Beranda blog Halaman 1528

Jalan Kabupaten di Desa Bantarsari Longsor, Kades Minta Secepatnya Diperbaiki

jalan-desa-Bantarsari.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Akibat intensitas hujan yang cukup tinggi sudah hampir satu minggu, mengakibatkan jalan yang menghubungkan dari Kampung Darandan menuju Desa Bantarsari longsor, Senin (15/11/2021).

Kepala Desa Bantarsari, Mulyadi membenarkan terjadinya jalan longsor tepatnya di Kampung Nangerang Desa Bantarsari Kecamatan Cijambe.

Menurut dia, jalan yang longsor merupakan jalan kabupaten dan merupakan satu-satunya akses jalan penghubung dari Desa Bantarsari menuju Subang kota dan dari desa Bantarsari menuju Kantor Kecamatan Cijambe.

“Jalan yang longsor diperkirakan lebih dari 100 meter, longsor tersebut diduga akibat curah hujan yang cukup tinggi hampir satu minggu ini, kebetulan di lokasi terjadinya longsor tanah dibagian bawahnya agak bergeser,” kata kades.

Kedes Mulyadi mengaku telah melaporkan kejadian longsor tersebut ke Dinas PUPR Kabupaten Subang, Ke BP4 D, dan Kepak Sekda selaku Ketua TAPD.

Dirinya meminta kepada pemerintah agar jalan yang longsor secepatnya di tanggulangi karena merupakan kondisi darurat.

“Kenapa Kami laporkan kondisi darurat, karena jalan kabupaten di desa kami yang longsor, itu merupakan satu- satunya akses jalan kabupaten, tidak ada jalan alternatif, kondisi jalan akibat longsor hanya bisa dilalui kendaraan Roda dua saja, akibat Sempitnya jalan sehingga kendaraan roda 4 apalagi kendaraan truk tidak bisa lewat karena sempit,” katanya.

Sementara kepala Dinas PUPR Kabupaten Subang H. Syawal, mengaku telah mengatahui longsornya jalan Kabupaten di Desa Banatarsari.

“Saya akan terjun langsung bersama Kabid Bina Marga, akan melihat kelokasi kajian longsor di Desa Bantarsari Cijambe,” pungkas H. Syawal.

Gerakan Pilihan Sunda Sebut Muay Thai Mirip dengan Gelut Galuh

a1a20775436eccfa7a6a0e9c013c8762.jpg

KBRN, Subang: Ketua Gerakan Pilihan Sunda Andri Perkasa Kanta Prawira S. Ip, M. M menyebutkan, olahraga muay thai yang berasal dari Negeri Thailand, sebenarnya sama dengan gerakan dasar yang dimiliki gelut Galuh.

Artinya kata Andri, muay thai dan gelut galuh ini sama, karena sama-sama awalnya dari bela diri prajurit Kerajaan Galuh terlebih dahulu.

“Saya sudah banyak ngobrol dengan sesepuh Sunda. Ketika melihat gerakan bela diri muaythai itu, ada sebuah keunikan yang terdapat dari muay thai, mirip dengan gelut galuh yang lugas dan keras. Dan ini bukan bela diri biasa, bela diri ini merupakan bela diri keprajuritan di masa kerajaan Galuh,” ujar Andri saat dihubungi melalui telepon RRI, Senin (15/11/2021).

Hal itu kata Andri, jika melihat sejarah ke belakang, hubungan Kerajaan Galuh dengan Raja Campa, yang ada di Thailand. Merupakan adik kandung dari Raja Galuh Rahyang Sanjaya, yang juga pendiri Lerajaan Mataram.

“Ada kemungkinan besar bahwa muay thai itu, awal mulanya dari gelut galuh, yang menjadi bela diri para prajurit kerajaan Galuh saat itu, yang dibawa ke Thailand oleh Raja Campa yang mendirikan kerajaan di Thailand, sebagai adik kandung Raja Galuh Rahyang Sanjaya, yang konon katanya , mengalahkan China waktu itu,” terangnya.

Ia menegaskan, antara muay thai dan gelut galuh itu, tidak ada bedanya. Karena yang jelas membawanya ke Thailand masa itu, yakni Raja Campa yang juga adik kandung Raja Galuh Rahyang Sanjaya. Sebagai buktinya autentik tegas Andri, Stadion di Thailand itu namanya Raja Manggala, di mana Raja Manggala itu merupakam silsilah dari Galuh Pakuan.

