KBRN, Bandung : Sebanyak 2.007 sekolah dari total 4.000 lebih sekolah pada jenjang PAUD hingga SMA/SMK di Kota Bandung sudah diizinkan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Mereka diverifikasi oleh tim satgas Covid-19 dan dinyatakan layak menggelar PTM terbatas.
Kapala Bidang Pembinaan dan Pengembangan SD Disdik Kota Bandung, Bambang Ariyanto mengatakan 2.007 sekolah yang diizinkan menggelar PTM terdiri dari 330 sekolah yang sudah melaksanakan PTM pada tanggal 8 September kemarin. Sedangkan 1.667 sekolah sudah bisa melaksanakan kegiatan PTM terbatas sejak Rabu kemarin.
Dikatakan Bambang, sekolah yang menyelenggarakan belajar tatap muka tanggal 8 September kemarin diberikan kapasitas 50 persen. Sedangkan sekolah yang memulai belajar tatap muka pada tanggal 15 diberikan kapasitas maksimal 25 persen.
“Dari 4.000 baru 2.007 (sekolah) yang menggelar PTM yang belum bisa dapat mengajukan. Kita akan verifikasi tahap ketiga ada 30 item yang diverifikasi,” ujar Bambang kepada wartawan di acara Bandung Menjawab, Kamis (16/9/2021).
Dikatakan Bambang, jenjang SD yang paling banyak diizinkan belajar tatap muka disebabkan jumlah sekolah yang banyak. Pihaknya tidak mengizinkan sekolah untuk belajar tatap muka berdasarkan unsur kewilayahan,” Warga Bandung lebih banyak yang menginginkan PJJ,” ucapnya.
Ia menjelaskan, terdapat 16 sekolah yang mengajukan permohonan penjadwalan ulang belajar tatap muka dari tanggal yang direncanakan 15 September kemarin.
Bambang mengutarakan evaluasi PTM terbatas relatif berjalan dengan baik dan belum ditemukan laporan tentang sesuatu yang tidak diinginkan termasuk siswa yang terpapar. Bahkan keluhan-keluhan dari orang tua relatif tidak ada.
Bambang menambahkan, selama masa pandemi Covid-19 pihaknya menyiapkan kurikulum khusus yaitu untuk pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pihaknya berharap pada awal Januari 2022 pelaksanaan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan 100 persen.
“Kalau level PPKM turun lagi tidak menutup kemungkinan dihentikan, kalau lebih baik maka PTM sesuai rencana,” tandasnya.