harapanrakyat.com,- Yusril Ihza Mahendra, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), telah membuat proyeksi bahwa dalam Pemilihan Presiden 2024, Prabowo akan masuk ke putaran kedua.
Selain itu, diyakini bahwa Prabowo akan muncul sebagai pemenang karena adanya perpindahan suara dari pendukung calon presiden yang gagal masuk ke putaran kedua.
Prediksi ini didasarkan pada asumsi bahwa akan ada tiga calon presiden yang bersaing dalam pemilihan 2024: Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Pada putaran pertama pemilihan, Yusril memprediksi bahwa perolehan suara Ketum Gerindra akan cukup untuk mengantarkannya ke putaran selanjutnya.
“Dari tiga pasangan calon presiden yang berlaga, dengan ridho Allah dan sesuai perhitungan PBB, Prabowo akan melangkah ke putaran kedua,” ujar Yusril dalam pidato politiknya saat acara Konsolidasi Kemenangan Pemilu Legislatif PBB dan Kemenangan Prabowo Subianto di Kota Makassar pada hari Sabtu, 26 Agustus 2023, seperti dikutip dari pernyataan tertulisnya.
Perlu dicatat bahwa pemilihan presiden diadakan dalam dua putaran jika tidak ada calon yang memperoleh lebih dari 50 persen dukungan pemilih. Putaran kedua diikuti oleh calon yang mendapatkan suara tertinggi dan kedua tertinggi pada putaran pertama.
Masuk Putaran Kedua Pilpres 2024, Calon yang Kalah Akan Bergabung dengan Prabowo
Dengan Yusril memproyeksikan bahwa Prabowo akan melaju ke putaran kedua, itu berarti bahwa calon yang kalah dalam putaran pertama adalah Ganjar atau Anies.
“Di putaran kedua, kita akan melihat pasangan mana yang akan diikuti oleh calon yang kalah, apakah calon A atau B. Namun yang jelas, calon yang kalah akan bersatu dengan Bapak Prabowo,” katanya.
Yusril juga menambahkan bahwa skenario serupa akan terjadi jika hanya ada dua calon presiden yang berpartisipasi dalam pemilihan 2024. Calon yang mundur dari perlombaan, baik Anies atau Ganjar, diharapkan akan mengalihkan dukungannya kepada Prabowo.
“Jika hanya ada dua pasangan calon dari awal, artinya pasangan ketiga tidak berhasil. Ke mana pengikut pasangan yang tidak berhasil ini akan pergi? Menurut perhitungan kami, mereka tidak akan pergi ke pihak lain, mereka pasti akan mendukung Bapak Prabowo. Jadi, dari segala perhitungan rasional, Bapak Prabowo memiliki potensi untuk menang,” kata mantan Menteri Sekretariat Negara tersebut.
Baca juga: Hilal Cawapres Prabowo Terlihat, Cak Imin dan Erick Thohir Berpeluang?
Perhitungan Prabowo Masuk Putaran Kedua Pilpres 2024 Dilakukan Berbulan-bulan
Yusril menyatakan bahwa perhitungan perolehan suara dan perpindahannya adalah yang membuat PBB memutuskan untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden 2024. PBB secara publik mengumumkan dukungannya untuk Prabowo pada 30 Juli 2023.
“Perhitungan ini memerlukan berbulan-bulan diskusi, perdebatan, evaluasi, dan juga mencari petunjuk dari Allah SWT. Kami berharap mendapatkan petunjuk dan arahan dalam membuat keputusan ini dengan benar,” kata ahli hukum tata negara tersebut.
Terkait posisi calon wakil presiden pendamping Prabowo, Yusril sepenuhnya tunduk pada keputusan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo. Namun demikian, Yusril menyarankan agar Prabowo mempertimbangkan keseimbangan kekuatan.
Keseimbangan ini, jelasnya, melibatkan pembentukan pasangan calon presiden-wakil presiden yang merupakan kombinasi antara tokoh Islam dan nasionalis, seorang kandidat dari Jawa dan satu dari luar Jawa, serta kandidat dengan latar belakang militer dan sipil.
“Prabowo telah dua kali mencalonkan diri sebagai Presiden dan belum berhasil. Tetapi kali ini, dengan dukungan bersama dan keputusan yang tepat, Insya Allah kali ini Prabowo akan keluar sebagai pemenang di putaran kedua Pipres,” tegasnya.
Usulkan Yusril Jadi Cawapres Prabowo
Dalam acara yang sama, Sekretaris Jenderal PBB, Afriansyah Noor, mengulangi bahwa partainya mengusulkan Yusril sebagai calon wakil Presiden pendamping Prabowo. Menurutnya, Yusril adalah pilihan yang sesuai karena memiliki kompetensi dan integritas.
“Mengenai calon wakil presiden, PBB mengusulkan Prof. Yusril. Beliau adalah tokoh nasional, ahli dalam hukum dan masalah konstitusi, dan tidak memiliki masalah hukum. Pasangan Prabowo-Yusril sudah pas,” ujar Afriansyah.
Saat batas waktu pendaftaran calon semakin dekat, sekitar dua bulan lagi, Prabowo belum menentukan calon wakil presidennya. Selain itu, semua partai politik telah mengajukan saran masing-masing untuk calon wakil presiden. PKB mengusulkan Muhaimin Iskandar, Golkar mendukung Airlangga Hartarto, dan PAN menyarankan Erick Thohir sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo. (R8/HR Online/Editor Jujang)