Beranda Berita Nasional Tingkatkan Ekonomi, Kepala Desa di Jabar Didorong Melek Digital

Tingkatkan Ekonomi, Kepala Desa di Jabar Didorong Melek Digital

c1_z2_IMG_20220823_081011_-182c84045c1_5_-182c8408ad1_5.jpeg

Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Gubernur Jabar Ridwan Kamil dorong para kepala desa untuk melek digital. Hal ini untuk mewujudkan konsep tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia.

Menurut Ridwan Kamil, kepala desa berperan penting untuk meningkatkan perekonomian warga. Salah satunya dengan inovasi digital.

“Para kepala desa harus melek digital supaya dapat menggerakkan ekonomi lewat inovasi teknologi,” ujar Ridwan Kamil usai meresmikan Kantor Desa Cinta, Karangtengah, Garut, Senin (22/8/2022).

BACA JUGA:  Guru Harus Terus Belajar: Pesan Penting Mendikdasmen di Era Digital

Ridwan Kamil memberi contoh inovasi e-fishery yakni budi daya ikan lele dari Indramayu. Peternak berhasil meningkatkan hasil panen berkat dukungan kepala desa yang sudah paham inovasi digital sekaligus menangkap peluang ekonomi. Contoh lainnya penangkapan ikan fish finder dari Kabupaten Sukabumi.

“Contoh itu merupakan bukti kepala desa yang melek teknologi sangat berperan untuk kemajuan ekonomi,” jelasnya.

Konsep tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia ini adalah respons atas perubahan tatanan akibat adanya pandemi Covid-19.

BACA JUGA:  Gubernur Dedi: Jadi Pejabat Itu Bukan Buat Tidur Nyenyak, Tapi Buat Keringetan!

Desa merupakan masa depan asalkan mampu menguasai teknologi dan digital. Ridwan Kamil pun kembali menunjukan produk desa sabun cuci Mencrang. Dengan memasarkannya secara online, kini omsetnya meningkat sampai puluhan juta rupiah setiap bulan.

“Semua produk dari warga desa jualannya harus online. Termasuk hasil produk pertanian,” ungkapnya.

Sebelum adanya disrupsi digital, konsep tersebut sulit terwujud. Warga menganggap urbanisasi merupakan solusi untuk meningkatkan ekonomi dari sisi pendapatan. Mereka menilai datang ke perkotaan lebih baik.

BACA JUGA:  Guru Tak Perlu Lagi 24 Jam Tatap Muka, Pak Menteri: “Cukup 16 JP Saja, Sisanya untuk Hidup!”

“Banyak yang hijrah ke kota karena menganggap ekonominya akan lebih,” tuturnya.

Namun dengan era digital sekarang, konsep tinggal di desa namun rezeki kota dan bisnis mendunia, hal tersebut dapat terwujud dan relevan. Terlebih warga saat ini umumnya telah memiliki telepon pintar sebagai sarana untuk jualan.

“Tinggal kepala desa supaya melek digital untuk mendukung perekonomian warga,” pungkasnya. (R9/HR-Online/Editor-Dadang)