harapanrakyat.com,- Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum meminta kepada tokoh masyarakat untuk tidak mengeluarkan fatwa larangan imunisasi atau vaksinasi.
Sebagai informasi sebelumnya, 7 warga Desa Sukahurip Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal setelah terpapar virus difteri.
Dinas kesehatan Jawa Barat menduga, kasus tersebut karena tidak mendapatkan imunisasi difteri. Mengingat cakupan imunisasi difteri di daerah tersebut masih terbilang rendah. Terlebih, adanya fatwa dari tokoh masyarakat setempat yang melarang penggunaan imunisasi.
Baca Juga : 8 Anak Meninggal Diduga Terjangkit Difteri, Dinkes Garut Gelar Imunisasi Massal
“Oleh karena itu, saya berharap masyarakat percaya dengan pemerintah. Sebab keputusan pemerintah itu untuk kemaslahatan. Baik keputusan bidang kesehatan masyarakat, pembangunan atau pun pendidikan,” ungkapnya di Kota Bandung, Senin (27/2/2023).
Menurutnya, pemerintah memberikan program vaksinasi atau imunisasi kepada masyarakat kelompok usia rendah. Hal itu agar dapat terhindar dari penyakit berbahaya, khususnya seperti difteri.
“Tidak ada kebijakan yang tidak baik untuk masyarakat, karena ini untuk kesehatan, keadilan dan lain sebagainya. Jadi jangan ada prasangka tidak baik ke kami (pemerintah) termasuk soal vaksin,” ucapnya.
Baca Juga : Dinkes Jabar Tetapkan Kasus Difteri di Garut Menjadi KLB
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan penyebab kasus yang menewaskan tujuh warga Kabupaten Garut tersebut, karena rendahnya pemberian imunisasi di daerah tersebut.
“Ada faktor tokoh lokal, katanya yang membuat fatwa-fatwa melarang vaksin (imunisasi),” ucap Gubernur Jawa Barat itu. (Rio/R13/HR Online/Editor/Ecep)