Beranda blog Halaman 15

Elita Budiarti Apresiasi Dedikasi Guru Subang di Konferensi PGRI

Elita Budiarti apresiasi guru Subang

Subang – Anggota DPR RI Komisi I, Hj. Elita Budiarti, S.K.M., M.Si., memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh guru di Kabupaten Subang atas dedikasi dan pengabdian mereka dalam mencerdaskan generasi bangsa. Pesan itu ia sampaikan saat menghadiri Konferensi Kabupaten (Konkab) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Subang di Rosin Ballroom, Sukamelang, Sabtu (9/8/2025).

Dalam sambutannya, Hj. Elita menegaskan pencapaian yang diraihnya tidak lepas dari peran besar para guru. Ia juga menyebut PGRI kuat karena dukungan dan soliditas anggotanya.

“Kalau bermimpi, bermimpilah setinggi langit, karena kalaupun jatuh kita akan tetap berada di antara bintang-bintang. Kita bisa menjadi apa pun selama Allah meridai dan orang tua merestui. Saya berharap guru-guru di Subang terus bersemangat, meningkatkan profesionalitas, dan menjaga solidaritas,” ungkap Hj. Elita.

Ia menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan PGRI dan pemerintah daerah dalam memperkuat perlindungan serta kesejahteraan guru, demi tercapainya tujuan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kegiatan lima tahunan PGRI Subang ini mengusung tema “Guru Bermutu Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Kuat, PGRI Subang Ngabret.” Agenda utama meliputi laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2020–2025, pengesahan program kerja 2025–2030, dan pemilihan pengurus baru.

Konferensi dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., mewakili Bupati Subang. Turut hadir Ketua PGRI Kabupaten Subang Dr. H. Aep Sapudin, M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Ketua PGRI Jawa Barat, Dewan Penasehat PGRI, serta pengurus PGRI tingkat kecamatan se-Kabupaten Subang.

Babinsa Kodim 0605/Subang Dikerahkan Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Babinsa Kodim 0605/Subang ketahanan pangan

Subang — Dalam rangka memperkuat Program Ketahanan Pangan Nasional, Kodim 0605/Subang mengerahkan seluruh Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk terjun langsung membantu para petani di desa dan kelurahan. Langkah ini diambil untuk memastikan program ketahanan pangan di Kabupaten Subang berjalan optimal.

Komandan Kodim 0605/Subang, Letkol (Czi) Asep Saepudin, menegaskan bahwa Babinsa harus sigap dan adaptif dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi petani. “Mulai dari mengatasi kekurangan pasokan air, membantu penanaman, mengendalikan hama, hingga mendukung serapan gabah saat panen, Babinsa harus hadir menjadi solusi,” ujarnya kepada RRI Subang, Sabtu (9/8/2024).

Menurutnya, keberadaan Babinsa di tengah masyarakat bukan sekadar pendamping, tetapi juga mitra kerja petani dalam memastikan hasil pertanian tetap optimal. Dengan peran aktif ini, diharapkan hubungan kemanunggalan TNI dengan rakyat semakin kuat.

“Kami lahir dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Tugas kami menjaga kedaulatan serta membantu pemerintah dan masyarakat,” tegas Letkol Asep.

Upaya ini menjadi wujud nyata dukungan TNI terhadap kesejahteraan petani, sekaligus memastikan ketahanan pangan daerah dapat menopang kebutuhan nasional.

Konkab PGRI Subang 2025, Ajang Pemilihan Ketua Baru dan Penguatan Peran Guru

Konferensi Kabupaten PGRI Subang

Subang — Ratusan guru dari berbagai penjuru Kabupaten Subang memadati Rosin Ballroom, Sukamelang, Sabtu (9/8/2025), untuk mengikuti Konferensi Kabupaten (Konkab) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Subang. Agenda lima tahunan ini menjadi momen penting bagi organisasi guru terbesar di Indonesia, salah satunya memilih Ketua PGRI Subang periode 2025–2030.

