harapanrakyat.com,- Diduga tidak tahu medan jalan, seorang pemotor asal Banjar terjerembab masuk selokan di Pamarican, Kabupaten Ciamis, pada Sabtu (23/09/2023) petang.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Banjarsari-Pangandaran, tepatnya di Dusun Sukamaju, Blok Cituur, Desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Akibat dari kejadian itu, pengendara sepeda motor yang diketahui bernama Usup (63), warga Dusun Pangasinan, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, alami luka patah tulang, dan dilarikan ke RSUD Kota Banjar.
Adanya kejadian tersebut membuat warga setempat berdatangan untuk memberikan pertolongan. Begitu pun dengan para anggota RCS (Relawan Ciamis Selatan).
Anggota RCS Aweng mengatakan, saat itu pihaknya mendapat kabar adanya kejadian kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.
“Kebetulan tadi kami sedang istirahat selepas melakukan kegiatan suplai air bersih. Kemudian mendapat kabar ada laka lantas, kami pun langsung bergerak untuk ikut memberikan pertolongan,” katanya.
Aweng menduga, seorang pemotor asal Banjar itu alami kecelakaan tunggal lantaran tidak mengetahui medan atau lajur jalan. Sehingga korban terjebak dan terjerembab ke dalam selokan.
“Menurut warga, tadi korban mengendarai sepeda motornya melaju dari arah Kertahayu menuju Banjarsari. Namun, setiba di lokasi kemungkinan ia tidak tahu medan jalan, sehingga ia terperosok ke dalam selokan hingga alami patah tulang,” terangnya.
Baca Juga: Jenazah Korban Laka Lantas Tanpa Identitas di RSUD Kawali Ciamis, Ini Ciri-cirinya
Pelebaran Jalan, Pemotor asal Banjar Masuk Selokan di Pamarican
Lanjutnya mengatakan, saat ini jalur Banjar-Pangandaran tengah dilakukan pelebaran jalan. Namun, ada beberapa titik jembatan kecil yang tidak mendapatkan renovasi pelebaran.
“Nah jalan yang ini kan sudah dilakukan pelebaran. Tapi kondisi jembatan kecil tidak di bongkar, hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan,” tutur Aweng.
Karena menurutnya, kalau pengendara yang tidak tahu medan jalan pasti mereka akan terus memacu kendaraannya dengan mengambil lajur pinggir kiri. Lantaran kondisi jalannya sudah mulus. Sehingga pengendara akan memacu motor itu lebih leluasa.
“Padahal nggak tahu kalau di depannya itu ada jembatan yang kondisi jalannya menyempit. Sejak adanya pelebaran jalan, sudah banyak terjadi kecelakaan di jalur ini,” katanya.
Oleh sebab itu, warga berharap agar jembatannya pun ikut direnovasi/pelebaran. Hal itu agar tidak terus terjadi kecelakaan yang sama.
Pantauan harapanrakyat.com, sepanjang Jalan Raya Banjar-Pangandaran, terutama di jalur maut, yaitu dari mulai daerah Tanglar, Batulawang sampai Banjarsari, terdapat beberapa jembatan kecil yang tidak mendapatkan renovasi saat pelebaran jalan.
Selain itu, tidak adanya rambu-rambu sebagai petunjuk memicu terjadi banyaknya kecelakaan lalu lintas. (Suherman/R3/HR-Online/Editor: Eva)