Beranda Berita Subang Tiga Sesar Baru di Subang: Ancaman Tersembunyi di Balik Sungai Cipunagara

Tiga Sesar Baru di Subang: Ancaman Tersembunyi di Balik Sungai Cipunagara

Sesar lokal Subang

Subang – Jangan salah, ternyata pemicu gempa di Subang tidak cuma Sesar Lembang dan Baribis yang sudah terkenal lebih dulu. Baru-baru ini, para peneliti menemukan sesar lokal yang siap bikin kening berkerut: namanya Sesar Baribis Cipunagara, dengan panjang membentang sekitar 147 kilometer!

“Ditemukan tanda-tanda Sesar Baribis lokal di Subang yang dinamakan Sesar Baribis Cipunagara sepanjang 147 kilometer,” jelas Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Subang, Jajang Abdul Muhaimin, Minggu (24/8/2025).

BACA JUGA:  Bupati Subang Takziah ke Rumah Korban Kecelakaan Truk, Tegaskan Pentingnya Pembatasan Jam Operasional

Sesar anyar ini ditemukan pada Mei 2024 oleh tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama sejumlah lembaga lain. Awalnya, mereka hanya fokus ke Sesar Baribis utama. Eh, ternyata dapat bonus temuan sesar baru di sepanjang Sungai Cipunagara, mulai dari hulu di Bukit Tunggul hingga muara di Patimban.

Tidak berhenti di situ, Jajang juga menyebut ada dua sesar lokal lain di selatan Subang: Sesar Sagalaherang dan Sesar Ciater. Walau masih butuh penelitian lebih lanjut, keberadaan tiga sesar lokal ini jelas menambah daftar potensi sumber gempa di Subang.

BACA JUGA:  Bupati Subang Tekankan Makna Kemerdekaan dengan Percepatan Perbaikan Jalan

“Untuk risiko bencananya itu susah diprediksi kalau gempa bumi. Tapi, dibandingkan sesar lokal, kita lebih mewaspadai dampak pergerakan dari Sesar Baribis utama yang membentang dari timur ke barat. Gempa bumi yang terjadi di Bekasi kemarin juga dari Sesar Baribis itu,” lanjut Jajang.

Tak hanya itu, kabar kurang sedap juga datang dari arah Sesar Lembang. Para ahli menyebut pergerakan sesar yang melewati Jatinangor hingga Padalarang kini makin aktif, dan efeknya bisa menjalar ke Subang bagian selatan.

BACA JUGA:  Ceria di Sekolah! DEFEND ID Bikin Anak Subang Makin Cinta Bangsa

Dengan kondisi ini, Jajang pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Bagaimanapun, gempa bumi memang tidak bisa ditebak kapan datangnya, tapi kesiapsiagaan bisa jadi tameng pertama untuk menyelamatkan diri.