Subang – Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, akan memperketat pengawasan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah peristiwa dugaan keracunan yang dialami sejumlah pelajar SDN Rawalele, Kecamatan Dawuan.
Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, pada Kamis menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia menegaskan, meski MBG merupakan program pemerintah pusat, Pemkab Subang tetap bertanggung jawab mengontrol pelaksanaan di lapangan.
“Pemerintah daerah tetap akan mengawasi agar program sesuai arahan Presiden sekaligus menjamin keamanan anak-anak Subang,” katanya.
Sebanyak 11 pelajar SDN Rawalele dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG berupa nasi, ikan dori, tempe, dan sayur jagung. Para siswa sempat menjalani perawatan di Puskesmas dan akhirnya diperbolehkan pulang.
“Peristiwa dugaan keracunan yang dialami sejumlah anak SDN Rawalele itu menjadi perhatian serius. Kami akan meningkatkan pengawasan pelaksanaan program MBG,” ujar bupati.
Ia juga menekankan pentingnya seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (LSHS). Saat ini, dari total 44 SPPG di Subang, baru tiga yang mengantongi sertifikat tersebut.
“Saat ini, baru tiga dari total jumlah 44 SPPG yang tersertifikasi. Kami sedang dalami dan tindak lanjuti. Semua harus segera bersertifikat agar kejadian serupa bisa dicegah,” tambahnya.