The Ten Thousand Hills Tasikmalaya adalah objek wisata yang mengabadikan nama Perbukitan Sepuluh Ribu sebagai warisan geologi. Tempat ini menyajikan pemandangan alam yang indah. spot foto menarik, dan cafe untuk nongkrong.
Lokasi berada di Desa Pameongan Aboh, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebagai patokan, orang-orang mengingat tempat wisata tersebut ada di belakang Kantor Pemkot Kota Tasikmalaya.
Apabila sedang mencari tempat wisata bernuansa alam terbuka, maka The Ten Thousand Hills bisa menjadi pertimbangan. Keberadaannya tidak terlalu jauh dari pusat kota sehingga mudah untuk dijangkau.
Baca Juga: Tempat Nongkrong di Tasikmalaya, Ada Spot Foto Instagramable
Area parkiran lumayan luas, bisa menampung banyak kendaraan. Berikut ini poin-poin menarik yang bisa ditemukan oleh wisatawan saat berkunjung.
Wisata The Ten Thousand Hills Tasikmalaya
Meski namanya perbukitan, namun jalan setapak menuju ke atas tidak terlalu menanjak. Orang bisa berjalan kaki sambil menghirup udara segar, karena sepanjang jalan di tempat ini memiliki pepohonan yang membuat area terasa sejuk.
Melestarikan Warisan Geologi
Nama objek wisata The Ten Thousand Hills yang berarti Perbukitan Sepuluh Ribu merujuk pada seluruh gunung yang tersebar di Kota Tasikmalaya. Masyarakat menyebutnya dalam Bahasa Sunda, “Gunung Sarewu”.
Ribuan tahun yang lalu, terjadi proses geologi akibat letusan api dari Gunung Galunggung. Dari hasil erupsi yang terjadi beberapa kali, terbentuklah bukit-bukit kecil yang tersebar di seluruh Kota Tasikmalaya.
Saat ini keberadaan bukit-bukit tersebut memang sudah berkurang akibat adanya penggalian untuk bahan bangunan. Akan tetapi, wisatawan yang berkunjung ke The Ten Thousand Hills Tasikmalaya bisa melihat dengan jelas letak-letak bukit yang tersisa.
Baca Juga: Destinasi Wisata di Kota Tasikmalaya, Asyik Buat Liburan
Nongkrong di Altitude Coffee
Grand opening The Ten Thousand Hills Tasikmalaya dilaksanakan pada Jumat (23/12/2022) lalu. Mengingat objek wisata ini adalah warisan geologi, Eri Purnomohadi selaku owner secara khusus mendengarkan permintaan pihak Pemkot agar pengelolaan sampah tidak sampai keluar. Oleh karena itu, tujuan pembangunan tempat ini adalah menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau lestari.
Wisatawan yang berkunjung juga bisa mencicipi kopi racikan barista di Altitude Coffee. Cafe berkonsep alam terbuka ini menyediakan minuman kopi dan non kopi sebagai teman bercerita dengan harga sejuta umat. Selain itu, ada juga makanan berat dan ringan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
Akan tetapi, pesanan kopi untuk dine in masih menggunakan cup plastik sekali pakai yang berpotensi menambah sampah. Selain itu, ada garpu, pisau, dan tisu dibungkus dengan plastik untuk pengunjung yang makan steak di tempat. Hal ini tentu perlu mendapat perhatian dari pengelola cafe demi memelihara kelestarian lingkungan. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)