Beranda blog Halaman 12

Dosen POLSUB Ubah Sampah Plastik Jadi Batako Ramah Lingkungan di Subang

Inovasi batako plastik POLSUB

Subang – Permasalahan sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan di Kabupaten Subang mendorong sekelompok dosen Politeknik Negeri Subang (POLSUB) untuk mencari solusi nyata. Melalui program pemberdayaan masyarakat, dosen dari Jurusan Teknik Mesin menggagas inovasi mengubah sampah plastik menjadi batako ramah lingkungan.

Program ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang didukung Direktorat Jenderal Pengabdian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Tiga dosen penggagas — Azhis Sholeh Buchori, Aditya Nugraha, dan Slamet Rahayu — memilih Desa Sukamulya, Kecamatan Pagaden, sebagai lokasi utama implementasi.

“Sampah plastik banyak ditemukan di sungai, jalanan, dan pemukiman. Ini jelas merusak lingkungan dan berisiko bagi kesehatan warga,” ujar Azhis, Selasa (23/9/2025).

Ia menambahkan, hingga kini belum ada sistem pengelolaan sampah plastik yang terstruktur di desa tersebut. Karena itu, sejak 7 September 2025 program ini dijalankan dengan dua pendekatan utama: (1) penggunaan mesin pencetak batako semi otomatis untuk memproduksi batako dari plastik daur ulang, dan (2) implementasi bank sampah digital untuk mempermudah pengumpulan serta pemilahan sampah sekaligus memberi insentif ekonomi kepada masyarakat.

“Melalui bank sampah digital, masyarakat tidak hanya didorong untuk memilah sampah, tapi juga diberi insentif ekonomi sebagai motivasi,” jelasnya.

Aditya Nugraha menambahkan, keberhasilan program ini juga ditopang kolaborasi dengan kelompok masyarakat Mekar Mandiri yang aktif dalam pengelolaan sampah berbasis lingkungan.

“Kami menggabungkan teknologi dengan pendekatan sosial melalui mitra lokal, sehingga hasilnya bisa dirasakan langsung oleh warga,” ucap Aditya.

Selain manfaat ekologis, program ini juga membawa dampak sosial dan ekonomi. Inisiatif tersebut meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya pengelolaan sampah, menciptakan lingkungan desa yang lebih bersih, sekaligus membuka peluang usaha baru.

“Kami berharap, ke depan, warga bisa memperoleh penghasilan tambahan dari produksi batako plastik dan aktivitas bank sampah digital. Lebih dari itu, kami ingin membangun mata rantai ekonomi sirkular yang berkelanjutan di tingkat desa,” tambahnya.

Dengan inovasi ini, Desa Sukamulya diharapkan menjadi model nasional pengelolaan sampah berbasis teknologi dan ekonomi sirkular, sekaligus bukti nyata bahwa solusi berkelanjutan dapat lahir dari kolaborasi akademisi dan masyarakat.

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Subang Dorong Percepatan Perda LP2B untuk Lindungi Lahan Pertanian

Perda LP2B Subang

Subang – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Subang, H. Adik L.F Solohin, menegaskan pentingnya percepatan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Menurutnya, pembangunan kawasan industri tidak boleh mengorbankan lahan pertanian produktif yang menjadi penopang ketahanan pangan.

“Regulasi terkait pembatasan lahan produktif dulu sempat dibahas lewat LP2B. Hari ini kita butuh industri, tetapi bukan berarti harus sepenuhnya mengorbankan lahan pertanian,” ungkapnya kepada sejumlah awak media seperti dilansir Pasundan Ekspres.com (23/9/2025).

Adik menilai ketahanan pangan merupakan persoalan fundamental yang lebih mendasar daripada kebutuhan industri. Karena itu, Perda LP2B harus segera disahkan agar menjadi payung hukum dalam melindungi lahan pertanian dari alih fungsi.

“Kalau bicara lahan pertanian, itu kan soal ketahanan pangan. Jadi sesegera mungkin Perda LP2B harus didorong menjadi perda dan disahkan,” tegasnya.

Ia juga menyoroti kondisi geografis kawasan industri di Subang yang tersebar di berbagai wilayah. Menurutnya, tata ruang harus lebih terpadu agar kawasan industri tidak merambah ke lahan produktif.

