Beranda Berita Subang Tanggapi Pleno Balon Ketum, Pengprov Muaythai Jawa Barat: KONI Jabar Kekaisaran?

Tanggapi Pleno Balon Ketum, Pengprov Muaythai Jawa Barat: KONI Jabar Kekaisaran?

a445d725d921eea83ffdce682c22fab5.jpg

KBRN, Subabg: Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Indonesia Jawa Barat, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi Sanggabuana, merespon hasil pleno Komite Olahraga Indonesia (KONI) Jawa Barat, yang menjurus pada dukungan pengurus KONI Jawa Barat kepada salah satu pengurusnya, M Budiana, sebagai calon Ketua Umum KONI Jawa Barat.

Seperti diberitakan sebelumnya di beberapa media, Ketua Umum KONI Kabupaten Bandung, Herda M Gani, meminta semua pengurus KONI Jabar yang menjadi pimpinan Cabang Olahraga (Cabor), untuk taat dan patuh atas hasil rapat pleno yang mengantarkan munculnya nama M Budiana, dicalonkan dari internal KONI untuk maju di bursa bakal calon Ketua Umum KONI Jabar periode 2022-2026. 

BACA JUGA:  50 Anggota DPRD Subang Periode 2024-2029 Siap Dilantik: KPU Subang Selesaikan Tahap Akhir

Menurut Evi, munculnya statement tersebut, bahwa Ketua Cabor, sebagai Anggota KONI yang memiliki hak suara secara konstitusional sesuai dengan AD ART, yang harus mengikuti hasil pleno KONI dan mendukung pencalonan Budiana, sebagai sebuah pernyataan yang mencederai nilai-nilai demokrasi dan juga merusak nilai-nilai sportifitas.

 “Harus dipisahkan, peran sebagai pengurus KONI, dan peran sebagai Ketua Cabor. Memangnya KONI ini kekaisaran? Dimana pemimpin berikutnya ditentukan oleh segelintir elit melalui mekanisme Pleno?. Lalu kami sebagai pemegang mandat konstitusional dipaksa untuk mengikuti hasrat kekuasaan tersebut?,” tutur Evi kepada wartawan, Rabu (7/9/2022).

BACA JUGA:  Kemarau Tiba, PT DAHANA Berikan Bantuan Sumur Bor untuk SMPN 2 Cibogo

Menurut Evi, statement bahwa cabor harus patuh pada keputusan Pleno ini, merupakan sebuah penghinaan terhadap para Ketua Cabor, dan mengajak Ketua-ketua Cabor untuk melawan hasil pleno tersebut. 

“Bukan hanya tidak mengakui hak suara demokratis Cabang Olahraga, statement ini juga menunjukan adanya nir-intelektualitas dari para pembuat keputusannya. Darimana aturannya menentukan calon Ketua Umum KONI melalui Pleno Pengurus? Jika memang Budiana ingin mencalonkan diri, silahkan datang kepada kami, Cabang Olahraga. Ajak kami berdiskusi, dan paparkan visi misi pencalonannya sebagai ketua. Jika memang masuk akal, pasti akan kami dukung kok,”papar Evi. 

BACA JUGA:  Mengenal Endang Kosasih: Profil Anggota DPRD Subang yang Berangkat Dari Jalanan

Menurut Evi, siapapun calon Ketua Umum KONI Jawa Barat, sepatutnya harus seorang yang piawai dalam menjalankan kode etik organisasi sesuai dengan AD/ART yang berlaku.

 “Bukan hanya seorang organisatoris yang intelektual, Calon Ketua Umum KONI Jabar juga haruslah seorang patriot olahraga yang memiliki mental petarung dan sportif. Bukan orang yang kumeok memeh dipacok (merasa kalah sebelum bertanding) sehingga menghalalkan segala cara, termasuk meminta pengurus untuk melakukan pleno,”tutup dia.