“Jadi saya yakin, bahwa muay thai dan gelut galuh ini, sama-sama dari galuh awalnya. Karena bukti sejarhanya sampai saat ini berdiri megah di Thailand yaitu Stadion Raja Manggala, yang merupakan silsilah Galuh Pakuan,” tandas Andri.

Bajing Loncat Gas Melon Merajalela di Tangerang

e293343e2dd999ef883a0fe8f8df8e6c.jpeg

KBRN, Tangerang: Komplotan bajing loncat yang mengincar gas melon merajalela di Jalan Gatot Subroto, Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten. 

Kapolsek Jatiuwung, Kompol Jazali Haryono mengatakan, bila benar kawanan bajing loncat itu kerap melakukan aksi kejahatannya dilokasi tersebut. 

“Tidak hanya banyak laporan yang masuk, namun sempat viral disosial media,” ungkapnya kepada rri.co.id, Senin (15/11/2021). 

Menyrut Jazali, pihaknya sedang menyelidiki aksi bajing loncat yang viral tersebut. Karena, bukan kali pertama kawanan bajing loncat ini menjalankan aksinya. Sebelumnya, sudah ada tiga kasus lainnya yang diduga dilakukan oleh kawanan yang sama. 

“Kalau dari postur fisiknya sih kita pernah tauu orang-orang itu. Cuma keberadaannya sekarang enggak ada di lokasi yang biasa dia nongkrong. Karena sudah viral, jadi kabur,” pungkasnya. 

Dia menegaskan, Polsek Jatiuwung hingga kini masih terus makukan penyelidikan dengan memburu kelima orang pelaku. “Kita ambil langkah agar tidak ada kejadian lagi. Kalau bisa cepat terungkap,” tuturnya. 

Pantauan rri.co.id, di Jalan Gatot Subroto lalulintas terlihat ramai lancar, terasa bila suasana normal dan tidak ada kesan rawan saat melintasi lokasi ini baik dari arah Kota Tangerang menuju akses Tol Bitung menuju Jakarta maupun Merak, Banten maupun sebaliknya. 

Namun, ternyata, dilokasi ini aksi bajing loncat merajalela karena, komplotan penjahat itu mengincar harta bawaan para pengguna lalulintas dikawasan ini. Khususnya kendaan bak terbuka yang membawa tabung gas ukuran 3kg atau gas melon. 

Dalam aksinya komplotan bajing loncat itu berjumlah lima orang menggunakan dua unit sepeda motor.

Maulid Nabi, Ponpes Riyadhus Sholihin Bakal Gelar Berbagai Kegiatan

IMG-20211115-WA0051.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Pesantren Riyadhus Sholihin Pimpinan KH. Abdul Rahman akan mengadakan peringatan Maulid Nabi dan serangkaian acara lainnya untuk masyarakat Subang dan sekitarnya pada tanggal 20 November 2021 mendatang.

KH. Abdul Rahman mengatakan bahwa, pondok pesantren Riyadhus Sholihin yang beralamat di Jl. E Rangga Dipa Dusun Jabong RT.27 RW.07 Desa Jabong, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang akan mengadakan Maulid nabi dan acara yang lainnya.

“Ya kami akan mengadakan Maulid nabi pada tanggal 20 november 2021 mendatang,” kata Abdul Rahman pada Senin (15/11/2021).

Dalam hal itu acara yang akan dimulai dari pukul 07.30 dan dengan serangkain kegiatan diantaranya vaksinasi bagi masyarakat umum sampai dengan selesai, kemudian dilanjutkan pada malam hari sehabis magrib akan menampilkan kegiatan kegiatan dari santri,dan juga akan mengadakan pelelangan wakaf tanah untuk perluasan pesantren yang akan di gelar untuk tamu undangan dan para donatur, di barengi dengan pembacaan sholawat yang akan menghadirkan tim hadroh dari majlis dzikir dan sholawat Nurul Hidayah Pimpinan Gusmin dan Siraman Rohani.

D tambahkan KH Abdul Rahman bahwa dengan bertambahnya jumlah santri, pihak yayasan sedang berusaha untuk mengembangkan pembangunan pondok untuk penambahan fasilitas pesantren guna menunjang kenyamanan dan kesejahteraan santri.

