KBRN, Jayapura : Cuaca Terik Ekstrem yang menghantui Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua, menjadi batu sandungan atlet Cabor Panahan untuk mendulang medali emas pada hari pertama Peparnas.
Manager Cabor Panahan, Suprayitno mengungkapkan, perbedaan suhu yang sangat drastis antara Jawa Barat dan Papua, menjadi kendala yang menghambat atlet untuk menunjukan performa terbaik mereka.
“Pada hari pertama para atlet ini masih berupaya beradaptasi selain tempat yang berbeda tapi juga cuaca yang sangat sangat terik, sehingga menghambat perolehan medali emas untuk Cabor panahan,” ungkapnya. Selasa (9/11/2021).
“Kendati demikian, pada hari ke dua pelaksanaan Cabor panahan, atlet atlet kami, sudah mulai menemukan kenyamanan mereka dalam bertanding, mentalitas yang sempat surut menghadapi panasnya tanah Papua pun mulai kembali pulih dan siap untuk bertanding,” lanjutnya.
Kendati demikian, Suprayitno mengatakan, perjuangan atlet Cabor panahan untuk memenuhi target 11 medali dalam Peparnas XVI Papua tidak akan mudah, mengingat tuan rumah sebagai salah satu pesaing terkuat Jabar, sudah masuk kedalam performa terbaik mereka.
“Meski tertinggal start, dan pasti akan berat juga untuk kami, di hari 3 ini setidaknya 3 medali bisa kami bawa pulang, dengan rincian 2 medali emas dan 1 medali perak dari nomor yang di pertarungkan hari ini,” katanya.
Maka dari itu Ia pun berharap kepada para atlet untuk tetap tenang dan siap mengeluarkan segala kemampuan mereka, meskipun tantangan besar telah menanti di depan mata.
“Kuncinya adalah mentalitas atlet dan ketenangan atlet, mengingat kalau berbicara kualitas atlet Jabar ini sangat luar biasa, tetapi kalau mentaitas dan ketenangan atlet kurang, hasilnya pun tidak akan maksimal,”tutupnya. (Rep. Adi Renaldi)