Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Subang Asep Nuroni memimpin briefing staf rutin di lingkungan Pemkab Subang yang bertempat di Ruang Rapat Bupati II, Senin (27/3).
Kegiatan yang dimoderatori oleh Asda I Setda Kabupaten Subang Rahmat Effendi tersebut membahas berbagai kegiatan yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan oleh para perangkat daerah salah satunya mekanisme pembagian bansos hingga adminduk.
Perwakilan Dinas Sosial Kabupaten Subang Deni menyampaikan, untuk tahun 2023 pihaknya telah menyiapkan sebanyak 225 pendamping agar penyaluran bansos tepat sasaran.
Ia juga menyampaikan jumlah keluarga yang mendapatkan PKH tahun ini totalnya 196.000. Sedangkan, Rumah Sehat Terpadu (RST) program baru sedang diajukan dan kaitannya dengan BPKP.
Kemudian dilanjutkan dengan laporan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr. Maxi terkait beberapa hal yang akan dilakukan terkait peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan di Kabupaten Subang seperti legalitas tenaga kesehatan, peningkatan SDM keterampilan dan pengetahuan, peningkatan kemampuan transportasi untuk pasien, memperbaiki sistem rujukan sehingga tidak ada pasien yang merasa "ditolak", menambah rumah sakit ponek dan meningkatkan kapasitas ICU.
Senada dengan hal tersebut, Direktur RSUD Subang dr. Ahmad Nasuhi menyampaikan bahwa pihaknya telah melaksanakan berbagai kegiatan internal maupun eksternal seperti media handling hingga akan melaksanakan pelatihan kepada para dokter dibantu oleh para spesialis.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Subang Sumarna menyampaikan terkait permasalahan adminduk salah satunya yaitu pengaduan masyarakat yang seringkali terkendala mengenai BPJS. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pertemuan dengan para pengguna (Dinsos, Dinkes hingga BPJS) untuk mensosialisasikan mengenai Siak Terpusat.
" Kami menyusun agenda pertemuan dengan para pengguna mengenai sistem Siak Terpusat untuk koordinasi lebih mudah," ujarnya.
Sementara itu Wakil Bupati Subang menyikapi keseriusan terkait dengan KPM, PKH serta adanya data stunting 1800 apakah termasuk PKH atau tidak.
Ia juga menyampaikan sistem rujukan harus lebih efektif untuk masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman dan mengetahui sistem operasi rujukan.
"Lebih optimal dan memanfaatkan aplikasi guna memudahkan informasi terkait kapasitas pasien di setiap ICU RSUD dan IGD di setiap puskesmas yang ada di Kabupaten Subang," ujaranya.