Pesantren Riyadhus Sholihin kini menampung banyak santri yatim, dhuafa mereka belajar secara gratis dan diberikan pendidikan dan difasilitasi bersekolah baik itu disekolah yayasan maupun di sekolah umum yang dibantu biaya pendidikanya oleh Yayasan, dan luas tanah yang akan dibebaskan untuk peluasan pesantren sekitar 30 Bata atau sekitar 420 Meter yang lokasi tanahnya disebelah pesantren

“Atas nama pribadi dan segenap pengurus Yayasan mengundang tanggal 20 November 2021 ada acara maulidan di tempat kami dan juga mengajak kepada segenap teman, saudara untuk berpartisipasi dalam acara lelang wakaf tanah untuk tabungan akherat, mudah-mudahan menjadi amal jariyah dan berkah serta dalam lindungan Allah SWT,” pungkas KH. Abdul Rahman.

Bangkitkan Ekonomi, Pemkot Bandung Tata PKL

c35563b27b30ae3dff84723a894e761b.jpg

KBRN, Bandung: Kawasan kuliner Sultan Agung telah selesai ditata. Harapan besar tidak hanya dapat membangkitkan ekonomi pascapandemi Covid-19, namun para PKL bisa naik kelas dengan skala perdagangan yang lebih besar.

Ketua Satgasus PKL Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, dalam upaya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 ini Pemerintah Kota (Pemkot) terus berusaha merangsang krativitas dan inovasi para pelaku UMKM. Sehingga penataan ini diharapkan menjadi semangat baru bagi pedagang kuliner Sultan Agung.

“Mudah-mudahan para pedagang dan pembeli merasa aman dan nyaman, dan insyallah semakin sehat. Sehingga pertumbuhan ekonomi semakin tumbuh, syukur-syukur teman-teman PKL ini bisa naik kelas punya toko atau lainnya yang lebih besar,” ujar Yana usai peresmian penataan kuliner Sultan Agung, Senin(15/11/2021).

Penataan di Sultan Agung ini buah kolaborasi Pemkot Bandung melalui Satgasus PKL bersama Lions Club Bandung Ceria. Selain membuat area berjualan yang lebih rapi dan aman, juga turut menghadirkan tujuh set meja dan kursi untuk mendukung kenyamanan pembeli.

Yana berharap, para pedagang tetap perhatikan regulasi Pemkot Bandung. Penataan ini sebagai upaya untuk tetap memfasilitasi masyarakat, namun tetap harus berpegang pada aturan dan ketentuan.

“Karena bagaimana pun para PKL ini menempati trotoar yang merupakan hak pejalan kaki. Dan di sini kita lihat pejalan kaki tetap dihargai masih ada tempat dan pedagang bisa ada kesempatan berjualan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM)Kota Bandung, Atet Dedi Handiman menuturkan, regulasi PKL sudah tertera di dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima.

Untuk kawasan kuliner Sultan Agung ini masuk ke kategori zona kuning. Sehingga, 20 pedagang ini bisa tetap berniaga namun tetap dengan ketentuan yang berlaku.

“Misalnya trotoar hak prjalan kaki diutamakan, kebersihan dan segala macam, waktu berjualan pukul 08.00-21,00 WIB. Tapi mereka ini dari sore juga sudah ada yang selesai. Petunjuknya sudah jelas juga diatur lebih rinci di Perwal 32 Tahun 2019,” katanya.

Selain kartu keanggotaan, dikatakan Atet, pedagang kuliner Sultan Agung juga mendapat program dari BPJS Ketenagakerjaan. Program ini untuk memberikan keamanan dan kenyamanan pedagang, termasuk pengakomodiran pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB).

“Diberikan cuma-cuma dan tidak bayar premi selama tiga bulan. Selanjutnya, pedagang bisa membayarnya secara mandiri. Di Kota Bandung program kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan ini untuk 1.000 pedagang. Salah satunya di Sultan Agung,” imbuhnya.

Sedangkan Presiden Lions Club Bandung Ceria, Rukita Surjaudaja mengatakan, bantuan penataan ini sejalan dengan salah satu program internasional orgasniasinya, yakni berkenaan dengan lingkungan. Sehingga, di samping mempercantik tempat berjualan, juga turut menata taman di sekitar area kuliner.