“Zona industri kita bersebaran. Di Pantura ada industri, di tengah ada industri, hanya selatan saja yang tidak. Seharusnya dibuat kawasan terpadu, satu hamparan seperti BYD, sehingga fokus industri di satu titik, tidak lagi mengambil lahan yang masih produktif untuk pertanian,” jelasnya.

Dengan pola terpadu, arah pembangunan industri bisa lebih terkonsentrasi tanpa mengganggu lahan pertanian yang menjadi penopang kebutuhan pangan masyarakat.

Saat ini, aturan LP2B di Subang baru tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) yang diterbitkan pada masa kepemimpinan sebelumnya. Menurut Adik, seharusnya aturan tersebut diatur melalui Perda yang lebih kuat secara hukum.

“Sekarang Perda LP2B belum masuk dalam Raperda 2025, hanya ada Perbup. Harusnya Perda dulu, jangan Perbup lahir sebelum Perda. Karena industri tidak akan terbendung, maka agar lahan pertanian tetap terjaga, pembentukan Perda LP2B harus segera dilakukan,” ujarnya.

Ia memastikan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Subang akan mendorong percepatan pembahasan Raperda tersebut.

“Kami pastinya akan mendorong agar LP2B segera dibahas dan disahkan, demi melindungi lahan pertanian kita di tengah derasnya arus industrialisasi,” pungkasnya.

Polres Subang Amankan Pria Pembawa Sabu 16 Gram di Dawuan

Penangkapan sabu di Subang

Subang – Seorang pria berinisial DN (30), warga Kalijati Subang, diamankan Satuan Reserse Narkoba Polres Subang pada Senin (22/9/2025) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. DN ditangkap di Jalan Raya Dawuan, Desa Cikadu, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, karena kedapatan membawa narkotika jenis sabu seberat 16 gram yang telah dikemas dalam puluhan plastik klip.

Kasat Res Narkoba Polres Subang, AKP Wanda Ervam Liton Dachi, menjelaskan penangkapan DN berawal dari hasil penyelidikan tim Satres Narkoba di rumah kontrakan tersangka.

“Dari hasil pengembangan, kami menemukan tambahan sabu di lokasi lain yang sebelumnya disimpan tersangka,” ujar Wanda, Rabu (23/9).

Dalam pemeriksaan, DN mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang berinisial K yang kini berstatus DPO. Sabu itu rencananya akan diedarkan di wilayah Subang. Saat ini tersangka bersama barang bukti telah diamankan di Mapolres Subang untuk penyidikan lebih lanjut.

Barang bukti yang disita polisi antara lain 15 paket sabu berlakban merah, 9 paket sabu berlakban hitam, 1 paket sabu kristal, timbangan digital, satu unit sepeda motor Honda Beat warna hitam T-5198-WV, serta sebuah ponsel Android yang diduga digunakan untuk transaksi.

“Atas perbuatannya, tersangka DN ini dijerat dengan Pasal 114 jo Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika,” pungkas Wanda.

Dua Siswa MAN 2 Subang Raih Medali Perak di Ajang GENESIS 4 Nasional

Prestasi MAN 2 Subang GENESIS 4

Subang – Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan Subang. Dua siswa MAN 2 Subang, Allya Cahaya Camilla (kelas XII) dan Dhiyaul Fajr Ar Rasyiq Hadiana (kelas XI), sukses menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional.

Mereka berhasil melaju hingga babak final Gebyar Nasional Essay Siswa dan Mahasiswa (GENESIS) 4 yang digelar pada 20–21 September 2025 di Kota Bandung. Dalam ajang yang mempertemukan pelajar dan mahasiswa se-Indonesia itu, MAN 2 Subang tampil luar biasa. Madrasah yang berlokasi di Binong ini bahkan menjadi satu-satunya madrasah yang menembus babak final pada subtema pendidikan.

Karya tulis ilmiah berjudul “SISINGAMATIKA: Eksplorasi Tradisi Lokal Melalui Media Pembelajaran Berbasis Android untuk Materi Bangun Datar SD Menggunakan Tradisi Sisingaan Subang” berhasil memikat dewan juri. Inovasi ini tidak hanya menggabungkan teknologi dengan dunia pendidikan, tetapi juga mengangkat budaya khas Subang, yakni tradisi sisingaan.

