Beranda Berita Nasional Wall Hanging Macrame dan Kain Shibori Produk Kota Banjar Mejeng di PRB

Wall Hanging Macrame dan Kain Shibori Produk Kota Banjar Mejeng di PRB

UMKM.jpg

harapanrakyat.com,- Wall Hanging Macrame dan kain Shibori karya Aldera Fashion & Craft mejeng di stand Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kota Banjar, Jawa Barat, dalam acara Pekan Raya Banjar yang berlangsung di Taman Kota Lapang Bhakti 25 Februari-12 Maret 2023.

Wall Hanging Macrame dan kain Shibori karya Aldera fashion & Craft itupun menyita sejumlah perhatian pengunjung. Salah satunya Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih yang langsung memesan beberapa kain Shibori.

Owner Aldera & Fashion Lilis mengatakan, Wall Hanging Macrame merupakan kerajinan tali temali dari macrame yang dapat digunakan untuk aksesoris hiasan dinding, atau pintu rumah.

Kerajinan tersebut merupakan salah satu produk kerajinan yang Aldera Fashion kembangkan yang saat ini sebagai pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

“Kerajinan tali-temali dari macrame yang dapat digunakan sebagai hiasan dinding atau pintu. Kami memproduksinya sendiri,” kata Lilis Setianingsih,” Rabu (01/03/2023).

Lanjutnya mengatakan, selain kerajinan tali-temali, UKM Aldera Fashion & Craft juga mengenalkan kain Shibori yang saat ini ia kembangkan. Kain Shibori tersebut bisa untuk bahan beragam busana dan mukena (fashion).

Baca Juga: Pedagang Taman Kota Banjar Minta Toilet dan Fasilitas Umum Rusak Diperbaiki

Wall Hanging Macrame dan Kain Shibori Produk Kota Banjar Gunakan Bahan Alami

Kain Shibori sendiri yaitu kain yang dalam teknik pewarnaannya mengandalkan ikatan dan menggunakan bahan-bahan pewarna alami. Tidak menggunakan pewarna kimia.

Adapun pewarna alami tersebut terbuat dari bahan yang berasal dari alam, seperti daun ketapang, kulit kayu mahoni, kunyit, dan bahan alami lainnya.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

“Kain Shibori ini dapat dijahit untuk beragam busana dan mukena. Kami tidak menggunakan bahan kimia sehingga produk kami produk-produk ramah lingkungan,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menceritakan, usaha yang ia kembangkan pada tahun 2012 lalu bermula dari hobinya menjahit pakaian untuk sekedar mengisi waktu luang sebagai ibu rumah tangga.

Baca Juga: Curhat Pelaku UKM di Kota Banjar Terkendala Izin Edar Produk untuk Pemasaran

Berangkat dari hobi tersebut, kemudian banyak permintaan atau pesanan dari teman-temannya. Orderan pun terus meningkat. Bahkan saat ini sudah kewalahan sampai menutup pesanan.

“Awalnya itu dari hobi saya menjahit, iseng-iseng untuk mengisi waktu luang saja sebagai ibu rumah tangga,” kata Lilis yang membuka usahanya di Perum Bumi Tropika, Cimenyan I, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

“Lama kelamaan permintaan bertambah banyak. Saat ini saya sudah tutup order untuk menjahit. Sudah full sampai Lebaran nanti,” ujarnya menambahkan.

Dalam proses pengembangkan usahanya itu ia melibatkan putrinya, Deidra, memiliki bakat dalam produksi kerajinan, dan kini tengah menempuh pendidikan di Prodi Pendidikan Kriya Universitas Negeri Yogyakarta (UMY).

Saat ini, kata Lilis, putrinya menjadikan kerajinan tangan (handicraft) tersebut sebagai salah satu unit usahanya.

“Sebelumnya karya-karya putri saya untuk keperluan kuliah. Saya lihat produk-produknya bagus dan layak jual. Ternyata permintaan akan produk itu cukup menjanjikan,” kata Lilis. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor-Eva)