harapanrakyat.com,- Sejumlah bangunan dan fasilitas warisan zaman Belanda di Stasiun Kereta Api Banjar, Jawa Barat, terlihat masih berdiri lengkap dengan arsitektur bangunannya.
Bahkan, bangunan kuno peninggalan Belanda milik PT KAI tersebut, kini masih bisa disaksikan pengguna kereta api yang melintas melewati jalur selatan.
Kepala Stasiun Banjar, Harry Susanto mengatakan, bangunan bekas fasilitas perkeretaapian zaman Belanda yang masih terjaga hingga sekarang ini yakni Depo Lokomotif.
Bangunan Depo lokomotif tersebut pada zaman dulu berfungsi untuk perawatan gerbong dan lokomotif kereta api. Selain itu, jalur untuk perawatan masuknya kereta api juga masih ada sampai sekarang.
“Depo Lokomotif dan bangunan yang lain arsitekturnya masih asli. Hanya saja kondisinya sudah tidak difungsikan lagi,” kata Harry kepada wartawan, Kamis (28/12/22).
Bangunan Warisan Belanda di Stasiun Banjar Lainnya
Lanjutnya menyebutkan, selain Depo Lokomotif sejumlah bangunan veritage yang lain yaitu rumah sinyal.
Ia menjelaskan, bahwa rumah tersebut pada saat itu berfungsi sebagai perangkat mekanik untuk mengatur pemindahan jalur kereta api.
Baca Juga: Jelang Nataru, Keberangkatan Penumpang di Stasiun Banjar Masih Normal
Sementara untuk di Kota Banjar sendiri, terdapat dua bangunan bangunan rumah sinyal untuk pengaturan mekanik.
“Satu terletak di bagian timur stasiun, dan satunya lagi terletak di sebelah barat stasiun atau di sekitar jembatan Viaduct,” jelasnya.
Bangunan rumah sinyal warisan Belanda yang ada di Stasiun Banjar ini, kata Harry, kondisinya masih asli.
Akan tetapi, sekarang sudah menjadi jadi bangunan kosong, karena saat ini untuk pengaturan sinyal sudah menggunakan elektrik.
“Rumah sinyal itu dulu tempat perangkat persinyalan mekanik yang dipergunakan untuk pemindahan jalur kereta. Saat ini sudah elektrik,” katanya.
Baca Juga: Persiapan Reaktivasi, PT KAI Mulai Petakan Jalur Rel KA Banjar-Pangandaran
Lebih lanjut ia menambahkan, berikutnya bangunan warisan Belanda di Stasiun Banjar yang masih terjaga yaitu menara air.
Harry menuturkan, bahwa bangunan tersebut pada zaman dulu digunakan mensuplai air, untuk membersihkan gerbong kereta api dan area lingkungan stasiun.
“Tapi sejak tahun 2009 untuk tower air itu sudah tidak berfungsi. Kemudian juga ada rel tempat pemutar kereta api yang terletak di belakang stasiun,” tuturnya.
Sementara terkait rencana reaktivasi kereta api jalur Banjar-Pangandaran, menurutnya sampai saat ini untuk rencana tersebut belum ada perkembangannya lagi.
“Dulu memang sempat ada rencana seperti itu. Dan di Kota Banjar ini jalurnya memang masih ada. Akan tetapi saat ini belum ada perkembangannya lagi,” katanya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor-Adi)