SUBANG – Pernah bayangin Subang jadi sarang inovasi? Bukan mimpi, tapi kenyataan! Rabu, 11 Juni 2025, Pemerintah Kabupaten Subang resmi menyalakan mesin ide lewat peluncuran Subang Innovation Challenge (SIC) 2025. Acaranya? Bukan sekadar seremoni potong pita dan tumpengan—ini tempat di mana ide-ide “anti-mainstream” bertarung dengan elegan.
Acara ini diprakarsai oleh BP4D Subang bareng The Local Enablers. Kolaborasi yang bisa dibilang seperti duet maut antara otak strategis pemerintah dan penggerak inovasi yang penuh kejutan. Semua ini bagian dari euforia Subang Innovation Festival 2025, sebuah festival yang nggak hanya berpesta, tapi juga berpikir.
Di bawah komando Bupati H. Reynaldy Arifin dan Wakil Bupati H. Agus Masykur Rosyadi, SIC hadir sebagai pelatuk percepatan menuju Subang Ngabret—bukan lari sembarangan, tapi lari penuh gagasan cemerlang.
Kepala BP4D, Iwan Syahrul Anwar, dengan ekspresi serius tapi visioner, menekankan bahwa zaman sudah berubah. Pelayanan publik tak bisa lagi jalan lambat seperti keong yang ngantuk. “Kami mengusung tema Akselerasi Inovasi untuk Kesejahteraan Masyarakat karena inovasi bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Kebutuhan masyarakat semakin kompleks, dan layanan publik harus adaptif serta relevan,” ucapnya.
Dari balik meja panitia, sudah ada lebih dari 100 proposal yang masuk. Tapi hanya 50 inovator super terpilih yang mendapat golden ticket untuk tampil di SIC. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia… eh, Subang maksudnya—mulai dari pegawai pemerintah, pebisnis, akademisi, sampai komunitas yang punya semangat lokal tapi cita rasa global.
Tapi tunggu dulu, SIC bukan cuma soal lomba ide. Ada juga sesi diskusi ciamik yang mempertemukan narasumber dari perangkat daerah dengan fasilitator dari The Local Enablers. Di sini, teori nggak cuma jadi pajangan, tapi harus adu kuat dengan kenyataan. Itulah momen ketika ide dan realita saling menantang, kayak duel intelektual penuh adrenalin.
Fun fact: Kabupaten Subang sudah punya 221 inovasi resmi yang tercatat dalam SK Bupati. Tapi, Iwan nggak mau puas begitu saja. “Melalui SIC, kami ingin melihat kembali relevansi inovasi-inovasi yang sudah ada. Apakah masih sesuai dengan tantangan zaman, ataukah kita perlu membuat lompatan baru,” katanya dengan nada penuh evaluasi tapi juga semangat petualangan.
Dan tentu saja, semua ini bukan ngasal. SIC berdiri kokoh di atas landasan hukum yang sahih: Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah. Aturannya jelas—pemerintah harus terus bergerak dan berinovasi demi pelayanan publik yang semakin kece dan berdaya guna.
Akhir kata, SIC bukan cuma ajang pamer ide. Ia adalah panggung kolaborasi lintas sektor yang diharapkan mampu menjadi bahan bakar perubahan di Subang. “Harapan kami, ini jadi ruang bersama untuk menciptakan solusi yang betul-betul berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat,” tutup Iwan, dengan semangat yang mungkin bisa membuat lampu jalan menyala lebih terang.
Dimuat dari www.tintahijau.com dengan judul asli “Gaas Wujudkan Subang Ngabret, 50 Inovator Adu Ide Out of the Box di SIC 2025”