Beranda Berita Nasional Warga Terdampak Krisis Air Bersih di Kota Banjar Minta Bantuan Toren Penampung

Warga Terdampak Krisis Air Bersih di Kota Banjar Minta Bantuan Toren Penampung

Warga-Terdampak-Krisis-Air-Bersih-di-Kota-Banjar-Minta-Bantuan-Toren-Penampung.jpg

harapanrakyat.com,- Warga Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat yang terdampak krisis air bersih meminta kepada pemerintah kota untuk memberikan bantuan bak penampungan air atau toren.

Umar (61) warga setempat mengatakan, masyarakat meminta bantuan bak penampungan air karena saat ini di lingkungannya hanya terdapat satu toren penampung.

Sehingga, ketika ada bantuan air bersih datang, daya tampungnya terbatas dan ketersediaan air bersih untuk warga di lingkungannya tidak mencukupi.

Baca Juga : Akibat Hujan dan Kondisi Tanah Labil, Dapur Rumah Warga Kota Banjar Ambruk

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Terlebih lagi, jumlah warga yang membutuhkan air bersih tersebut cukup banyak, mencapai 55 kepala keluarga dalam satu RT. Oleh sebab itu, menurutnya harus ada bak penampungan lagi untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

“Jumlahnya itu sekitar 55 KK, sementara sekarang baru ada satu torn. Jadi, kami minta ada bantuan bak penampungan air,” kata Umar kepada harapanrakyat.com, Selasa (11/7/2023).

Lanjutnya berujar, biasanya dalam sekali pengiriman air bersih warga hanya dapat menggunakan pasokan air bersih tersebut selama dua sampai tiga hari. Setelah itu, minta dikirim lagi oleh petugas.

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

Menurut Umar, warga yang sudah terdampak krisis air merasa keberatan ketika harus iuran untuk pembelian fasilitas torn. Karena itu, pihaknya meminta ada bantuan bak penampungan air dari pemerintah kota.

“Kalau warga buat iuran ya agak berat. Makannya kami minta supaya ada bantuan,” tuturnya.

Baca Juga : Dinkes Kota Banjar Periksa Air Keruh yang Disinyalir Mengandung Zat Besi dan Tak Layak Konsumsi

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

Sementara itu, Kepala Desa Binangun Bubun Sahban Farid mengatakan, perihal bak penampungan air yang menjadi keinginan warga, pemerintah desa belum bisa mengalokasikan anggaran.

Ia berdalih, anggaran yang dimiliki oleh pemerintah desa terbatas. Selain itu, kalaupun menggunakan anggaran desa, menurutnya prosesnya akan lama karena harus melalui musyawarah desa.

“Desa anggarannya terbatas. Prosesnya juga lama harus Musdes dulu lah. Harus tahun depan.” Pungkasnya. (Muhlisin/R12/HR-Online/Editor: Rizki)