Dengan tema “Guru Bermutu Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Kuat, PGRI Subang Ngabret”, Konkab tahun ini juga membahas tiga agenda inti: laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2020–2025, pengesahan program kerja lima tahun ke depan, dan pemilihan pengurus baru. Ketua PGRI Subang, Dr. H. Aep Sapudin, M.Pd., menjelaskan bahwa PGRI Subang membawahi 32 cabang, terdiri dari 30 cabang tingkat kecamatan dan dua cabang khusus SMA serta SMK.

Mewakili Bupati Subang, Sekretaris Daerah yang juga Dewan Pembina PGRI menyampaikan apresiasi atas dedikasi guru yang menjadi garda terdepan peningkatan kualitas pendidikan. “Maju mundurnya suatu daerah sangat ditentukan oleh kualitas pendidikannya, dan kualitas pendidikan ada di tangan guru,” ujarnya. Ia menegaskan komitmen Pemkab Subang memperkuat sektor pendidikan, mulai dari mutu pembelajaran hingga kesejahteraan guru.

Anggota DPR RI Komisi I, Hj. Elita Budiarti, S.K.M., M.Si., yang turut hadir, memberikan apresiasi khusus kepada para guru Subang. “Kalau bermimpi, bermimpilah setinggi langit, karena kalaupun jatuh kita tetap berada di antara bintang-bintang,” pesannya, sambil mendorong guru untuk terus meningkatkan profesionalitas dan solidaritas.

Acara ini juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Subang, Ketua PGRI Jawa Barat, Dewan Penasehat PGRI, serta pengurus PGRI tingkat kecamatan, menandai komitmen bersama dalam membangun pendidikan Subang yang unggul dan kompetitif.

Subang Krisis Dokter, Kebutuhan Ideal Masih Jauh dari Terpenuhi

kekurangan dokter di Subang

Subang — Rasio ideal satu dokter untuk melayani 5.000 penduduk masih menjadi mimpi bagi Kabupaten Subang. Dengan jumlah penduduk sekitar 1,2 juta jiwa, daerah ini seharusnya memiliki 245 dokter untuk memenuhi standar pelayanan kesehatan.

“Jumlah penduduk kita saat ini tidak kurang dari 1,2 juta jiwa. Jadi jumlah dokter yang kita perlukan di Kabupaten Subang saat ini sebanyak 245 orang dokter. Itu untuk memenuhi standar kebutuhan ideal pelayanan kesehatan,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi, kepada RRI, Jumat (8/8/2025).

Sayangnya, kenyataan jauh dari harapan. Saat ini, Subang hanya memiliki sekitar 100 dokter. Angka itu berarti masih ada defisit 145 dokter yang seharusnya ada di berbagai fasilitas kesehatan. “Jumlah dokter di Subang saat ini hanya ada sekitar 100 orang, sehingga jauh dari kata ideal,” ujarnya.

Dr. Maxi berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis ini, agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat Subang bisa optimal.

Eni Garyani Serap Aspirasi Warga Sukasari dalam Reses DPRD Subang

reses DPRD Subang Eni Garyani

Subang – Anggota DPRD Kabupaten Subang dari Fraksi PDIP, Hj. Eni Garyani, kembali menggelar reses masa persidangan III Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di RW 05 Kampung Sukasari, Kelurahan Soklat, Kecamatan Subang, pada Jumat (9/8/2025).

Reses tersebut menjadi ajang bagi Eni Garyani untuk mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi masyarakat, khususnya warga Kampung Sukasari. Dalam sambutannya, ia mengucapkan terima kasih atas partisipasi warga yang hadir dan berjanji menyampaikan setiap masukan dalam rapat paripurna DPRD.

Sejumlah masalah disampaikan warga, mulai dari perbaikan pengaspalan jalan lingkungan, kebutuhan soundsystem, pengadaan seragam untuk ibu-ibu majelis taklim, hingga penyediaan makanan tambahan bagi balita yang mengalami gizi buruk.

“Sebagai tindak lanjut, saya akan berusaha mendorong Pemerintah Kabupaten Subang untuk mengalokasikan anggaran bagi pembangunan di kampung dan yang lainnya di Kampung Sukasari,” pungkasnya.

