MEDIAJABAR.COM, SUBANG – Untuk menekan laju inflasi di Kabupaten Subang, Jawa barat yang masih di atas target rata-rata nasional, pihak Dinas Ketahanan Pangan menggencarkan kegiatan bazar pangan murah di Halaman Kantor Dinas ketahanan Pangan Kabupaten Subang pada Selasa (18/10/2022).
Selain dalam upaya menekan inflasi, bazar pangan murah ini juga untuk mengendalikan harga bahan pokok (bapok) yang ada di Pasaran.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Subang, Hendrawan disaat membuka bazar pangan murah mengatakan, pihaknya melaksanakan bazar pangan murah sebagai upaya stabilisasi pasokan dan stabilisasi harga untuk mencegah inflasi di Kabupaten Subang Pihaknya akan menggelar bazar pangan murah di dua titik yang berbeda, di Halaman Kantor Dinas ketahan pangan dan juga akan di laksanakan di halaman Pemkab Subang.
“Kami saat ini sedang melaksanakan bazar pangan murah untuk menekan laju inflasi di masayarakat mengenai harga bahan pokok di pasaran dengan terjadinya kenaikan Harga BBM secara nasional, karena untuk menjangkau harga beli untuk masyarakat Kabupaten Subang,” kata hendrawan.
Dijelaskan Hendrawan bahwa harga bahan pangan murah ini pun lebih murah.di banding harga pasaran,salah satu contoh kisaran rata-rata Rp5-10 ribu. Seperti bawang merah dari harga Rp25 ribu dijual Rp17 ribu, bawang putih Rp22 ribu dijual Rp18 ribu, telur per trai Rp58 ribu dijual Rp48 ribu, minyak per liter Rp14 ribu dijual Rp12.500 dan beras Rp10 ribu per kilogram menjadi dijual Rp8.500 per kilogram.
Sejauh ini, inflasi di Kabupaten Subang sekitar 5 persen lebih. Angka ini masih di atas target rata-rata nasional. Dengan upaya bazar pangan murah ini, pihaknya berupaya menekan inflasi hingga di bawah 5.
“Karena kita masih di atas target nasional yang sudah 4,6-4,8 persen, karena itu kita diminta pusat untuk gencarkan bazar pangan murah atau pasar murah agar bisa turun (inflasi) di bawah lima persen,” pungkas Hendrawan.