Beranda Berita Nasional Ubi Cilembu Asal Sumedang Jabar Diekspor ke Hongkong Senilai 300 Ribu USD

Ubi Cilembu Asal Sumedang Jabar Diekspor ke Hongkong Senilai 300 Ribu USD

IMG_20221009_231136_0U7E6EF96K_3MBgSTQ15d.jpeg

Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Ubi Cilembu Asal Sumedang, Jawa Barat (Jabar) diekspor ke Hongkong dengan nilai 300 ribu dolar ke Hongkong. Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum melepas ekspor ubi Cilembu di Halaman Gedung Sate, Bandung, Sabtu (8/10/2022).

Ekspor tersebut oleh perusahaan PT Sinar Agro Cilembu. Perusahaan tersebut merupakan binaan dari Dinas Industri dan Perdagangan serta Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Jabar.

“Ekspor ini merupakan salah satu jawaban bahwa ekonomi Indonesia sudah pulih setelah pandemi. Kini Jabar sudah melesat dalam bidang ekonomi,” ungkap Uu.

BACA JUGA:  Isu Poligami dan Narkoba Bisa Rontokan Elektabilitas Kandidat di Pilkada Subang

Selain ubi Cilembu asal Sumedang, beberapa ekspor komoditi lainnya seperti tanaman hias, manggis, coklat bubuk, batok kelapa dan lainnya.

“Kita lepas hari ini dan insya alloh tidak hanya hari ini saja. Ke depan, Jabar bisa mendatangkan jutaan dolar dari hasil produk pertanian dan perkebunan,” kata Uu.

Sementara itu, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Jabar Iendra Sofyan menuturkan pelepasan ekspor ubi Cilembu asal Sumedang ini sebagai upaya memanfaatkan peluang ekspor pada sektor UMKM.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Baca Juga: WJIS 2022, Jabar Punya Berbagai Destinasi Investasi Potensial

Menurutnya, saat ini baru 2 persen UMKM Jabar yang bisa melakukan ekspor. Itu juga lewat jasa eksportir yang biayanya tinggal. Sehingga keuntungan pelaku UMKM pun berkurang.

Pemprov Jabar pun kini terus mendorong pelaku UMKM bisa naik kelas dan melakukan ekspor. Targetnya UMKM yang mampu ekspor bisa sampai 4 persen.

“Keinginan kami meningkatkan ekspor dari produk UMKM,” ucapnya.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Pemprov Jabar pun kerap menggelar pelatihan kerja sama dengan Kemterian Perdagangan melalui program pelatihan ekspor. Para pelaku UMKM pun bisa mendapat pelatihan selama 1 tahun. Sehingga para UMKM bisa lebih matang agar tidak kesulitan dalam melakukan proses ekspor.

Iendra menegaskan supaya bisa ekspor, UMKM harus mampu memenuhi standar 4K yaitu, Kualitas, Kontinuitas, kuantitas dan kemasan.

“Setiap negara punya standar kualitas masing-masing. Disperindag juga menyiapkan rumah kemasan,” jelasnya. (R9/HR-Online/Editor-Dadang)