ROCKOMOTIF, Jakarta – PT Honda Prospect Motor (HPM) mencatatkan penjualan Honda semester pertama 2022 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini berkaca dari kesuksesan tiga model andalan mereka yakni Honda Brio, All New Honda BR-V dan All New Honda BR-V.
Dalam keterangan resminya, penjualan Honda semester pertama 2022 masih ditopang oleh kehadiran city car andalan mereka, yakni Honda Brio. Dalam catatannya, mobil yang menyasar anak muda ini berhasil terjual sebanyak 27.432 unit.
Kemudian, model kedua yang juga memberikan penjualan Honda semseter pertama 2022 adalah All New Honda BR-V. Mobil yang diluncurkan beberapa waktu lalu ini, telah mendapatkan angka yang gemilang lantaran laris sebanyak 9.907 unit. Sementara model ketiga yang menjadi tulang punggung adalah All New Honda HR-V, di mana SUV terbaru tersebut mencatatkan angka 7.887 unit.
Melihat keberhasilan yang dicapai oleh timnya pada semester pertama ini, Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, menegaskan pencapaian tersebut tidak lepas dari peran serta kehadiran mobil baru yang mereka suguhkan kepada masyarakat.
“Penjualan retail Honda di semester satu tahun 2022 mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama dibandingkan tahun lalu, hal ini didukung peluncuran produk-produk baru kami seperti All New Honda BR-V dan All New Honda HR-V,” jelas Yusak Billy.
Tidak hanya mengandalkan tiga model tadi, pencapaian yang ditorehkan oleh HPM juga dikontribusikan melalui beberapa model, diantaranya sebagai berikut :
– Honda CR-V 4.507 unit
– Honda City Hatchback RS 2.941 unit
– Honda Mobilio 696 unit
– All New Honda Civic RS 449 unit
– All New Honda City 327 unit
– New Honda Accord 181 unit
– New Honda Odyssey 32 unit
– Honda Civic Type R 1 unit
Meski hasil semester pertama ini memberikan sebuah pencapaian baru, tetapi, Yusak Billy, kembali menegaskan bahwa sepanjang semester pertama ini performa produksi mereka masih dipengaruhi oleh krisis microchip. Dengan begitu, untuk beberapa model terlebih model yang berstatus CBU, mengalami kendala dalam pembuatannya.
“Meskipun demikian, penjualan di semester pertama lalu masih belum optimal karena kendala pasokan komponen yang mempengaruhi produksi kami, bahkan pasokan dari beberapa model CBU dari negara lain. Di semester kedua, kami akan terus berusaha meningkatkan pasokan serta menawarkan berbagai program penjualan untuk menjaga trend penjualan tetap positif,” tambah Yusak Billy.
