Beranda Berita Subang Hajat Muharam di Gedung Pusat Kebudayaan Ranggawulung, Budayawan Taufik Rahzen Ceritakan Asal...

Hajat Muharam di Gedung Pusat Kebudayaan Ranggawulung, Budayawan Taufik Rahzen Ceritakan Asal Usul Subang

gedung-pusat-kebudayaan-subang.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Budayawan Indonesia Taufik Rahzen menduga cikal bakal kata Subang terkait dengan penyerangan Sultan Agung kesultanan Mataram ke Batavia untuk ke-2 tahun 1629. Ketika itu sebanyak 14 ribu pasukan Mataram menuju Batavia melalui jalur darat. Hal itu disampaikan ketika menjadi pembicara dalam acara Hajat Muharam yang digelar di Gedung Pusat Kebudayaan, Ranggawulung, Subang, Jumat (20/8/2021). (baca juga : Asal Usul nama Subang )

Belajar dari pengalaman kekalahan penyerangan ke Batavia pertama tahun 1628, saat itu kebutuhan pasokan makanan kurang yang menjadi salah satu faktor kegagalan penyerangan pertama. Mereka kemudian membangun lumbung-lumbung padi di sekitar Cirebon Karawang dan Subang.

“Dan mereka kemudian tinggal cukup lama di daerah ini, dari sinilah mereka di sebut ‘Susuhunan Wangsa’. Susuhunan adalah gelar sultan Agung yang jarang digunakan. Wangsa ini artinya dinasti, sekarang istilahnya menjadi bangsa,” terangnya.

BACA JUGA:  Survei Pilkada Subang 2024: Pasangan Jimat-Aku Unggul, Religius Terakhir

“Dugaaan saya mereka inilah yang menjadi cikal bakal dari orang Subang. Karena Subang ini singkatan dari Susuhunan Wangsa yang menjadi Susuhunan Bangsa,” lanjutnya.

Subang ini ujarnya, dari dulu tempat yang strategis, menjadi tempat perantara Jawa Tengah dan Jawa Barat.

“Subang ini meeting point tempat pertemuan, ini juga akan terjadi lagi di masa depan, Karena itu kalau Subang bisa mengatur strategi pembangunan kebudayaan menuju era baru, ini harus berdasar pada kekuatan yang sudah ada di dalam masyarakat itu. Tempat strategis adalah sejarahnya Subang,” ujarnya.

“Dirinya mengatakan jangan semata-mata melihat Subang bagian dari kebudayaan sunda, tapi Subang ini juga harapan dari kebudayaan Jawa, harapan dari kebudayaan Banten, Cirebon bahkan dari Inggris dan Belanda dan kebudayaan lainnya,” katanya.

BACA JUGA:  Subang Mobile Memories 2024: Membangun Identitas dan Masa Depan Subang

Sebenarnya, sudah ada beberapa versi terkait asal-usul penamaan Subang. Salah satunya, berdasarkan pada ceritera rakyat yang ada dan berkembang di tengah masyarakat, kata Subang berasal dari nama seorang wanita seperti tersebut dalam Babad Siliwangi, yakni Subanglarang atau Subangkarancang.

Kata Subang juga berasal dari kata Subang yang merupakan nama daerah yang ada di Kuningan. Pada masa beroperasinya perusahaan yang mengelola perkebunan yakni P & T Land yang dipimpin oleh PW. Hofland, yang merupakan orang Belanda penguasa perkebunan karet, kopi, teh, tebu di daerah tersebut. Untuk mengelola perkebunan tersebut diperlukan tenaga kerja yang sangat banyak, maka didatangkan para pekerja dari berbagai daerah antara lain dari daerah Subang Kuningan.

BACA JUGA:  Operasi Pemeriksaan Pajak Kendaraan di Subang: Dorongan untuk Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak

Versi lain dari ceritera rakyat mengatakan bahwa kata Subang berasal dari kata Suweng. Suweng merupakan istilah untuk menyebut perhiasan yang dipakai wanita di daun telinganya, atau biasa disebut juga dengan kata anting. Sementara itu ada yang berpendapat bahwa kata Subang berasal dari kata Kubang, berdasarkan pada ceritera rakyat dikisahkan bahwa di daerah Subang tepatnya di daerah Rawabadak terdapat kubangan atau rawa tempat mandi badak.

Hajat mugaram di Gedung Pusat Kebudayaan diselengarakan oleh komunitas Budaya, diikuti oleh 30 orang peserta dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Acara Dihadiri oleh Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Subang M. Khadar,  diwakili Ketua komisi 4 DPRD Subang, Ujang Sumarna dan Anggota DPR RI Maman Imanulhaq.