harapanrakyat.com,- Kecewa lantaran mendapatkan hadiah piala bekas saat perlombaan agustusan, puluhan warga Dusun Sindangsari, Desa Purwajaya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ontrog kantor desa, Senin (21/8/2023).
Aksi puluhan warga tersebut adalah mendesak untuk bisa bertemu dengan Kepala Desa Purwajaya. Tujuannya, guna mempertanyakan secara langsung terkait pemberian piala bekas tersebut.
Saat menuju kantor desa, puluhan warga ini berjalan kaki sambil membawa piala bekas. Bukan hanya itu, warga juga membentangkan poster berisi kecaman dan menyuarakan yel yel kekecewaan.
Baca Juga: PBB Selalu Lunas Tepat Waktu, Pemdes Kutawaringin Ciamis Kembali Dapat Hadiah Motor
Orasi yang warga lakukan di aula Desa Purwajaya pun mendapat kawalan dari petugas TNI dan Polri. Hingga akhirnya, massa bisa bertemu dengan perangkat desa.
Ketegangan Saat Warga Ontrog Kantor Desa Purwadadi Ciamis
Di hadapan puluhan massa, Kepala Desa Purwajaya, Sanen Nurdin, mengaku jika piala yang pihaknya berikan kepada pemenang lomba merupakan piala bekas. Piala tersebut adalah dari perlombaan karnaval yang digelar oleh kecamatan setempat pada tahun lalu.
“Saya juga mohon maaf atas kejadian ini, dan juga akan mengevaluasi panitia lomba,” katanya.
Belum puas dengan pernyataan kepala desa, warga yang mengontrog kantor desa tersebut pun meminta seluruh panitia untuk datang.
Adanya desakan tersebut, petugas TNI dan Polri serta perangkat desa pun akhirnya menghadirkan seluruh jajaran panitia ke hadapan massa.
Bahkan ketegangan pun sempat terjadi saat semua panitia perlombaan dari Pemdes Purwadadi datang.
Teriakan warga langsung riuh, menuntut supaya panitia menyebutkan orang yang memberikan usul untuk pemberian piala bekas tersebut.
Menurut koordinator aksi, Rasiman, aksi tersebut adalah bentuk kekecewaan warga, setelah pihak Pemdes Puwadadi tidak menghargai warga.
Baca Juga: Baru Dibangun Sudah Rusak, Ratusan Petani Keluhkan Pembangunan Irigasi di Desa Purwajaya Ciamis
Sebab, ia dan warga sudah mempersiapkan menghadapi lomba tersebut sejak sebulan yang lalu.
“Jadi bisa dibayangkan jerih payah kami bukan hanya materil, tapi membutuhkan materi juga. Namun ketika menjadi juara, bukannya mendapatkan penghargaan, tapi malah dikasih piala bekas,” ucapnya kepada para awak media.
Hal senada juga dikatakan oleh Yusuf, warga yang ikut mengontrog kantor desa. Ia menilai pemberian piala bekas itu telah mencoreng nama baik desa.
“Bukan nilai dari pialanya, tapi ini perbuatan yang sudah mencoreng nama baik desa. Kami kecewa!,” tukasnya.
Sebagai informasi, bahwa warga Dusun Sindangsari merupakan juara 1 lomba karnaval dalam rangka peringatan HUT RI ke-78 tahun 2023. (Suherman/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)