Berkat ide kreatif tersebut, Allya dan Dhiyaul berhasil meraih Medali Perak (Silver Medal) sekaligus Penghargaan Favorite Poster dalam ajang GENESIS 4.

“Alhamdulillah, kami bangga bisa membawa nama MAN 2 Subang hingga tingkat nasional. Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan berinovasi,” ungkap Allya Cahaya Camilla.

Keberhasilan ini tak lepas dari bimbingan guru pembimbing, Hartono dan Siti Hasanah, yang memberikan dukungan moral dan arahan teknis. Prestasi Allya dan Dhiyaul menjadi bukti nyata bahwa MAN 2 Subang mampu mencetak generasi berprestasi, kreatif, dan inovatif, siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Dahana Gelar Khitanan Massal, Hadirkan Kebahagiaan untuk Masyarakat Subang

Khitanan massal PT Dahana Subang

Subang – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59, PT Dahana mengadakan khitanan massal bagi masyarakat sekitar perusahaan. Acara yang berlangsung di Bale Dahana, Subang, pada Selasa, 23 September 2025, mengusung tema “Berbagi Kebahagiaan, Menebar Keberkahan”. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Sekretaris Perusahaan PT Dahana, Erwin Cipta Mulyana, menegaskan bahwa khitanan massal ini adalah wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak dari keluarga yang membutuhkan.

“Khitanan massal ini merupakan bentuk kehadiran Dahana untuk mendekatkan akses kesehatan sekaligus berbagi kebahagiaan dengan masyarakat. Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat terhadap Dahana. Semoga di usia ke-59 ini, Dahana semakin maju dan membawa keberkahan,” ujar Erwin.

Bekerja sama dengan Bestie Khitan, kegiatan ini diikuti oleh 28 anak dari berbagai wilayah sekitar perusahaan. Peserta mendapatkan layanan khitan gratis, paket perawatan pasca khitan, serta bingkisan menarik yang menambah keceriaan mereka.

Manajer TJSL PT Dahana, Ismail Kurbani, menambahkan bahwa program kesehatan masyarakat akan terus menjadi fokus utama perusahaan.

“Kesehatan anak-anak merupakan salah satu fokus utama TJSL Dahana. Sebelumnya kami telah melaksanakan program Sehat Bersama Dahana melalui pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil. Kini khitanan massal menjadi langkah lanjutan agar generasi mendatang tumbuh sehat dan kuat menuju generasi emas Indonesia,” tutur Ismail.

Antusiasme masyarakat terlihat dari sambutan hangat orang tua peserta. Salah satunya, Wandi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PT Dahana.

“Kami sangat terbantu dengan adanya khitanan massal ini. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan bagi Dahana. Selamat ulang tahun ke-59, semoga semakin maju, sejahtera karyawannya, dan terus membawa kebahagiaan untuk masyarakat,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, PT Dahana kembali menegaskan perannya sebagai perusahaan yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga konsisten menghadirkan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar melalui program TJSL.

Komisi III DPRD Subang Desak Dishub Tindak Tegas Kendaraan Proyek Overload

Kendaraan proyek overload Subang

Komisi III DPRD Kabupaten Subang meminta Dinas Perhubungan (Dishub) bertindak cepat menangani pelanggaran lalu lintas kendaraan proyek yang melebihi kapasitas muatan.

Anggota Komisi III DPRD Subang, A. Fauzi Ridwan, menyoroti banyaknya kendaraan pengangkut tanah merah di jalur Purwadadi–Sukamandi yang tidak mematuhi aturan. Kondisi ini kerap menimbulkan kecelakaan, termasuk insiden dump truk terguling yang menyebabkan kemacetan panjang.

“Beberapa kali kecelakaan itu terjadi bersamaan dengan jam keluarnya karyawan pabrik. Akibatnya lalu lintas semakin semrawut dan membahayakan pengguna jalan lainnya,” tegas Fauzi Ridwan, Senin (22/9/2025).

Politisi asal dapil Subang 4 (Patokbeusi, Ciasem, Blanakan) ini mengungkapkan banyak warga mengadu soal kendaraan bertonase besar. Selain rawan kecelakaan, jalan pun cepat rusak. “Banyak warga yang datang langsung mengadu dan menyampaikan keluhannya kepada saya. Mereka merasa terganggu dan khawatir keselamatannya saat melintas,” jelas anggota dewan dari Fraksi PKB itu.

