SUBANG – Minggu (31/8), Pemerintah Kabupaten Subang bersama TNI dan Polri menggelar apel gabungan dalam rangka sistem pengamanan unjuk rasa sekaligus penetapan Siaga 1 Sistem Pengamanan Markas (Sispam Mako). Suasananya tegas, rapi, dan penuh makna.
Apel yang dipimpin Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, dihadiri unsur Forkopimda. Hadir di barisan depan Bupati Subang Reynaldy Putra Andita Budi Raemi, Dandim 0605/Subang Letkol CZI Asep Saepudin, Kajari Subang Bambang Winarno, hingga perwakilan Lanud Suryadarma, Satpol PP, BPBD, dan instansi lainnya.
Kapolres menegaskan, apel siaga ini bukan sekadar seremoni. “Kita antisipasi dini jangan sampai kejadian di kota-kota lain dalam 3 hari terakhir ini terjadi di Subang,” ujarnya. Ia menekankan tujuan apel adalah menyusun rencana kontinjensi, membagi tugas terstruktur, dan memastikan personel paham tanggung jawab di lapangan.
Dalam strategi pengamanan, Kapolres mengingatkan sistem tiga ring. Ring 1 mengamankan objek utama seperti Polres, Pemda, dan DPRD. Ring 2 mengawal jalur akses menuju lokasi, sementara Ring 3 menjaga jalur luar guna mengantisipasi pergerakan massa susulan. “Seluruh tindakan personil harus sesuai prosedur, profesional, serta mengedepankan pendekatan humanis,” tegasnya.
Senada dengan itu, Dandim 0605/Subang menekankan pentingnya sinergi TNI, Polri, dan pemerintah daerah. “Sinergi kita adalah kunci agar Subang tetap aman dan terkendali di tengah dinamika situasi nasional,” ungkapnya.
Menariknya, di tengah suasana siaga ini, sejumlah ulama dan organisasi masyarakat justru memilih jalan sejuk: menggelar doa bersama di Alun-alun Subang dan Wisma Karya. Sebuah pesan bahwa kondusivitas bisa dijaga bukan hanya dengan aparat, tetapi juga dengan doa dan kebersamaan.