Beranda Berita Nasional SPBU Jauh, Harga Pertalite di Langkaplancar Pangandaran Rp 14 Ribu

SPBU Jauh, Harga Pertalite di Langkaplancar Pangandaran Rp 14 Ribu

Harga-BBM-Naik-Lagi.jpeg

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Harga Pertalite yang dijual eceran di Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mencapai Rp 14 ribu.

Meskipun mahal, warga tak punya pilihan lain. Hal ini lantaran jarak ke SPBU cukup jauh. Warga pun mengeluhkan naiknya harga BBM yang dianggap terlalu mendadak.

Baca Juga: Pemkab Pangandaran Bebaskan Denda Piutang ke Wajib Pajak, Ini Batas Akhirnya

Salah seorang petani asal Langkaplancar Adis Rifai mengatakan, kenaikan harga BBM sangat terasa dampaknya bagi para petani di Langkaplancar.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

“Apalagi saat ini harga Pertalite di SPBU Rp 10.000 maka harga Pertalite eceran di sini mencapai Rp. 13.500 sampai Rp. 14.000 per liter. Sedangkan untuk Pertamax mencapai Rp 17 ribu,” katanya, Senin (5/9/2022).

Menurut Adis, jarak dari Langkaplancar ke SPBU terdekat sekitar 35 kilometer. “Jadi terpaksa kami membeli pertalite eceran dengan harga yang lebih mahal dari harga yang pemerintah tentukan,” katanya.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Adis menegaskan, kenaikan BBM sangat merepotkan petani, apalagi harga komoditas pertanian saat ini sedang terpuruk.

“Mungkin untuk kami para petani tidak akan terlalu berpengaruh jika harga hasil panen kami ikut naik, namun saat ini justru sebaliknya. Bagaimana tidak menjerit kami para petani, kami harus membeli BBM dengan Harga mahal, sementara hasil produksi kami ancur,” katanya.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series di Sirkuit Gery Mang

Adis berharap pemerintah memikirkan nasib petani agar harga hasil pertanian stabil setara dengan kenaikan harga BBM.

“Saya berharap pemerintah memikirkan nasib kami para petani agar harga hasil produksi para petani stabil atau setara dengan kenaikan harga BBM. Agar nasib kami para petani dan para buruh tani sedikit terbantu,” pungkasnya. (Enceng/R7/HR-Online)