Menurut regulasi, ketentuan muatan kendaraan sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal 19 ayat (2) menegaskan jalan kelas I hanya boleh dilalui kendaraan dengan muatan sumbu terberat 10 ton, sedangkan jalan kelas II dan III maksimal 8 ton.

Pengawasan lebih lanjut dipertegas melalui Permenhub Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pengawasan Muatan Angkutan Barang, yang memberi kewenangan aparat untuk menimbang kendaraan bermotor dan menjatuhkan sanksi. Sementara aspek teknis jalan diatur dalam Permen PUPR Nomor 13 Tahun 2024 tentang klasifikasi jalan sesuai daya dukung beban.

“Jika aturan ini diabaikan, maka kerusakan jalan semakin parah dan keselamatan pengguna jalan terancam. Oleh karena itu Dishub jangan tinggal diam,” tambah Fauzi, dewan muda asal Desa Rancabango.

Komisi III DPRD Subang berkomitmen mengawal persoalan ini agar masyarakat tidak terus dirugikan akibat lemahnya pengawasan terhadap kendaraan proyek yang melebihi tonase.

Perumda TRS Uji Coba Pasokan Air untuk Pabrik VinFast di Subang

Perumda TRS pasok air VinFast Subang

Subang – Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Rangga Subang (Perumda TRS) resmi melakukan running test atau uji coba distribusi air bersih ke PT VinFast Automobile Indonesia di Cibogo, Jumat (19/9/2025).

Direktur Utama Perumda TRS, Lukman Nurhakim, menyampaikan bahwa uji coba ini dilakukan untuk memastikan pasokan air mengalir dengan kualitas dan kontinuitas sesuai kesepakatan. “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari selesainya pemasangan jaringan pipa dan koneksi sambungan ke ground tank milik PT VinFast. Aliran air dipantau selama 24 jam penuh,” jelasnya.

Dari hasil uji coba, Perumda TRS akan mulai menyalurkan pasokan air secara bertahap dengan kapasitas awal 432 meter kubik per hari atau 5 liter per detik. Kapasitas tersebut nantinya bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan operasional pabrik.

Kerja sama ini menjadi langkah strategis bagi Perumda TRS dalam mendukung investasi besar di Kabupaten Subang. PT VinFast Automobile Indonesia diketahui tengah membangun pabrik mobil listrik di Desa Padaasih, Kecamatan Cibogo, dengan lahan sekitar 170 hektare. Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi awal 2026 untuk memproduksi mobil listrik model VF3, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

“Perumda TRS tidak hanya fokus pada pelayanan masyarakat, tetapi juga berkomitmen menjadi mitra strategis bagi dunia industri. Dukungan pasokan air bersih ini diharapkan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tambah Lukman.

Sebagai catatan, Perumda Tirta Rangga Subang merupakan penyedia layanan air bersih milik daerah dengan kantor pusat di Jalan Darmodiharjo No.2 Subang. Sementara itu, VinFast adalah produsen kendaraan listrik asal Vietnam yang menanamkan investasi ratusan juta dolar di Subang sebagai basis produksi regional.

ONETRS Integration, Inovasi Digital Hemat Rp200 Juta per Tahun

ONETRS Integration Perumda TRS

Perumda Tirta Rangga Subang (TRS) menghadirkan inovasi digital melalui platform terpadu bernama ONETRS Integration. Sistem ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga mampu menghemat biaya operasional perusahaan hingga Rp200 juta setiap tahun.

Di balik inovasi ini, ada sosok Wandi Irawan, staf divisi IT Perumda TRS. Lulusan SMK ini menjadi motor penggerak transformasi digital berkat kegigihannya belajar secara mandiri. “Kalau kerja rutinitas itu saya lambat. Pas ada kesempatan, saya pindah ke kantor pusat. Terus rajin mengikuti bootcamp dan kursus IT,” kenang Wandi, Jumat (12/9/2025).

Wandi menjelaskan, aplikasi ONETRS Integration sejalan dengan visi perusahaan untuk mengurangi penggunaan kertas dan alat tulis kantor. “Kami ingin mempermudah layanan pelanggan sekaligus mengoptimalkan pelayanan perusahaan,” ujarnya.

Direktur Utama Perumda Tirta Rangga Subang, Lukmanul Hakim, menyebut kehadiran ONETRS Integration sebagai langkah strategis. “Dengan adanya ONETRS Integration, pelayanan bisa lebih cepat, transparan, dan efisien, sekaligus menekan biaya, terutama belanja alat tulis kantor,” jelasnya.

