Beranda Otomotif Fitur TSS di Toyota Veloz Bisa Ngerem Sendiri, Pahami Dulu Cara Kerjanya

Fitur TSS di Toyota Veloz Bisa Ngerem Sendiri, Pahami Dulu Cara Kerjanya

PRE-COLLISION-BRAKING-4-scaled.jpg

ROCKOMOTIF, Jakarta – Sekarang ini fitur keselamatan aktif di mobil low MPV seperti sudah menjadi standar, seperti yang ada di Toyota Veloz dengan hadirnya fitur Toyota Safety Sense (TSS) yang bisa membantu pengemudi terhindari dari kecelakaan.

Meski begitu ada beberapa hal yang harus dipahami oleh pemilik kendaraan bagaimana fitur-fitur keselamatan ini bekerja. Jangan terburu menyalahkan mobil ketika tiba-tiba fitur ini dianggap tidak berfungsi saat dibutuhkan ya.

PT Toyota Astra Motor (TAM) berusaha membuktikan cara kerja fitur TSS yang ada di Veloz dengan mengadakan acara bertajuk Safe Jakarta. Di acara ini, TAM memberikan simulasi yang bisa membuat fitur keselamatan yang ada di TSS ini bisa bekerja dengan baik ketika terjadi kondisi darurat.

TSS di Toyota Veloz tipe tertinggi ini meliputi Pre-Collision Warning and Pre-Collision Braking, serta Front Departure Alert. Ketiga fitur ini akan secara otomatis aktif saat mobil dinyalakan, namun baru akan berfungsi ketika ECU di mobil mendeteksi adanya kelengahan dari pengemudi saat berkendara.

tss di toyota veloz

Baca juga: Avanza dan Veloz Kerek Penjualan Toyota di Kuartal II

Hal ini memang sulit dibuktikan oleh pemilik mobil, karena memang semua fitur keselamatan aktif ini hanya berfungsi saat kondisi darurat. Itu sebabnya TAM ingin memberikan edukasi sekaligus membuktikan fitur-fitur pintar ini bekerja di kondisi darurat, sehingga pemilik Veloz bisa mengerti fungsi dan bagaimana cara fitur ini bekerja.

Simulasi fitur yang bisa ngerem sendiri

Untuk bisa melakukan pengujian, TAM membuat simulasi di lahan parkir yang direkayasa agar fitur-fitur ini bisa diuji. Ada tiga area yang terpisah, pertama adalah pengujian untuk Pre-Collision Warning and Pre-Collision Braking yang terdapat dummy atau tiruan bagian belakang belakang mobil di ujung lintasan. Tujuannya adalah agar simulasi ketika mobil melaju padahal situasi di depan sedang berhenti.

Fitur Pre-Collision Warning and Pre-Collision Braking ini nantinya akan mengoperasikan rem secara otomatis untuk membantu menghentikan laju mobil yang tetap melaju padahal situasi di depan sedang berhenti atau macet guna mencegah tumbukan.

Panjang lintasan simulasi ini sekitar 50 meter, mobil melaju dengan kecepatan konstan sekitar 30-40 km/jam sampai nanti akan berhenti sendiri berkat teknologi TSS ini dan terhindar dari kecelakaan. Jika kecepatan mobil seperti di atas maka mobil akan berhenti 50 cm sebelum objek di depan. Tapi ada syarat dan ketentuan yang harus dipahami oleh pengemudi untuk fitur ini berfungsi sempurna, apa itu?

Fitur ini akan beroperasi dan menjalankan fungsinya dengan baik jika sensor atau ECU mendeteksi pedal gas diinjak secara konstan, dengan ini maka mobil akan membaca si pengemudi sedang tidak bisa membaca situasi di jalan, bisa juga karena dianggap si pengemudi tertidur.

tss veloz

Tapi jika pedal gas tiba-tiba dilepas atau ditekan saat mobil mendekati objek di depan, sistem akan membaca kalau pengemudi sudah menyadari situasi di depannya dan sistem tidak akan mengintervensi sehingga fitur tidak akan bekerja.

Baca juga: All New Toyota Avanza dan Veloz Harganya Mulai dari Rp 206 Jutaan

“Pedal gas harus diinjak terus, jangan sampai mengangkat pedal gas sedikit pun karena karena jika pedal gas tiba-tiba dilepas atau ditekan pas maka sistem mendeteksi pengendara itu sudah siap atau sadar. Jika itu terjadi maka sistem membaca pengemudi sudah mengambil alih yang selanjutnya segera menginjak pedal rem untuk menghindari tabrakan,” beber Dimas Aska, Head of Public Relation PT TAM di acara SAfe Jakarta ini, Kamis (30/6/2022).

Dimas menambahkan kalau memang sistem ini dirancang untuk membaca kondisi jika pengemudi lengah, untuk pengemudi yang tidak siap. Artinya mobil ini apabila digas konstan maka akan melakukan pengereman dengan sendiri, jika membaca objek di depan dan ada potensi tabrakan.

“Fitur ini memang didesain sebagai “mata ketiga”, yang mengawasi kondisi apabila pengemudi sedang lengah. Fitur ini juga mendeteksi jika terjadi salah injak pedal, kan sering terjadi tuh maksudnya mau injak pedal rem malah pedal gas yang diinjak. Ketika sistem membaca ada objek di depan mobil, dan pengemudi malah injak pedal gas maka fitur rem otomatis ini juga akan berfungsi, sehingga kita terhindar dari menabrak tembok atau mobil di depan,” tambahnya.

Fitur ini cukup berguna jika dalam perjalanan dalam kota dengan kondisi lalu lintas padat dan sering macet. Kondisi pengemudi yang lelah bisa sewaktu-waktu menyebabkan terjadi microsleep dan bisa terjadi kondisi menabrak mobil di depan. Sistem Pre-Collision Warning and Pre-Collision Braking ini bisa mencegah terjadi tabrakan itu.

kamera 360 veloz

Membuktikan fitur kamera 360

Satu fitur yang menarik untuk dibahas juga adalah fitur kamera 360 yang terdapat pada Veloz Q TSS ini. Pengujian pun cukup unik, karena pengemudi dipaksa hanya menggunakan kamera yang ada di sekeliling mobil untuk melakukan manuver mundur dan parkir. Seluruh bagian kaca mobil ditutup sehingga tidak ada bantuan dari kaca spion.

Baca juga: Pakai Teknologi Mirip Suzuki, Toyota Fortuner Hybrid Bakal Mengaspal Tahun 2023

Trek pun dibuat menarik karena zig-zag untuk menuju ke spot parkir, alhasil banyak yang menabrak cone karena memang tidak terbiasa mengandalkan kamera 360 untuk mundur dan parkir.

“Simulasi ini memang dibuat agar pemilik Veloz bisa hanya mengandalkan kamera 360 untuk parkir, karena fitur ini sudah tersedia di mobil ini dan kita memberikan edukasi cara penggunaannya kepada teman-teman media. Mungkin bagi yang belum terbiasa akan sulit karena tidak bisa lihat spion, tapi kalau diikuti dengan baik dan pelan-pelan fitur ini akan sangat membantu pengemudi saat parkir,” tambah Dimas menjelaskan.