Beranda Berita Nasional Terdampak Penutupan Jembatan Parungsari Kota Banjar, Ini Keluhan Warga

Terdampak Penutupan Jembatan Parungsari Kota Banjar, Ini Keluhan Warga

Warga-Terdampak-Penutupan-Jembatan-Parungsari-Kota-Banjar.jpg

harapanrakyat.com,- Warga yang terdampak penutupan Jembatan Parungsari keluhkan sulitnya akses untuk menuju ke Alun-alun Kota Banjar, Jawa Barat.

Keluhan itu disampaikan masyarakat Parungsari yang diwakili oleh Ketua RW 6, saat menghadiri acara sosialisasi rencana perbaikan Jembatan Parungsari di Aula Cakra Buana, Kantor Dishub Kota Banjar, Rabu (17/5/2023).

Ketua RW 6 Sunaryo mengatakan, dirinya sangat mendukung rencana perbaikan jembatan tersebut. Akan tetapi, dampak dari pembangunan itu juga harus diperhatikan.

“Kalau saya ok saja bagus bahkan ada perbaikan, tapi di sisi lain warga saya juga terkena dampaknya. Terutama pelajar yang akan berangkat sekolah ke arah Alun-alun itu kan susah harus muter dulu,” kata Sunaryo, Rabu (17/5/2023).

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Menurutnya, banyak warga yang tidak memiliki kendaraan untuk antar jemput anaknya yang sekolah. Sehingga hal itu harus ada solusi.

“Kan banyak juga yang nggak punya kendaraan, usahanya pas-pasan kemudian harus membayar ongkos angkutan umum bahkan tadi pengemudi angkutan umum juga akan menyesuaikan tarif kalau naik dari Parungsari,” terangnya.

Baca Juga: Akses Jembatan Parungsari Kota Banjar Mulai Dilakukan Penutupan

Keluhan Pedagang Kaki Lima yang Terdampak Penutupan Jembatan Parungsari Kota Banjar

Kemudian, keluhan dari para pedagang kaki lima yang biasa pulang pergi membawa gerobak. Dengan adanya penutupan jembatan Parungsari, gerobak para pedagang jadi harus disimpan. Hal itu membutuhkan biaya sewa tempat penyimpanan.

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

“Ada keluhan dari pedagang juga yang biasanya bawa gerobak jadi harus disimpan. Kemungkinan untuk menyimpan gerobak itu kan ada biaya sewa ya. Terus yang ke pasar juga harus nambah biaya ongkos Cator,” paparnya.

Ia menjelaskan, keluhan dari warga Kota Banjar yang terdampak penutupan jembatan Parungsari sudah disampaikan kepada pihak PT Bukaka dan pemerintah, dengan harapan bisa membantu mencarikan solusinya.

“Tadi sudah saya sampaikan dalam forum tapi belum ada jawaban. Hanya untuk anak sekolah itu sudah ada kesanggupan untuk antar jemput,” jelasnya.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjar Asep Sutarno mengatakan, terkait mobilisasi anak sekolah akan disediakan bus untuk antar jemput.

“Terutama untuk anak sekolah yang ada di lokasi dengan mobilitasnya ke sekitar Alun-alun kita siapkan bus sekolah untuk antar jemput,” katanya.

Selain itu, untuk masyarakat lain yang ikut terdampak sudah bisa menerima dan memahami hal tersebut setelah diberikan sosialisasi.

“Kepada warga yang terdampak kami mohon pengertiannya. Tapi alhamdulillah masyarakat di sekitar termasuk pengusaha memahami hal tersebut dan mereka juga mendukung kegiatan pembangunan itu,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)