Subang – Di tengah riuhnya rutinitas birokrasi yang kadang membosankan, ada kabar manis bak kolak pisang di musim hujan dari Kabupaten Subang. Ya, Dinas Pertanian Subang sedang tidak bercocok tanam, tapi malah panen pujian lewat program “Nyaah ka Indung” yang bikin hati hangat.
Kamis (26/6) lalu di Kecamatan Binong, program ini diluncurkan dengan penuh cinta. Bukan sekadar seremoni, tapi benar-benar menyentuh hati—khususnya bagi para lansia perempuan yang selama ini lebih sering tersisih dari sorotan.
“Melalui program ini, Dinas Pertanian ingin memberi penghormatan, penghargaan, perlindungan, serta pemenuhan hak dasar para lansia, terutama perempuan, secara proporsional dan berkelanjutan,” ungkap Dani, Kasi Sumberdaya Dinas Pertanian, yang mewakili sang Kepala Dinas.
Eits, jangan bayangkan ini cuma program tempelan. Ada skema unik bernama “Ibu Asuh” di dalamnya. ASN, pejabat struktural dan fungsional, hingga pegawai BUMD diberi “tugas mulia”: menyantuni minimal satu lansia. Satu saja, tapi dengan cinta seluas hamparan sawah di musim tanam!
Bantuan yang dikirim pun bukan sembarangan. Lengkap, dari ujung kepala sampai ujung hati. Ada pangan, sandang, obat-obatan, akses layanan kesehatan, dan bahkan pendampingan sosial. Pokoknya, lengkap kayak isi parcel Lebaran.
“Bantuan yang diberikan seperti kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, obat-obatan, akses ke layanan kesehatan dan pendampingan sosial,” katanya, menutup dengan senyum yang barangkali tak kalah hangat dari sinar pagi di ladang.
Program “Nyaah ka Indung” ini jadi pengingat, bahwa perhatian tak harus selalu dalam bentuk proyek raksasa. Kadang, cukup satu aksi kecil—asal dari hati, bisa menumbuhkan kebahagiaan yang tak terkira.
Frasa Kunci Utama:
Deskripsi Meta:
Tag: