harapanrakyat.com,- Kementerian Pertanian (Kementan) terus memacu hilirisasi pertanian skala rumah tangga, dengan tujuan meningkatkan pendapatan petani serta kesejahteraan di pedesaan.
Langkah ini bertujuan untuk memberikan harga jual yang lebih baik kepada petani, UMKM, dan industri skala kecil di sektor pertanian.
Menurut Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, hilirisasi pertanian saat ini merupakan kunci untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani. Dengan mengadopsi konsep hilirisasi, desa-desa dapat menghindari ekspor limbah bahan pangan ke kota.
Produk sampingan, limbah, dan olahan pertanian dapat diproses kembali dengan prinsip Reduce, Reuse, Recycle, yang berdampak positif pada pengurangan penggunaan input dari luar.
Baca juga: Kementerian Pertanian Diminta Solusi Hadapi Musim Kering El Nino
Dampak Positif Hilirisasi Pertanian
Selain itu, hilirisasi juga membuka peluang penyerapan tenaga kerja, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan keseimbangan antara desa dan kota dengan aliran produk dari desa ke kota.
Suwandi juga mengajak masyarakat untuk mendukung produk dalam negeri, dengan membeli dan mengkonsumsi pangan lokal. Hal ini sejalan dengan pesan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Ia mendorong petani menjadi pelaku usaha tani kreatif dan inovatif, terutama dalam proses hilirisasi berbagai produk pertanian.
Lukie Trianawati, Dosen Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan di IPB University, menjelaskan pentingnya penerapan Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) dalam memastikan makanan yang dihasilkan bermutu dan aman. Ini memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa makanan yang mereka konsumsi telah melalui proses produksi yang tepat.
Sementara itu, Sujimin, pendiri Jimmy Hantu Foundation, menggarisbawahi pentingnya tiga prinsip utama dalam berdagang: Harga Murah, Mutu Terjamin, dan Kontinyu. Ia menekankan hilirisasi pertanian masih memiliki potensi besar untuk tumbuh. Dengan pengelolaan yang lebih baik, Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya alamnya secara efisien, seperti pemanfaatan limbah pertanian sebagai sumber nutrisi pupuk.
Prima Gandhi, Dosen Program Studi Manajemen Agribisnis di IPB University, menyoroti peran agroindustri dalam menciptakan produk pertanian yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Dengan perencanaan yang efektif dan berkelanjutan, aspek produksi, pasar, dan distribusi dapat dioptimalkan. Prima juga menekankan pentingnya mendukung komoditi unggulan di desa yang memiliki potensi pemasaran tinggi dan manfaat ekonomi yang signifikan.
Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan petani dan pengembangan ekonomi di pedesaan. Hilirisasi pertanian menjadi salah satu langkah strategis yang harus terus didorong oleh berbagai pihak. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha, Indonesia dapat meraih kemajuan yang berkelanjutan dalam sektor pertanian. (R8/HR Online/Editor Jujang)
