Subang – Menjelang Lebaran 2025, para pedagang di kawasan Pantura Subang, Jawa Barat, semakin waspada terhadap peredaran uang palsu. Kasus ini kian sering terjadi, membuat masyarakat diminta lebih berhati-hati dalam bertransaksi agar tidak menjadi korban.
Salah satu kasus dialami Tariyah, pemilik gerai BRILink di Kecamatan Pamanukan. Ia menerima dua lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu dari seorang pelanggan yang hendak melakukan transfer. Kejadian ini bukan yang pertama kali.
“Sejak menjelang Ramadhan, saya semakin sering menemukan uang palsu. Tapi kami juga tidak bisa menyalahkan pelanggan karena mereka sendiri tidak tahu dari mana asal uang tersebut,” ungkap Tariyah, Senin, 24 Maret 2025.
Guna menghindari kerugian lebih lanjut, Tariyah akhirnya memutuskan membeli mesin pendeteksi uang palsu. Dengan alat tersebut, ia bisa lebih cepat mengidentifikasi keaslian uang yang diterimanya.
Nasib serupa dialami Ricky, seorang pedagang plastik di Subang. Ia tanpa sadar menerima uang palsu pecahan Rp100 ribu dan Rp20 ribu. Ia baru menyadarinya ketika menghitung uang untuk pengembalian kepada pelanggan.
“Saat saya cek kembali, warnanya berbeda dari yang asli. Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata uang itu palsu,” jelas Ricky.
Maraknya kasus ini menjadi peringatan bagi para pedagang dan masyarakat untuk lebih teliti saat menerima uang, terutama di momen menjelang hari raya yang kerap dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan uang palsu.