harapanrakyat.com,- Memperingati Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Sedunia 2023, RSUD Pandega Pangandaran menggelar penyuluhan seputar penyakit tersebut.
Kegiatan Ngobatan atau Ngobrol Bareng Seputar Kesehatan, kepada pasien rumah sakit. Acara tersebut berlangsung di ruang tunggu poliklinik lantai 3 RSUD Pandega, Jumat (24/11/23).
Selain itu, acara ‘Yuk Cegah PPOK’ bersama dr Fikri Dian Dinu Azizah, juga live di Instagram resmi milik RSUD Pandega.
“Masyarakat harus mengenali gejala dari penyakit paru ini,” kata dr Fikri yang merupakan dokter umum RSUD Pandega di Hari PPOK Sedunia.
Ia menjelaskan, tanda dari PPOK atau kelainan paru ini antara lain sesak napas, batuk, produksi dahak. Ketiganya merupakan keluhan pernapasan kronik, karena hambatan aliran udara di saluran napas yang terus-menerus.
Sementara untuk gejala-gejala yang biasa terjadi, batuk kronik tanpa atau dengan dahak yang tidak sembuh-sembuh.
Baca Juga: RSUD Pandega Kini Miliki Ruang Pengaduan dan Pojok JKN
Selanjutnya, ketika melakukan aktivitas fisik yang tidak terlalu berat, napas makin sering tersengal-sengal.
“Penurunan berat badan, dada rasanya menjadi berat, tubuh terasa lemas, dan sesak napas disertai dengan bunyi,” jelasnya.
Di Hari PPOK Sedunia ini, dr Fikri juga mengungkapkan penyebab terjadinya penyakit tersebut.
Faktor utamanya adalah karena merokok atau asapnya dan polusi udara. Namun bisa juga karena tumbuh kembang paru bawaan genetik, dan infeksi pada saluran napas bawah berulang.
Sedangkan untuk mendeteksi PPOK, bisa dengan pemeriksaan laboratorium, rontgen dan juga pemeriksaan fisik.
Sementara untuk mengatasinya, dapat dengan mengkonsumsi obat resep dari dokter, rehabilitasi paru-paru, nebulasi dan pemberian oksigen.
Di Hari PPOK Sedunia ini, dr Fikri membagikan tips supaya tidak terjangkit penyakit paru. Yaitu dengan menerapkan gaya hidup CERDIK, atau Cek kesehatan dengan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat dengan cukup, dan Kelola stres.
“Apabila adalah keluhan dengan gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter spesialis dalam RSUD Pandega. Sehingga bisa mendapat penanganan lebih lanjut,” pungkasnya. (Madlani/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)