Siswa SMP di Subang Dikeroyok Teman Sekelas, Orang Tua Murka dan Siap Lapor Polisi

pengeroyokan siswa SMP Subang

Subang — Dunia pendidikan kembali tercoreng. Seorang siswa SMP Negeri di Kecamatan Tambakdahan, Subang, berinisial BG (13), harus menelan pahitnya perlakuan kasar dari tiga teman sekelasnya. Kejadian terjadi di lingkungan sekolah sendiri, meninggalkan luka memar di kepala dan tubuh korban.

Insiden ini berlangsung Rabu (6/8/2025), tapi baru terungkap keesokan harinya ketika orang tua BG melihat kondisi anaknya yang memar dan jatuh sakit. Sang ayah, Morpin (43), bercerita bahwa anaknya sempat bungkam karena takut dikeroyok lagi dan khawatir dimarahi guru.

Semua bermula dari perebutan kursi antara BG dan empat teman lain, termasuk To, Ho, dan He. Perdebatan makin panas setelah pelaku melontarkan ejekan bernada SARA yang menyinggung keyakinan. Seusai jam istirahat, BG dipanggil ke belakang kelas oleh para pelaku. Di sanalah pengeroyokan pertama terjadi. Tak hanya sekali, Morpin menyebut anaknya kembali dikeroyok pada hari berbeda.

“Anak saya memar di kepala dan tangan akibat pukulan. Bahkan badannya sampai panas,” kata Morpin, Jumat (8/8/2025) sore. Awalnya ia mengira sang anak hanya sakit biasa. Namun setelah diperiksa di Klinik dr Maxi, barulah BG bercerita tentang kejadian yang dialaminya.

Pihak sekolah disebut sudah melakukan mediasi antara korban dan pelaku. Namun, Morpin menolak begitu saja memaafkan. Ia bahkan berencana memindahkan anaknya ke sekolah lain demi keamanan. “Kalau tetap sekolah di sana, saya takut kejadian terulang,” tegasnya.

Tak ingin kasus ini menguap, Morpin berencana melapor ke pihak kepolisian agar pelaku mendapat efek jera. Harapannya, tindakan seperti ini tidak kembali menimpa siswa lain.

Polres Subang Bongkar Simpanan 40 Paket Sabu di Bawah Lemari

penangkapan pengedar sabu Subang

Subang — Sore yang tenang di Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, mendadak terusik. Jumat (8/8/2025) sekitar pukul 17.30 WIB, Satuan Reserse Narkoba Polres Subang menggerebek rumah seorang pria berinisial AT (30). Bukan tamu, melainkan petugas yang datang, dan bukan hadiah yang ditemukan, melainkan 40 paket sabu dengan berat bruto 19,36 gram, rapi terselip di bawah lemari.

Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, mengatakan barang bukti itu dikemas unik: ada yang terbungkus klip bening, ada pula yang dililit lakban warna-warni. Tak lupa, satu unit ponsel yang diduga jadi “pintu” transaksi ikut diamankan. “Barang haram tersebut merupakan titipan dari rekannya berinisial J, warga setempat,” ujar Dony, Sabtu (9/8/2025) pagi.

Cerita ini belum tamat. Polisi kini memburu J, yang disebut-sebut sebagai bagian dari jaringan peredaran narkotika. Sementara AT, bersama seluruh barang bukti, sudah mendekam di Mapolres Subang menunggu proses hukum. “Atas perbuatannya, AT dijerat Pasal 114 jo Pasal 112 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara,” tegas Dony.

Dony juga menegaskan, Polres Subang tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi pengedar narkoba. Masyarakat diajak menjadi mata dan telinga polisi. “Segera laporkan jika menemukan transaksi narkoba di lingkungan masing-masing,” pungkasnya.

Warung di Ciater Dibongkar Mendadak, Pedagang Panik hingga Ada yang Pingsan

pembongkaran warung Ciater

Ciater, Subang — Jumat pagi yang biasanya riuh dengan aroma kopi dan gorengan, mendadak berubah jadi drama tak terduga di perbatasan Jalan Raya Tangkuban Parahu, Wates I, Desa Ciater. Sebanyak 14 warung yang berdiri di atas tanah milik pemerintah dirobohkan Satpol PP Kabupaten Subang bersama Polres Subang. Alat berat mengaum, bukan untuk membangun, tapi meratakan.