“Kami harap donasi kami dapat bermanfaat bagi masyarakat. Ikut memperindah Kota Bandung dan dapat menjadikan Sultan Agung sebagai pusat kuliner yang nyaman dan tertib,” tandasnya.

Terima Kunjungan Komite II DPD RI, Bupati Subang Kang Jimat Minta Arahan

IMG-20211115-WA0031.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Bupati Subang H. Ruhimat menerima kunjungan kerja dari Komite II DPD RI yang di gelar di Grant Hotel Subang, Senin (15/11/2021).

Kunjungan Kerja yang dipimpin oleh H. Bustami Zainudin, S.Pd., MH asal Provinsi Lampung dan Dr. Ir. H. Abdullah Puteh, M.Si tersebut bertujuan untuk melaksanakan rapat sinkronisasi dalam rangka Pengawasan UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Kedatangan mereka Disambut langsung Bupati Subang, H.Ruhimat dan mengucapkan selamat datang kepada Komisi II DPD RI, H.Ruhimat menyampaikan dirinya membutuhkan arahan dan bimbingan terkait LP2B sehubungan dengan kehadiran proyek strategis nasional Pelabuhan Patimban di Subang yang memberikan dampak positif maupun negatif.

Ruhimat melanjutkan Industrialisasi di Kabupaten Subang secara positif memberikan magnet untuk investor,Dia mendukung industrialisasi, tetapi Subang sebagai lumbung padi nasional, termasuk di wilayah Patimban, harus mempertahankan pengelolaan sumber daya alamnya.

“Kita makan tidak pakai plastik, tapi dari hasil pertanian,” kata Ruhimat.

Ruhimat pun meminta arahan dan bimbingan kepada perwakilan DPD RI yang hadir mengenai memaksimalkan Lahan Perhutani yang belum produktif agar dapat produktif.

Hal itu di sampaikan juga H. Bustami Zainudin, S.Pd., MH asal Provinsi Lampung bahwa kunjungan tersebut berdasarkan tupoksi Komite II DPD RI yaitu tentang sumber daya alam dan sumber daya lainnya. Dia menjelaskan kunjungan kerja ini bertujuan untuk dialog dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dan bila diperlukan akan melakukan kajian tentang Sumber daya alam, pertanian, dan ketahanan pangan.

“Geografis aglomerasi dengan industri di Kabupaten Subang menjadi dilematis karena selain terbuka untuk industrialisasi sedangkan Kabupaten Subang salah satu lumbung padi nasional, jangan sampai karena industrialisasi merugikan pertanian di Kabupaten Subang,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Subang dra. Nenden Setiawati, M.Si. menyampaikan Bahwa luas lahan 89.144 Hektar Pertanian terdiri 30 Kecamatan di Kabupaten Subang sedangkan persawahan di Subang terbagi menjadi dua, yaitu Sawah Irigasi Teknis dan Sawah Tadah Hujan dengan lahan yang terluas di Subang Utara sekitar 40Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Subang.

“Project Strategis Nasional berdampak pada persawahan di Kabupaten Subang yaitu alih fungsi lahan dari pertanian menjadi penunjang pelabuhan Patimban. Selanjutnya, Nenden melaporkan sesuai UU Cipta Kerja No. 11 tahun 2020, ahli fungsi lahan harus menyediakan lahan baru sebagai lahan yang terkena pembangunan Proyek Strategis Nasional maka dari itu Nenden meminta saran kepada Komisi II DPD RI,” pintanya.

Dr. Badikenita Br Sitepu, M.Si. menyampaikan perlunya rencana detail tata ruang penggunaan lahan, karena problem di Indonesia banyak kabupaten belum punya rencana detail tersebut.

Badikenita menyampaikan perlu Pemkab Subang perlu menyampaikan ke Provinsi Jawa Barat agar dapat menjadi acuan dalam pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik sehingga Proyek Strategis Nasional tidak mengganggu wilayah sekitarnya.

Angelius Wake Kako, S.Pd., M.Si dari Provinsi NTT menyatakan teknologi bisa berganti tapi lahan pertanian sangat vital bagi kehidupan manusia, Kako menyampaikan Komisi II DPD RI perlu data lahan eksisting di Subang, Kako menyampaikan secara nasional daerah lain di luar Subang lumbung padi juga tergerus, maka dari itu dirinya menekankan Pemkab Subang harus mempertahankan status sebagai lumbung padi nasional.

Dr. Ir. H. Abdullah Puteh, M.Si dari Provinsi Aceh mengusulkan lahan terlantar di Subang bisa dicabut dan diusulkan untuk TORA ke pemerintah pusat, Puteh juga menyatakan kesiapan DPD RI untuk mendukung Subang.

K.H. Amang Syafrudin, Lc. dari Provinsi Jawa Barat menyampaikan perlunya efisiensi dan efektivitas antara keperluan pembangunan dan pembebasan lahan, bahkan jika memungkinkan, teknologi bisa dimanfaatkan untuk pembuatan jalan layang dan di bawahnya tetap ada lahan persawahan. Amang menegaskan Kang Jimat ‘tidak sendirian’ untuk memperjuangkan TORA.

Menutup diskusi, Kang Jimat memohan bantuan berkelanjutan dari Komisi II DPD RI terkait Perlindungan Lahan Pertanian Pangan.

Turut hadir anggota Komisi II DPD RI, Sekda Subang, BPN Subang, Jajaran Perangkat Dinas & Camat Pusakanagara, Perum Jasa Tirta II Subang, Perwakilan Kementerian Pertanian, Perhutani, Bappenas, & Kementerian KLHK.

Kawasan Jalan Brraga Minim Tempat Sampah

f76d5be0c3cbacb6e15fb9b269bed6ea.jpg

KBRN, Bandung: Kawasan Jalanan Braga Kota Bandung selalu menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin berlibur. Namun banyaknya wisatawan yang datang tidak diimbangi dengan fasilitas tempat sampah di wilayah tersebut.

Berdasarkan pantauan dilapangan, sepanjang jalan Braga kota Bandung tidak ditemukan tempat sampah yang memadai. Sehingga banyak sampah yang menumpuk di area trotoar. 

Meski pun ada beberapa tempat sampah, namun itu swadaya dari toko yang berada di kawasan Braga. 

Menurut Camat Sumur Bandung Willy Yudia Laksana mengatakan, bahwa saat ini pihaknya meminta pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung bisa memfasilitasi pengadaan tempat sampah di area tersebut.

“Kami mohon Dinas Lingkungan Hidup DLHK bisa memfasilitasi atas dasar kebutuhan para wisatawan,” ujar Willy kepada wartawan di Jalan Braga Kota Bandung, Senin (15/11/2021).

Menurutnya, jika berbicara aspek kewilayahan dan berbicara history Braga termasuk destinasi wisata yang luar biasa. Bahkan, kata dia, setiap weekend menjadi pusat kunjungan para wisatawan, baik domestik mau pun mancanegara. 

“Memang yang salah satu yang dikeluhkan para wisatawan itu ketersediaan sarana tempat sampah. Ini menjadi sesuatu yang dilematis, karena memang disatu sisi kita mempunyai keinginan untuk tetap steril dan tetap bersih. Karena ini tujuan wisata, otomatis selayaknya harus disiapkan sarana dan prasarana persampahan untuk mengakomodir kebutuhan dari pada wisatawan tersebut,”ucapnya.

Willy menjelaskan, saat ini sudah berkoordinasi dengan petugas DLHK yang ada di lapangan. Namun karena keterbatasan, banyaknya sampah pun masih belum bisa terakomidir.

“Kalau berbicara penampungan sampah memang di beberapa sudut sudah kita siapkan, dan secara intens juga para petugas DLHK memungitinya. Walaupun seperti itu kelihatan belum mencukupi, karena mobilisasi dari para wisatawan yang cukup luar biasa, apalagi di area Braga dan sekitarnya, otomatis paling tidak di sepanjang area paling tidak ada tempat sampah yang bisa mengakomodir,” katanya.

Mengenai jumlah ketersediaan tempat sampah di Jalan Braga, Pihaknya mengaku masih memerlukan kajian terkait jumlahnya. Namun, di kawasan Jalanan Braga tersebut paling tidak membutuhkan sekitar 20 tempat sampah.

