harapanrakyat.com – Tren investasi yang terus meningkat saat ini, masyarakat jangan tergiur iming-iming keuntungan besar.
Terlebih dengan pandemi kemarin, banyak masyarakat menginvestasikan uangnya ke dalam bentuk emas, saham atau perdagangan berjangka demi memperoleh keuntungan.
Kendati demikian, tidak sedikit masyarakat yang mengalami kerugian. Baik karena kurangnya pemahaman maupun minimnya pengetahuan tentang investasi tersebut.
Baca Juga : Ratusan Korban Investasi Bodong Madu Klanceng di Tasikmalaya Akan Demo ke DPR
Dirut International Business Futures (IBF), Ernawan mengatakan, masyarakat yang ingin terjun ke dunia perdagangan berjangka komoditi untuk tidak tergiur dengan iming-iming keuntungan investasi yang besar.
Menurutnya, perdagangan berjangka komoditi selain menawarkan keuntungan yang besar, tapi juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Hal itu jika melakukan transaksi tanpa pembekalan ilmu pengetahuan berinvestasi.
“Karena sekarang, banyak orang tergiur dengan return tinggi dan keuntungan investasi yang tinggi pula. Akan tetapi tidak memperoleh penjelasan mengenai risikonya yang juga tidak kalah tinggi,” ungkapnya kepada wartawan di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/3/2023).
Jangan Sekedar Cari Keuntungan, Pelajari Dulu Risiko Berinvestasi
Ia mengatakan, masyarakat harus mempersiapkan banyak hal sebelum masuk dalam dunia perdagangan berjangka komoditi. Salah satunya adalah membekali diri dengan ilmu dan menentukan pialang yang terdaftar.
“Kita cek dulu apakah brokernya terdaftar di Bappebti dan Aspebtindo atau tidak. Jika tahap ini dilewati, khawatirnya bukan untung, malah jadi buntung,” katanya.
Ernawan menerangkan, risiko yang kerap menjebak masyarakat adalah ilegal trading.
Banyak investor yang terjebak pada pialang berjangka tak berizin dan tergiur dengan iming-iming tingkat keuntungan yang besar. Padahal, modal untuk berinvestasi pun tidak sedikit.
Baca Juga : Investasi Sarang Lebah, Warga Garut Klaim Ditipu Perusahaan Miliaran Rupiah
Untuk itu, Ia menuturkan pentingnya edukasi tentang perdagangan berjangka agar terhindar dari penipuan ataupun investasi bodong yang mengiming-imingi keuntungan investasi yang besar.
“Sebagian besar pengaduan tersebut lantaran adanya investasi ilegal seperti robot trading. Selain itu, masih terdapat pelaku usaha yang tidak taat terhadap peraturan. Intinya, masyarakat jangan tergiur iming-iming keuntungan investasi besar padahal bodong,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)