Beranda Otomotif Hino Tak Lagi Produksi Kendaraan Euro 2, Ini yang Jadi Penyebabnya

Hino Tak Lagi Produksi Kendaraan Euro 2, Ini yang Jadi Penyebabnya

IMG_20220309_173335.jpg

ROCKOMOTIF, Purwakarta – Dengan hadirnya teknologi Hino Euro 4 di Indonesia yang ditanamkan pada setiap kendaraan baru, PT Hino Motors Sales Indonesia akhirnya memutuskan untuk menghentikan produksi kendaraan yang masih mengusung teknologi Euro 2.

Hal ini dijelaskan langsung oleh Santiko Wardoyo, Direktur PT Hino Motors Sales Indonesia, di sela-sela peresmian acara teknologi Hino Euro 4 di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (8/3/2022).

“Ini aturan pemerintah yang memutuskan bahwa April 2021 harus beralih ke Euro 4. Tapi karena kondisi pandemi, akhirnya mundur ke April 2022, jadi ini menurut saya sudah tidak ada koma lagi, langsung titik,” jelas Santiko.

BACA JUGA:  Derek Towing Mobil 24 Jam Terbaik Subang: Bengkel FMS (Fiat Motor Services)

Dengan diketuk palunya peraturan regulasi tersebut, maka secara pasti PT HMSI tidak lagi memproduksi kendaraan dengan teknologi Euro 2 meskipun menurut Santiko permintaan tersebut tetap ada dari konsumen.

“Jadi maka dari itu, produksi mulai April engga ada lagi produksi Euro 2 karena peraturan pemerintah. Kalaupun kita tetap produksi, ya tetap saja kita tidak bisa jualan (kendaraan Euro 2),” tambah Santiko.

BACA JUGA:  Derek Towing Mobil 24 Jam Terbaik Subang: Bengkel FMS (Fiat Motor Services)

Menurutnya, dengan diresmikannya peraturan tersebut akan diberlakukan untuk semua pabrikan kendaraan niaga tanoa terkecuali.

“Semua akan sama, tetangga juga akan melakukan hal yang sama dan akan menggunakan hal yang baru Euro 4 ini,” tandas Santiko.

Hino Euro 4 tersebut hadir dengan penyempurnaan dari sisi mesin serta beberapa hal di dalamnya. Beberapa fitur canggih tetap disematkan pada model andalan mereka mulai dari sasis kuat teruji di lapangan, gross vehicle weight yang lebih optimal, sistem pengereman yang lebih responsif dengan menggunakan full air brake dan ABS, hingga sistem bahan bakar dengan mekanisme 3 kali penyaringan bahan bakar.