“Kalau bicara ruas jalan, jalan beraga ada dua ruas, Braga pendek dan Braga panjang. Ini kurang lebih 1 kilometer, kiri dan kanan. ini juga perlu dihitung ketersediaan kebutuhannnya tempat sampah. Paling tidak untuk satu ruas jalanya paling tidak 15 sampai 20 titik tempat sampah. Cuma karena harus siap juga dengan tata kelola pengangkutan sampah, karena biasanya disiapkan sarana persampahan, otomatis harus ada petugasnya yang senantiasa mengelola itu, mulai dari pengangkutan, ke tempat pembuangan sementara (TPS),”ungkapnya.

Mengantisipasi lonjakan sampah pada akhir pekan, Willy mengutarakan, bahwa pihaknya selalu melakukan pengangkatan sampah berkoordinasi dengan DLHK Kota Bandung

“Jadi setiap minggu malam, atau senin pagi biasanya kita disibukan dengan tumpukan timbunan sampah di beberapa sudut Braga, dan Alhamdulillah sampai saat ini kita bisa tangani. Berkoordinasi dengan RT/RW termasuk dengan petugas persampahan dari DLHK,” paparnya.

Sementara itu menurut Kabid Kebersihan DLHK Kota Bandung, Sofyan Hernadi mengatakan, bahwa saat ini pihaknya sudah menyiapkan beberapa titik tempat sampah di kawasan Braga.

“Paling di sekitar Braga pendek sudah ada tempat sampah, karena kita prioritasnya Braga pendek, terus yang tempat berkumpul, terus di Gedung Merdeka, mungkin 1 sampai 2 kita pouting aga kesana dikit, aga ke Braga ujung sampai Citywalk paling kita tempatkan berapa gitu,” kata Sofyan saat dihubungi. 

Sofyan mengungkapkan, sebelumnya sudah di pasang tempat sampah bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Namun saat ini kondisinya sudah rusak.

“Kan dulu sudah ada yah yang dipasang oleh PU, tapi sekarang sudah pada rusak, idealnya kita dulu ada di 40 titik untuk tempat-tempat,” tandasnya.

Terkait Pengelolaan Tangkubanparahu, Kang Jimat Minta Saran Para Kadis

rakor-pemkab.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Terkait pengelolaan wisata Tangkuban Parahu, Kang Jimat menyampaikan dirinya ingin mendapat masukan dari para kepala Perangkat Dinas. Kang Jimat menegaskan harus ada perda mengenai retribusi objek pariwisata, hal ini berkenaan dengan perawatan infrastruktur sekitar dan menuju tempat wisata.

Hal itu disampaikan kang Jimat pada briefing staff Pemkab Subang yang diikuti oleh Kepala Perangkat Dinas & Camat Se-Kabupaten Subang, Senin (15/11/2021). Briefing juga membahas Mitigasi Bencana terkait Banjir dan Tanah Longsor, Akselerasi Vaksinasi menuju PPKM level 1, Serapan Anggaran Daerah 2021, Pilkades Kabupaten Subang, serta Perizinan Perusahaan di Subang Selatan.

Kalak BPBD Subang H. Hidayat memaparkan sesuai dengan press release BMKG yang menyatakan prediksi musim hujan akan berlangsung sampai bulan Februari 2022 dan puncak tertinggi penghujan di Januari 2022, maka pihaknya sudah mengupayakan Surat Siaga Bencana 2022, sehingga sudah ada payung hukum untuk penanganan situasi bencana. Hidayat juga menyampaikan pihaknya sudah menginvetaris kekuatan yng ada dari SDM & Logistik, beserta Kodim & Polres Subang.

Hidayat melaporkan genangan air disebabkan oleh drainase yang tidak berfungsi dan tumpukan sampah menyampaikan genangan air sedangkan di wilayah Cipunagara & Ciasem air sudah meluap dan khususnya di Wilayah Ciasem, tanggul telah jebol sedalam 45 Meter. Hidayat mengatakan BPBD Subang berkoordinasi dengan BBWS untuk penanganan banjir.

Mengenai penyerapan anggaran, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan menyampaikan anggaran sudah terserap 85% sampai di pertengahan November 2021.

Dari Perangkat Dinas se-Kabupaten Subang baru terdapat 5 Perangkat Dinas yang penyerapannya di atas 80% yaitu Badan Kesatuan Bangsa & Politik 89,9% Dinas Pemuda & Olaharga 88,13% Dinas Arsip & Perpustakaan 86% Inspektorat Daerah 85% Dinas Sosial 83% Sekretariat Daerah 81% dan Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi 80,33%.

