harapanrakyat.com,- Buntut video cekcok viral, Bupati Pangandaran, Jawa Barat dituduh telah melakukan penganiayaan. Hal itu terlihat dari laporan polisi nomor LP/B/01/B/I/2023/SPKT/Polres Pangandaran/Polda Jawa Barat, tanggal 1 Januari 2023.
Salah seorang warga bernama Nandang Suhendar (52) atau dikenal dengan nama Ujang Bendo melaporkan Bupati Jeje Wiradinata kepada Satreskrim Polres Pangandaran.
Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus membenarkan salah seorang warga yang biasa dikenal Ujang Bendo melaporkan Bupati Pangandaran karena dugaan penganiayaan.
“Iya betul ada laporan, laporannya penganiayaan,” ujar Luhut saat dikonfirmasi harapanrakyat.com, Minggu (1/1/2023).
Baca Juga: Dianggap Sewenang-wenang, Bupati Pangandaran Dilaporkan Warganya
Setelah menerima laporan penganiayaan, pihaknya akan memeriksa keterangan saksi-saksi, termasuk terlapor.
“Untuk periksa saksi-saksi, ya nanti kami undang untuk diminta keterangan,” pungkasnya.
Kronologi Bupati Pangandaran Dilaporkan karena Video Cekcok Viral
Awal mula Ujang Bendo melaporkan Bupati Pangandaran karena cekcok keduanya di salah satu warung remang-remang.
Ujang Bendo merusak segel penutupan kafe. Bupati Pangandaran marah saat mengetahui segel dirusak. Saat itulah Ujang Bendo dan Bupati Pangandaran terlibat adu mulut.
Videonya kemudian viral di media sosial. Ujang Bendo mengaku melaporkan Bupati Pangandaran lantaran sudah berbuat sewenang-wenang.
“Dia (Bupati Pangandaran) melakukan tindakan yang tidak sepadan sebagai pemimpin terhadap rakyatnya. Walaupun rakyatnya salah, bahasa yang ada di video CCTV bukti kasar. Menantang berkelahi dan memukul saya. Juga ada anggota Jaga Lembur yang memukul saya,” terangnya.
Baca Juga: Video Cekcoknya Viral, Bupati Pangandaran Bantah Pukul Warga
Karena mendapat perlakuan tidak enak dari Jeje Wiradinata, Ujang Bendo nekat melaporkan Bupati Pangandaran tersebut.
“Karena saya sebagai warga negara punya perlindungan dan dilindungi hukum, saya laporkan kepada pihak berwajib. Bupati dan anggota Jaga Lembur telah melakukan tindakan pidana. Tapi silakan, betul apa tidaknya nanti pengadilan yang akan menentukan,” katanya.
Sementara itu Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku tidak memukul warganya. Ia hanya mengusap mukanya dan memintanya sadar.
“Saya dilaporkan bagi saya tidak ada masalah karena ini prinsip, pemimpin memiliki rasa tanggung jawab. Sebagai Bupati saya tidak nonjok, saya marah itu, karena kafe ditutup kok dibuka lagi? Prinsip saya sebagai pemimpin ada yang bisa dirangkul, digendong, disintrek, kewajiban pemimpin bagi saya ini akan kita lawan,” ungkapnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)