Beranda Berita Nasional Waketum PSI Tanggapi Pernyataan Goenawan Mohamad yang Kritik Jokowi

Waketum PSI Tanggapi Pernyataan Goenawan Mohamad yang Kritik Jokowi

Waketum-PSI-Tanggapi-Pernyataan-Goenawan-Mohamad-yang-Kritik-Jokowi.jpg

harapanrakyat.com,- Soal kritikan Goenawan Mohamad yang menyatakan kekecewaannya terhadap Presiden Jokowi, ditanggapi Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andy Budiman.

Andy Budiman merespon pernyataan Goenawan Mohamad. Dia menilai, Goenawan Mohamad terlalu cepat dalam menilai Jokowi dan langkah-langkahnya.

Lebih jauh, Andy Budiman berpendapat bahwa Jokowi mengakumulasi kekuasaan bukan untuk memperkaya diri pribadi, tetapi untuk kepentingan rakyat. Dia menekankan perbandingan dengan elit politik lain yang membangun dinasti politik.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Selain itu, Budiman juga membela Gibran, putra Jokowi, yang terpilih sebagai walikota Solo melalui pemilu demokratis tanpa catatan kecurangan. “Gibran telah mendapatkan tingkat kepuasan publik yang tinggi atas kepemimpinannya. Dan, rakyat Solo memberinya dukungan lebih dari 90 persen,” ujarnya.

Baca juga: Goenawan Mohamad Sedih Lihat Akhir Kepemimpinan Jokowi, Mengapa?

Menurut Budiman, ini menunjukkan kualitas pemimpin yang melayani publik dengan baik.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Dalam konteks Indonesia saat ini, Budiman berpendapat bahwa semua akan diuji melalui pemilihan umum, dan keputusan akan ada di tangan rakyat.

Ia berharap Goenawan Mohamad memberi kesempatan kepada generasi muda seperti Gibran dan Kaesang untuk membuktikan diri dan memperbaiki politik Indonesia.

Selanjutnya, Andy Budiman berharap Goenawan menunda penghakiman dan memberi kesempatan kepada generasi muda untuk membuktikan diri dalam dunia politik.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Andy Budiman menyuarakan keprihatinannya atas pernyataan Goenawan Mohamad. Terkait dengan perspektif sejarah, Budiman membandingkan situasi dengan penunjukan Robert Kennedy sebagai Jaksa Agung AS oleh saudaranya, Presiden John F. Kennedy. Dia mempertanyakan apakah penolakan terhadap Robert Kennedy akan terjadi jika bukan karena hubungannya dengan Presiden. (R8/HR Online/Editor Jujang)