Beranda Berita Nasional Tahun 2022, Kasus DBD di Kota Banjar Meningkat Dua Kali Lipat

Tahun 2022, Kasus DBD di Kota Banjar Meningkat Dua Kali Lipat

dr-Ika-Rika-Dinkes-Kota-Banjar.jpg

harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jabar, ungkap data kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2022 meningkat dari tahun sebelumnya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, salah satunya adalah cuaca yang mempengaruhi perkembangan nyamuk.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar dr Andi Bastian, melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Ika Rika mengatakan, berdasarkan data dari bulan Januari sampai November ada kasus DBD menyerang 109 orang dan 3 orang meninggal dunia.

“Betul, tahun sekarang ada peningkatan jumlah kasus DBD sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2021,” kata Ika Rika kepada harapanrakyat.com, Kamis (1/12/2022).

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Baca Juga: Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Banjar Minim Anggaran

Secara rinci, Ika menjelaskan, pada tahun 2021 lalu jumlah kasus DBD 39 orang dan 1 orang meninggal dunia.

Menurutnya, selain faktor cuaca, penyebaran virus Covid-19 juga bisa saja mempengaruhi jumlah kasus DBD tersebut.

“Bisa saja kan kalau orang sakit dirawat Covid-19 dan DBD mungkin lebih fokus ke Covid-nya. Jadi sakit apapun dulu yang diprioritaskan itu,” jelasnya.

Lanjut Ika, dari data yang tercatat, tiga orang pasien meninggal dunia akibat terjangkit DBD usia anak-anak dan dewasa.

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

“Dari tiga orang yang meninggal dunia akibat DBD tahun ini usia anak-anak dan dewasa,” terangnya.

Gejala Awal Terserang DBD

Ika menjelaskan, gejala awal yang dirasakan oleh orang terjangkit DBD biasanya akan mengalami demam secara terus-menerus.

Sehingga hal tersebut harus diwaspadai dan disarankan untuk segera berobat dan memeriksakan diri ke dokter agar dilakukan penanganan medis.

“Biasanya gejala awal yang dirasakan itu demam secara terus-menerus. Hal itu harus diwaspadai dan segera berobat ke dokter,” paparnya.

Sejauh ini, Ika menambahkan, pihaknya sudah memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

BACA JUGA:  XL Axiata Berhasil Raih Penghargaan Tertinggi di Stellar Workplace Award 2024

“Kita selalu berikan pemahaman kepada warga bahwa fogging bukan satu-satunya cara untuk menghilangkan nyamuk karena itu hanya membunuh nyamuk dewasa. Ketika ada jentiknya itu akan tumbuh menjadi besar. Jadi perlu adanya gerakan pemberantasan sarang nyamuk,” ungkapnya.

Menurutnya, hal harus dilakukan secara rutin dan serentak dengan tujuan tidak ada jentik nyamuk yang tersisa.

“Masyarakat diimbau harus menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan PSN setiap minggunya supaya jentik nyamuk itu mati semuanya,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)