Tak ada surat kabar di pagi hari yang memberi kabar buruk ini, tak ada juga pesan singkat berisi “awas, warungmu dibongkar.” Para pedagang terperanjat. Ada yang tergopoh mengangkut galon dan panci, ada yang nekat berdiri di depan ekskavator sambil berdebat sengit dengan petugas. Suara logam dan teriakan bercampur, menciptakan simfoni paling getir di Ciater hari itu.

Setelah negosiasi kilat, petugas memberi waktu 2×24 jam bagi pemilik untuk membongkar sendiri bangunannya. Meski jeda waktu ini ibarat napas tambahan, kepanikan telanjur menyelimuti udara. Rani, pemilik salah satu warung, mengaku hatinya remuk ketika melihat ekskavator parkir manis di depan tokonya sejak pukul 10.00 WIB. “Saya langsung cari mobil sewaan untuk angkut barang, takutnya kalau telat semua hancur,” ujarnya dengan mata berkaca. Ia juga menyebut pemerintah berjanji memberi uang kerohiman Rp10 juta pekan depan, meski lokasi relokasi masih misteri.

Drama semakin tegang ketika Dian, pedagang lain yang punya riwayat asma, pingsan begitu mendengar keputusan pembongkaran. Ia dilarikan ke fasilitas kesehatan, meninggalkan pemandangan haru: tangisan keluarga, pedagang, dan warga yang ikut terpukul.

Di tengah situasi genting, nama Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) pun disebut-sebut. “Kalau KDM yang datang, mungkin nasib kami bisa lebih jelas,” kata Eli, pedagang yang berharap ada tangan penolong dari sosok yang terkenal dekat dengan rakyat kecil itu.

Kabarnya, pembongkaran ini bagian dari penertiban bangunan liar di jalur strategis Subang–Lembang. Tapi, keputusan tanpa sosialisasi resmi ini memantik tanya besar: mengapa secepat ini? Eman, pedagang yang baru saja melunasi pinjaman bank untuk membangun warung setahun lalu, hanya bisa mengelus dada. “Ada pedagang lain yang masih punya cicilan, tapi warung keburu dibongkar,” keluhnya.

Menjelang malam, para pedagang masih berjibaku membongkar bangunan sendiri demi menyelamatkan kayu dan seng yang masih bisa dipakai. Harapan mereka sederhana: ada solusi yang lebih manusiawi dan kepastian yang bisa menenangkan di tengah ketidakpastian ini.

Perkuat UHC, Sekda Subang Buka Sosialisasi Program JKN untuk Perangkat Desa

Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional

SUBANG – Sekretaris Daerah Kabupaten Subang, Asep Nuroni, secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi PIC perangkat desa se-Kabupaten Subang, Kamis (7/8/2025), bertempat di Aula Pemda Subang.

Kegiatan yang digelar oleh BPJS Kesehatan Cabang Subang ini menjadi momentum strategis dalam mendukung pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Subang. Acara turut melibatkan sinergi lintas sektor bersama Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), serta Dinas Kesehatan.

Cakupan JKN Sudah 96,83 Persen

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Subang, Jayadi, menyampaikan bahwa per 1 Juli 2025, cakupan kepesertaan JKN di Kabupaten Subang telah mencapai 96,83 persen dari total penduduk, mendekati target nasional UHC sebesar 98 persen.

“Namun, tingkat keaktifan peserta masih berada di angka 68,47 persen. Untuk itu, peran perangkat desa sangat krusial dalam mendorong masyarakat agar rutin membayar iuran dan menjaga status aktifnya,” ujar Jayadi.

Ia mengungkapkan, Desa Sukamandi, Kecamatan Sagalaherang menjadi desa dengan cakupan JKN tertinggi, sementara yang terendah adalah Desa Mayang, Kecamatan Cisalak. Sedangkan untuk tingkat keaktifan peserta, tertinggi berada di Desa Munjul, Kecamatan Pagaden Barat, dan terendah di Desa Cipancar, Kecamatan Serangpanjang.

Pemerintah Kabupaten Subang telah menunjukkan dukungan melalui Surat Edaran Bupati Nomor 400.3.1/06/BP4D Tahun 2025, yang mengatur kewajiban pembayaran iuran bagi peserta mandiri dan peserta BPJS Kesehatan yang menunggak. Seluruh perangkat desa juga diwajibkan menjadi peserta BPJS Kesehatan segmen KP Desa, bukan sebagai PBI atau PBPU Pemda.

Sekda Tekankan Kualitas dan Keaktifan

Dalam sambutannya, Sekda Asep Nuroni menegaskan bahwa keberhasilan JKN tidak hanya ditentukan oleh kuantitas peserta, tetapi juga kualitas keaktifannya.

“Data capaian 96,83 persen adalah hasil kerja keras semua pihak. Namun, tantangan utama kini adalah meningkatkan keaktifan peserta. Karena tanpa jaminan kesehatan yang kokoh, kita akan sulit bicara soal daya saing, kesejahteraan, dan kemajuan,” ujarnya.

Asep juga menekankan peran vital perangkat desa sebagai garda terdepan dalam menyosialisasikan pentingnya kepesertaan aktif kepada masyarakat.

“Saya mengajak seluruh PIC desa yang hadir untuk menjadi agen perubahan. Edukasi dan dorong masyarakat agar aktif menjadi peserta JKN. Ini adalah bagian dari tanggung jawab moral dan sosial kita bersama,” tuturnya.

Sekda juga menegaskan bahwa program ini sangat sejalan dengan visi-misi Bupati Subang Kang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi dan Wakil Bupati Agus Masykur Rosyadi, yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul, sehat, dan religius.

Paparan Lintas OPD

Selain pemaparan dari BPJS Kesehatan, kegiatan sosialisasi ini juga menghadirkan materi dari Dinas Sosial mengenai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan reaktivasi peserta JKN, serta dari DPMD mengenai strategi optimalisasi pendaftaran perangkat desa ke dalam program JKN segmen KP Desa.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, kegiatan Sosialisasi Program JKN kepada PIC perangkat desa Kabupaten Subang, secara resmi saya nyatakan dibuka,” pungkas Sekda.

Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran pimpinan OPD terkait, perwakilan BPJS Kesehatan, serta seluruh PIC perangkat desa dari berbagai kecamatan di Kabupaten Subang.

Dukung Difabel, PT Dahana Salurkan Bantuan Gerobak Usaha untuk Warga Pagaden

PT Dahana bantu usaha difabel

SUBANG – PT Dahana kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, bantuan berupa satu unit gerobak jualan minuman dingin diserahkan kepada Dasuki, seorang penyandang difabel asal Desa Kamarung, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Kamis (7/8/2025).

Manajer TJSL PT Dahana, Neni Sumarni, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam meningkatkan kapasitas ekonomi masyarakat, khususnya kelompok rentan.

“Salah satu fokus kami dalam program TJSL adalah peningkatan kapasitas masyarakat. Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat usaha minuman yang dijalankan oleh Pak Dasuki, sekaligus mendorong produktivitas dan keberlanjutan usaha bagi penyandang difabel di sekitar perusahaan,” jelas Neni.

Ia menambahkan bahwa program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin ke-8, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

“Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas Pak Dasuki, sehingga membawa kesejahteraan bagi dirinya dan keluarga. Mohon doa agar Dahana terus berkembang, sehingga semakin banyak difabel yang bisa kami bantu,” tuturnya.

Sementara itu, Dasuki menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas dukungan dari PT Dahana. “Bantuan ini sangat bermanfaat. Gerobak beserta perlengkapannya akan membantu memperluas usaha kami. Terima kasih kepada PT Dahana, semoga semakin sukses dan terus membawa manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Bantuan ini menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan PT Dahana dalam mendorong inklusi ekonomi serta menciptakan kemandirian usaha bagi difabel di Subang dan sekitarnya.

Recent Posts