Beranda Berita Nasional Harga Beras di Langkaplancar Pangandaran Mahal, Pedagang Ungkap Alasannya!

Harga Beras di Langkaplancar Pangandaran Mahal, Pedagang Ungkap Alasannya!

Harga-Beras-di-Langkaplancar-Pangandaran-Mahal-Pedagang-Ungkap-Alasannya.jpg

harapanrakyat.com,- Sejak memasuki awal tahun 2023, harga beras di Langkaplancar, Pangandaran, Jawa Barat, terus mengalami kenaikan.

Salah seorang pedagang beras Anwar mengatakan, kenaikan harga beras terjadi sejak akhir tahun 2022. Bahkan, sampai hari ini belum juga turun.

“Jika biasanya harga beras hanya sekitar Rp.9.000 sampai Rp.10.000 per kilogram, saat ini sudah di angka Rp11.500 sampai Rp12.000 per kilogram. Harga itu adalah untuk beras medium, untuk beras premium tentunya lebih mahal lagi,” ujar Anwar, Senin (6/2/2023).

BACA JUGA:  Dedi Mulyadi Tegas! Larang Wisuda TK-SD dan Study Tour di Jawa Barat

Meski harga beras terus naik kata Anwar, tidak membuat pedagang di Langkaplancar mendapat keuntungannya berlipat. Bahkan cenderung berkurang, karena banyak dari konsumen yang memilih mengurangi pembelian berasnya.

“Jika konsumen biasa membeli beras 10 kg, maka dengan kenaikan harga justru mereka memilih mengurangi jumlah pembeliannya,” tuturnya.

Baca juga: Harga Minyaknya Jutaan Rupiah, Petani di Pangandaran Kembangkan Tanaman Kacang Inca

BACA JUGA:  Inilah Sistem Penerimaan Murid Baru 2025: Apa Saja Perubahannya dan Bagaimana Dampaknya?

Anwar menyebut, mahalnya harga beras di Langkaplancar disebabkan karena kurangnya pasokan dari petani.

“Para petani, panen musim sebelumnya tidak maksimal dan banyak petani yang menjual hasil panennya ke luar daerah. Hal itu yang membuat harga beras mengalami kenaikan,” paparnya.

Saat ini lanjut Anwar, sejumlah petani sudah mulai ada yang panen, meski baru sebagian kecil.

BACA JUGA:  Dedi Mulyadi Janjikan Solusi Banjir Cisarua: Bongkar Hibisc Fantasy, Hijaukan Puncak Bogor

“Saya berharap para petani tidak menjualnya ke luar daerah dan harga beras di Langkaplancar kembali stabil,” pungkasnya. (Enceng/R8/HR Online/Editor Jujang)