Beranda Berita Nasional Sulit Diakses Kendaraan, Warga di Pangandaran Berjibaku Bikin Jalan Usaha Tani

Sulit Diakses Kendaraan, Warga di Pangandaran Berjibaku Bikin Jalan Usaha Tani

Jalan-Usaha-Tani.jpg

harapanrakyat.com,- Warga Dusun Citarunggang, Desa Pangkalan, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, berjibaku bikin jalan usaha tani di Blok Leuwi Leungsir.

Hal itu warga lakukan setiap hari Sabtu dan Minggu, dengan harapan lahan pertaniannya dapat diakses kendaraan.

Dadan Ruspendi, salah seorang petani penggarap lahan di Leuwi Leungsir mengatakan, sudah sejak lama para penggarap lahan di wilayah tersebut bergotong royong membuat jalan.

BACA JUGA:  Hore! 18 Agustus 2025 Resmi Jadi Libur, Kado Kemerdekaan yang Dinanti-Nanti!

“Ya, para penggarap di sini sangat berharap lahan pertaniannya bisa diakses oleh kendaraan. Makanya mereka setiap akhir pekan terus berusaha membuat badan jalan,” kata Dadan, Kamis (19/10/2023).

Baca Juga: Antisipasi Musim Hujan, Masyarakat Desa Pangkalan Pangandaran Benahi Saluran Air

Lanjutnya mengatakan, para penggarap lahan juga bahu-membahu mengumpulkan batu untuk memperkeras jalan.

BACA JUGA:  Satgas Pangan Polda Jabar Bongkar Kecurangan Beras, Enam Tersangka Diamankan

“Jika siang harinya mereka mengumpulkan batu koral, dan malamnya mereka siap memasangkan batu koralnya untuk pengerasan jalan,” terang Dadan.

Sementara itu, Kepala Dusun Citarunggang Nandang mengatakan, ini adalah jalan lanjutan yang sebelumnya sudah dibangun oleh pemerintah melalui program jalan usaha tani (JUT).

“Jalan yang mereka buat sampai saat ini panjangnya sekitar 1.000 meter dengan lebar 2,5 meter,” katanya.

BACA JUGA:  Antara Teh, Warung, dan Wewenang: Riuh Penertiban Jalur Ciater-Jalancagak

Nandang sangat mengapresiasi kegigihan para petani melakukan gotong royong. Bukan cuma siang, malam pun mereka antusias bikin jalan usaha tani. Mereka pun menggunakan genset untuk penerangannya.

“Saya berharap kedepan pemerintah kembali memberikan anggaran untuk membangun jalan usaha tani. Hal itu supaya semua lahan pertanian bisa diakses oleh kendaraan,” ungkapnya. (Ceng/R3/HR-Online/Editor: Eva)