Beranda Berita Nasional Pimpinan Ponpes di Garut Gelar Bahtsul Masail, Dorong Perda LGBT Diterbitkan

Pimpinan Ponpes di Garut Gelar Bahtsul Masail, Dorong Perda LGBT Diterbitkan

Pimpinan-Ponpes-di-Garut-Gelar-Bahtsul-Masail-Dorong-Perda-LGBT-Diterbitkan.jpg

harapanrakyat.com,- Perjuangan para tokoh pondok pesantren (Ponpes) di Garut, Jawa Barat, dalam penanganan LGBT di Garut ternyata tak main main.

Pada Sabtu (31/12/2022), seluruh tokoh pondok pesantren di Garut  menggelar Bahtsul Masail (forum resmi untuk membahas masalah dari segi fiqih dan pandangan ulama), di pondok pesantren Suci, Kecamatan Karangpawitan.

Panitia Bahtsul Masail bahkan mengundang Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pemerintah Daerah, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) termasuk unsur TNI – Polri.

Bahtsul Masail digelar para tokoh agama, mengingat desakan regulasi atau aturan terkait temuan ribuan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Garut sudah amat memprihatinkan. Lalu apa itu Bahtsul Masail ?

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Secara harfiah biasa diartikan pembahasan berbagai masalah, Bahtsul Masail dilakukan mengundang berbagai aspek resmi untuk menggelar forum yang membahas masalah Al masail ad- diniyah (masalah keagamaan), yang berkaitan dengan masalah fiqih.

Bahtsul Masail Penting Karena LGBT di Garut Membahayakan

Para tokoh memandang Bahtsul Masail terkait temuan ribuan LGBT sangat perlu dilaksanakan, meski MUI telah memberi fatwa haram atas perilaku LGBT.

Dalam forum ini seluruh pimpinan pondok pesantren, tokoh, serta unsur terkait diberi input atas hasil investigasi Aliansi Umat Islam (AUI) Garut, yang menemukan komunitas LGBT.

Forum ini juga memberi pemahaman bahwa begitu bahaya dan merasakannya pergerakan LGBT di Garut.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Panitia Bahtsul Masail, Ceng Aam  mengatakan, pihaknya melibatkan seluruh tokoh pondok pesantren, aktivis dan unsur lain untuk menyikapi parahnya LGBT di Garut.

“Meski sudah ada fatwa haram dari MUI atas LGBT, tapi kita perlu mendorong pemerintah daerah untuk dibuatkan Perda, diantaranya untuk pendampingan atau pembinaan, ya untuk men-tobatkan para LGBT,” ujar Ceng Aam.

Baca juga: DPRD Kabupaten Garut Ambil Sikap Terkait Audiensi Soal LGBT

Kata dia, selain pembinaan dan pendampingan, regulasi Perda LGBT bisa menjadi antisipasi penyebaran LGBT di Garut.

“Ini kan penyakit, kalau terus dibiarkan terus menyebar bahkan bertambah,”tambahnya.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Ceng Aam juga mengakui akan ada audiensi lanjutan atas desakan regulasi LGBT.

“Ada perwakilan DPRD juga diundang, ada dua anggota dewan yang hadir, supaya tahu forum ini membahasnya terkait bahaya LGBT,” tutupnya.

Pada kesempatan itu, peserta forum dibuat kaget, saat Aliansi Umat Islam (AUI) memperlihatkan bukti nyata hasil investigasi di lapangan.

Sebuah video hasil penelusuran AUI diputar, yakni video komunitas LGBT yang berada di sebuah tempat hiburan di Garut.

Dalam video itu, nampak pasangan sesama jenis sudah tak malu mengumbar perilaku menyimpang, seolah tak ada batasan norma, hukum dan kesusilaan. (pikpik/R8/HR Online/Editor Jujang)