Subang – VinFast semakin serius mengembangkan pasar kendaraan listrik di Indonesia. Produsen otomotif asal Vietnam ini menginvestasikan Rp3,2 triliun untuk membangun pabrik di Subang, Jawa Barat. Fasilitas tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2025 dan segera memasuki tahap uji produksi.
CEO VinFast Asia, Pham Sanh Chayu, optimistis proyek ini dapat selesai sesuai jadwal. Jika semua berjalan lancar, produksi massal diharapkan bisa dimulai pada awal 2026, sesuai dengan regulasi pemerintah.
“Kami berusaha menyelesaikannya tahun ini. Pabrik akan mulai beroperasi dan produksi bisa segera dimulai. Meski belum bisa dipastikan, kami sangat berharap target ini tercapai,” ujar Chayu di ajang IIMS 2025.
Membangun pabrik kendaraan listrik bukanlah tugas mudah. Chayu menjelaskan bahwa banyak aspek yang perlu diperhatikan, terutama terkait sistem kelistrikan bertegangan tinggi.
“Keamanan lingkungan, kebutuhan pelatihan, pasokan air, serta koneksi listrik menjadi faktor penting. Jika semua pihak bisa mendukung proses ini dengan cepat, maka operasional pabrik juga bisa segera dimulai,” jelasnya.
Pabrik VinFast akan berdiri di atas lahan lebih dari 100 hektare dengan kapasitas produksi mencapai 50 ribu unit per tahun. Selain itu, fasilitas ini juga berpotensi menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dengan estimasi 1.000 hingga 3.000 karyawan.
Rencananya, pabrik ini akan mulai beroperasi pada kuartal IV-2025 dan khusus memproduksi mobil listrik setir kanan. Beberapa area produksi utama yang akan dibangun meliputi Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop, serta area pengujian.
Keberadaan pabrik di lokasi strategis dekat pelabuhan menjadi keuntungan tersendiri bagi VinFast. Dengan akses ekspor yang lebih mudah, mobil listrik buatan Indonesia ini berpotensi besar menjangkau pasar Asia Tenggara dan semakin memperkuat posisi VinFast di industri otomotif regional.