Sedangkan untuk kecamatan, serapan anggaran tertinggi berada di Kecamatan Tanjungsiang sebesar 94%.

Dari Catatan Pengadaan Barang Jasa terdapat 16 Perangkat Dinas yang tercatat di lelang elektronik terdapat 286 paket dengan jumlah biaya 279,4 Milyar.

Kepala Dinas Kesehatan Subang dr. Maxi menyampaikan memaparkan kasus aktif di Subang tinggal 11 orang, dengan 3 orang yang asli Subang, sedangkan 8 lainnya berada di luar Subang, 3 orang tersebut tersebut sedang menjalani isolasi mandiri.
dr. Maxi jyga melaporkan dalam 4 minggu terakhir kasus covid-19 di Kabupaten Subang sangat rendah, dan hanya ada 2 orang terkonfirmasi Covid dengan tidak ada angka kematian di minggu ini. Disampaikan juga terdapat 251 Zona Hijau dari 253 desa dan kelurahan di Subang desa dan kelurahan di Subang bebas covid, artinya Kabupaten Subang sudah 99% lebih bebas Covid-19.

dr. Maxi juga menyampaikan seiring perubahan cuaca, terdapat temuan 216 kasus Demam Berdarah, 2.081 TBC, 10.31 Diare, 2106 ISPA di Subang karenanya, dr. Maxi mengajak seluruh pimpinan perangkat dinas untuk menggalakan kembali kerjasama bersih-bersih lingkungan untuk menanggulangi penyakit berbasis lingkungan.

Turut hadir dalam briefing staff tersebut kepala perangkat dinas se-Kabupaten Subang, serta seluruh Camat di Kabupaten Subang secara virtual.

Wabup Subang Kang Akur Membuka Lomba Mancing Barramundi

kang-akur-saat-mancing-bersama-warga.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi membuka lomba mancing barramundi / kakap putih Bupati Subang Cup I di kali Cipunagara, Dusun Galian, Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara. Minggu (14/11/21).

Camat Pusakanagara Drs. Muhammad Rudi dalam laporannya menyampaikan bahwa dilaksanakannya lomba mancing barramundi / kakap putih di sungai Cipunagara, menjadi salah satu destinasi wisata baru, karena disepanjang sungai Cipunagara dan muara, banyak ikan barramundi dan kakap putih berkualitas unggulan.

“Dari laporan warga yang juga sebagai peserta lomba mancing menyampaikan bahwa memang banyak ikan barramundi dan kakap putih di aliran sungai Cipunagara, bahlan ada yang pernah mendapatkan ikan seberat 29 kg,” katanya.

Acara mancing ini sendiri dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 14.00. Disediakan berbagai hadiah menarik diantaranya hadiah utama satu unit sepeda motor dan hadiah lainnya berupa sepeda gunung, kulkas, tv dan hadiah hiburan lainnya.

Kegiatan lomba mancing tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh komunitas mancing mania baik dari subang maupun dari luar subang bahkan sampai dari luar pulau Jawa, salah satunya dari Bengkulu.

Kang Akur sapaan akrab Wakil Bupati Subang Agus Masykur menyambut baik dan mengapresiasi terselenggaranya lomba mancing barramundi dan kakap putih di sungai Cipunagara tersebut yang bisa dijadikan sebagai ajang silaturahmi para pemancing mania dari wilayah Subang bahkan dari luar Subang seperti Karawang, Indramayu, Serang, Cirebon bahkan luar provinsi jawa Barat seperti DKI Jakarta dan Bengkulu.

“Luar biasa sekali di sungai Cipunagara banyak ikan barramundi dan kakap putih besar dan banyak yang hidup dari alam secara natural karena terjaganya ekosistem dan tidak tercemarnya sungai,” ujar Kang Akur.

Kang Akur juga berharap kegiatan lomba mancing ini akan terus dilaksanakan setiap tahunnya dan kedepannya akan menjadi salah satu agenda rutin sebagai destinasi wisata unggulan di Subang.

Selain kegiatan lomba mancing pada hari tersebut juga akan dilaksanakan tebar benih ikan dan normalisasi saluran air pantura dalam rangka antisipasi banjir karena saat ini sudah memasuki musim penghujan sehingga bencana banjir akan terantisipasi.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Sekdis Perikanan, Kabid Aset BKAD, Kades Patimban, Kapolsek, Danramil, tokoh masyarakat, serta Bumdes Desa Patimban.

