Beranda Berita Nasional Tahun 2022: 688 Warga Ciamis Terjangkit DBD, 8 Orang Meninggal

Tahun 2022: 688 Warga Ciamis Terjangkit DBD, 8 Orang Meninggal

Kasus-Demam-Berdarah-Dengue.jpg

harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Jawa barat mencatat sebanyak 688 warga terjangkit DBD dan 8 orang meninggal dunia pada Januari hingga November 2022. 

Kepala Dinas Kesehatan Yoyo, didampingi Acep Jhoni Kepala Bidang P2P mengatakan, jumlah kasus DBD tersebut merupakan hasil pendataan setiap bulan yang dilaporkan  Puskesmas dan Rumah Sakit yang ada di kabupaten Ciamis.

“Data jumlah kasus merupakan hasil laporan pendataan ketika ada warga yang terkena DBD. Baik melalui Puskesmas maupun Rumah Sakit rujukan untuk menangani pasien Demam Berdarah seperti RSUD Ciamis,” kata Acep Jhoni kepada harapanrakyat.com, Senin (12/12/2022).

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Baca Juga: Kadinkes Ciamis Sebut Keberadaan Asklin Ciamis Sangat Penting

Acep Jhoni menjelaskan, setiap bulan jumlah kasus naik turun sesuai daerah endemik. Misalnya kecamatan Ciamis yang memiliki kepadatan penduduk sehingga nyamuk penyebab DBD cepat berkembang dan menyebar.

Sementara itu, data kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu 127 kasus dengan 3 orang meninggal. Februari 86 kasus, Maret 41 kasus, April 60 kasus, Mei 72 kasus satu orang meninggal, Juni 92 kasus. Lalu Juli 73 kasus dan satu meninggal, Agustus 56 kasus satu meninggal, September 44 kasus dua meninggal, Oktober 23 kasus dan November 14 kasus. Sehingga jumlahnya menjadi 688 kasus DBD sepanjang tahun 2022.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

“Itu merupakan hasil pendataan kasus dengan sebaran kasus yang beragam dari setiap kecamatan. Hampir seluruh kecamatan sekarang ada kasus demam berdarah, artinya pencegahan dan penanganan harus terus kita lakukan bersama-sama,” katanya.

Upaya Penanganan Kasus DBD di Ciamis

Menurutnya, setiap ada kasus DBD, Dinas Kesehatan Ciamis langsung melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE). Hal itu agar warga Ciamis yang terjangkit DBD bisa segera ditangani dengan perawatan, baik oleh Puskesmas maupun rumah sakit.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Selanjutnya setiap Puskesmas dibagikan larvasida untuk didistribusikan ke masyarakat dengan terus mensosialisasikan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus oleh Puskesmas.

Selain itu, pihaknya juga memberikan surat edaran kewaspadaan dini DBD. Surat Edaran tersebut didistribusikan RDT DBD ke Puskesmas dan RSUD Kawali untuk deteksi dini DBD setiap hari.

“Setelah penanganan dini terus kita lakukan bersama, maka meski angka kasus masih ada, namun setidaknya penanganan dan pencegahan bisa dengan mudah kita lakukan bersama-sama. Karena itu bisa dilakukan setiap hari oleh warga masyarakat di rumah masing-masing,” pungkasnya. (ES/R7/HR-Online/Editor-Ndu)