Subang – Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita, menegaskan komitmennya untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan industri dan kelestarian sektor pertanian di Kabupaten Subang. Ia menegaskan bahwa tidak akan ada lagi aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.
“Di Kabupaten Subang ke depan, tidak boleh lagi ada pertambangan. Itu sudah kami sepakati dengan pihak terkait, dan kami akan segera menyusun skemanya,” ujar Kang Rey.
Kabupaten Subang saat ini tengah mengalami transformasi dari daerah agraris menjadi kawasan industri. Meski demikian, Kang Rey memastikan bahwa sektor pertanian tetap menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah.
Saat ini, luas lahan pertanian di Subang mencapai 66.000 hektare. Pemerintah menargetkan perluasan hingga 92.000 hektare untuk mempertahankan Subang sebagai lumbung padi utama di Jawa Barat dan tingkat nasional.
“Kami akan bergerak cepat menyelesaikan RTRW Kabupaten Subang agar zona industri dan pertanian dapat terakomodasi dengan baik,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyoroti pentingnya kepemimpinan yang empati dan responsif terhadap kondisi masyarakat.
“Kepemimpinan di Sunda mengajarkan empati. Pemimpin tidak harus selalu formalistik karena itu hanya akan menimbulkan kejenuhan. Yang terpenting adalah memahami kebutuhan rakyat. Di atas akademis, ada budi pekerti,” tegas Dedi.
Ia menekankan bahwa intuisi dan kepekaan seorang pemimpin harus selalu diasah agar bisa memberikan solusi tepat bagi masyarakat.
Dedi juga menginstruksikan seluruh bupati dan wali kota di Jawa Barat agar selalu siaga terhadap berbagai permasalahan daerahnya.
“Saya ingin para Sekda selalu siaga 24 jam, bersinergi dengan bupati. Pemimpin daerah harus menjadi garda terdepan dalam memastikan pembangunan berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Dedi Mulyadi menyampaikan terima kasih kepada Bupati Subang yang telah mengembalikan fungsi pertanian dan menghentikan pertambangan di daerahnya.
“Tidak ada daerah yang makmur dari pertambangan. Alam akan marah jika terus dirusak. Negara-negara maju sudah menghasilkan produk, sementara kita masih berkutat dengan eksploitasi sumber daya alam. Ini yang harus kita pikirkan,” pungkasnya.