelumnya. Meski pasokan masih normal, harga beras melonjak tajam. Harga premium kini berkisar Rp15.500–Rp16.000 per kilogram, naik dari Rp14.000. Beras medium mencapai Rp13.000 per kilogram, naik sekitar Rp1.000, sementara beras kualitas rendah menyentuh Rp12.000 per kilogram.

Pedagang berharap pemerintah dapat menurunkan harga gabah di tingkat petani agar harga beras kembali stabil.

Recent Posts