Antisipasi Banjir, Kang Jimat Normalisasi Sungai di Wilayah Utara Subang

kang-jimat-bersama-warga.jpg

MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Bupati Subang, H. Ruhimat atau biasa dipanggil Kang Jimat, memulai program normalisasi sungai yang berada di wilayah utara Subang, Minggu (14/11/2021).

Program normalisasi tersebut dimulai di sungai yang ada di dusun Siwalan, Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Subang, H. Syawal dalam laporannya menyampaikan bahwa pihaknya mendapatkan perintah dari Bupati Subang untuk bisa mengatasi banjir yang tiap tahun melanda Subang.

“Selain itu, Kang Jimat juga memerintahkan untuk menghitung semua saluran sungai yang ada di Kabupaten Subang,” katanya.

H. Syawal menyampaikan, PUPR telah menghitung terdapat kurang lebih 79 saluran sungai yang berada di wilayah utara Subang, dan 16 di antaranya berada di kecamatan Pusakanagara yang total panjangnya mencapai 45 km.

Sebagai Implementasi dari perintah Bupati tersebut pihak PUPR tahun 2021 telah berupaya mengalokasikan kegiatan normalisasi di semua saluran dengan anggaran senilai lebih 3 miliar lebih dan masuk di anggaran perubahan. Akan tetapi karena situasi yang tidak memungkinkan, maka kegiatan tersebut dialihkan ke tahun 2022.

Salah satu kendala, Subang saat ini membutuhkan alat berat berupa eksavator amfibi yang berfungsi untuk merawat dan menjaga kedalaman sungai. Untuk menanggulangi kendala tersebut, Pemerinah daerah di bantu oleh pihak BBWS, sebagai pelaksanaan program normalisasi sungai dengan menggunakan eksavator amfibi PC 80.

H. Syawal menyampaikan, perintah Kang jimat sudah tepat dan efektif untuk menyelesaikan persoalan banjir dan menjawab kebutuhan masyarakat.

Di tahun 2021 akan ada 2 saluran yang akan dinormalisasi di kecamatan pusakanagara, dan saat ini sudah dikerjakan di desa tegalurung sepanjang 3 km hingga muara, sisanya 14 saluran lagi akan diselesaikan pada tahun 2022. Kegiatan normalisasi telah mendapatkan antusiasme masyarakat dan masyarakat menyambut baik adanya kegiatan normalisasi.

Dalam sambutannya Kang Jimat menyampaikan apresiasi kepada Kadis PUPR yang sudah mengimplementasikan harapan kang jimat untuk menyelesaikan permasalahan banjir. Kang Jimat juga menyampaikan apresiasi kepada pihak BBWS yang telah membantu dalam proses normalisasi, yang sebelumnya 3 minggu yang lalu berdiskusi dengan kang Jimat untuk melaksanakan normalisasi saluran air di Kabupaten Subang.

“Saya berharap bencana banjir tidak terus berulang, untuk itu dirinya menyampaikan bahwa saat ini, kebutuhan utama adalah bantuan untuk melaksanakan normalisasi. Kang Jimat juga menitipkan Kepada seluruh masyarakat yang ada di wilayah pantura agar menjaga dengan baik sungai-sungai yang ada dengan tidak membuang sampah sembarangan, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah,” katanya.

Kang jimat menginstruksikan seluruh pihak terkait agar sungguh-sungguh dan dapat melaksanakan edukasi kepada warga masyarakat supaya tidak membuang sampah di sungai. Kang Jimat yang didampingi istri Hj. Yoyoh Sopiah Ruhimat, mengajak masyarakat untuk memelihara lingkungan dan berharap melalui program normalisasi sungai bencana banjir tidak terjadi lagi di Kabupaten Subang.

Dengan ucapan bismillah dan mengibarkan bendera, Kang Jimat memulai program normalisasi sungai di Utara Subang.

Hadir dalam kesempatan tersebut kepala Dinas perikanan bersama jajaran, kepala Dinas Kesbangpol, camat Pusakanagara bersama jajaran, Kepala Desa Pusakanagara dan perwakilan perangkat daerah.

Recent Posts