Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengatakan bahwa tahun ini akan ada El Nino yang mulai terjadi pada semester 2. Wilayah Jawa Barat menjadi salah satu lokasi yang bakal terdampak fenomena El Nino.
“Berdasarkan hasil pengamatan di Samudera Pasifik pada area Nino 3,4, maka sejumlah badan meteorologi dunia dan BMKG memprediksikan adanya peluang 60 persen lebih fenomena El Nino akan menerjang kawasan Kontinen Maritim. El Nino bakal terjadi tahun 2023 semester kedua,” ujar Teguh Rahayu, Kepala BMKG Stasiun Bandung kepada awak media, dikutip dari suara.com, Rabu (24/05/2023).
Jika El Nino terjadi, lanjut Teguh, maka Jawa Barat termasuk wilayah di Indonesia yang akan terdampak El Nino.
Baca Juga: BMKG Ungkap Suhu Tertinggi di Indonesia, Berpotensi Gelombang Panas?
Ia juga menyebutkan, berdasarkan pengamatan BMKG Stasiun Bandung di sejumlah pos pemantauan curah hujan, jumlah curah hujan menurun.
Pada Mei dasarian II sampai Juni dasarian I daerah Bandung Raya pun mulai masuk musim kemarau.
Sementara itu, hujan pada bulan Mei dasarian I di wilayah Kota Bandung, tepatnya di Jalan Cemara jumlah curah hujan 156 mm. Kemudian, pada dasarian II jumlahnya 8 mm.
Fenomena El Nino terjadi akibat pemanasan SML (Suhu Muka Laut) yang melebihi kondisi normal. Hal itu terjadi di bagian tengah Samudera Pasifik.
Pemanasan tersebut menyebabkan adanya potensi pertumbuhan awan dalam wilayah Samudera Pasifik bagian tengah. Sehingga curah hujan di wilayah Indonesia berkurang.
Oleh sebab itu, wilayah Indonesia secara umumnya akan terjadi kekeringan. Pemicunya adalah El Nino. (Eva/R3/HR-Online)