Platform ini menjadi pusat layanan internal yang terintegrasi. Beberapa fitur andalannya antara lain RANGGABLAST.TRS (notifikasi tagihan via WhatsApp), SIMONTOP.TRS (pemantauan data real-time), dan SURAT.TRS (pengelolaan surat digital).

Tak berhenti di situ, Wandi bersama tim IT kini tengah menyiapkan inovasi baru. Beberapa di antaranya adalah aplikasi Perumda TRS Mobile serta vending machine berbasis QRIS untuk semakin memudahkan pelanggan dalam bertransaksi.

Warga Pusakajaya Apresiasi Gerak Cepat Pemkab Subang Perbaiki Jalan Rusak

Perbaikan jalan Pusakajaya Subang

Subang – Warga Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, menyampaikan apresiasi atas respons cepat Pemerintah Kabupaten Subang dalam memperbaiki jalan rusak di ruas Rangdu–Karanganyar. Perbaikan ini dinilai sebagai bukti nyata dari program Subang Ngabret yang dicanangkan Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita.

Salah seorang warga Desa Rangdu, Herman, mengungkapkan rasa syukur atas langkah cepat tersebut. “Alhamdulillah, dengan gercep-nya Kang Rey, jalan yang rusak langsung dilakukan penanganan. Mudah-mudahan perbaikan jalan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat dan sekitarnya,” ujarnya, Senin (22/9/2025).

Herman, yang juga Sekretaris Desa Rangdu, menambahkan bahwa jalan tersebut sangat vital bagi warga. Perbaikan ini berdampak besar terhadap kelancaran akses pendidikan, aktivitas ekonomi, dan transportasi sehari-hari.

“Perbaikan jalan kabupaten ini sangat dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambahnya.

Ia juga berharap perbaikan jalan serupa dapat dilakukan di titik lain yang masih mengalami kerusakan dan menyulitkan akses transportasi. Tindakan cepat pemerintah daerah ini dianggap sebagai wujud nyata komitmen Bupati Subang dalam merespons keluhan dan kebutuhan masyarakat.

Subang Dapat Bantuan Benih Kopi dan Tebu, Wabup Hadiri Rakor Hilirisasi Komoditas Perkebunan

Hilirisasi komoditas perkebunan Subang

Subang – Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan di Auditorium Kementerian Pertanian RI, Jakarta Selatan, Senin (22/9/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Kabupaten Subang memperoleh bantuan benih kopi dari Kementerian Pertanian untuk lahan seluas 200 hektare. Sementara itu, usulan Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) untuk benih tebu diajukan Subang dengan luasan 791,9 hektare.

Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian, dalam arahannya menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor pertanian berkat kekayaan sumber daya alam.

“Kita adalah negara tropis, yang dikaruniai sinar matahari sepanjang tahun, kecukupan air untuk pertumbuhan tanaman, melalui aliran sungai yang berlimpah, kita juga memiliki danau, dan waduk alami dan juga buatan, serta banyaknya gunung api aktif, maupun nonaktif,” jelas Tito.

Ia menambahkan bahwa industrialisasi dan hilirisasi menjadi kunci penting agar Indonesia mampu keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap).

“Saya menganggap, bahwa industrialisasi dan hilirisasi dalam bidang pertanian, dan perkebunan sangat penting, untuk kita keluar dari middle income trap,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan kabar baik terkait kondisi pangan nasional.

“Yang menggembirakan adalah stok gula kita saat ini tertinggi, selama 53 tahun,” ujar Andi.

Ia juga optimistis Indonesia akan mencapai swasembada pangan pada akhir tahun 2025. “Tahun 2025 ini, Indonesia sudah swasembada beras. Produksi beras di Indonesia tahun 2025 surplus 3 juta ton,” tegasnya.

Sejalan dengan Mendagri Tito, Andi Amran menekankan bahwa letak geografis Indonesia memberi keunggulan besar di sektor pertanian. “Indonesia memiliki keunggulan kooperatif, karena berada di khatulistiwa. Dengan adanya matahari sepanjang tahun, Indonesia berpotensi menjadi negara superpower, melalui hasil pertanian,” tandas Mentan.

Recent Posts